Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris dan Pekerja Kreatif Televiisi

Lahir di Malang - Hobi Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Alumni 84 Setelah 40 Tahun

12 Mei 2024   16:45 Diperbarui: 12 Mei 2024   17:29 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ritual kegiatan halal bi halal Iluni 84 SMAN 45 Jakarta tahun ini berlangsung dalam suasana yang alhamdulillah berjalan lancar dan menarik. Selain karena keterikatan anggotanya yang makin dewasa dan sudah beranjak dari om dan tante menjadi opa dan oma, namun juga karena angka sakral 40 tahun kelulusan dari SMA di daerah Kelapa Gading-Jakarta Utara ini.

Diselenggarakan di sebuah resto ala timur tengah di Jalan Pramuka ini dihadiri kurang lebih 70an alumni juga punya banyak door prize dengan hadiah utama umroh  bagi  yang beruntung mendapatkannya.  Dengan dress code yang cinta Indonesia alias pakai batik , para alumni hadir baik dengan pasangan abadinya, karena ada sebagian memang sudah berjodoh sejak sma, ada yang datang sendiri baik sebagai duren sawit alias duda keren sarang duwit juga jaka (janda kaya) atau jenaza (janda enak satu anak)..ada ada aja.

(Dok pribadi)
(Dok pribadi)

Karaoke dengan lagu-lagu ceria baik kopi dangdut atau lagu yang banyak menyindir kaum pria, tua tua keladi milik Anggun C Sasmi membuat suasana menjadi lebih bermakna karena bisa intropeksi diri buat yang sudah insaf. Dipimpin host yang keren Mega dan Rini, tausiah oleh Idham , ketum Bambang W (BW), penasehat Johan serta barisan pengurus dan donatur yang luar biasa, acara mengalir lancar dan sesuai jadwal.

Hidangan ala timur tengah dengan pilihan daging kambing atau ayam bagi yang takut gula darah dan kolesterol naik, para alumni cukup arif memilih hidangan yang disediakan. Silaturahmi para alumni tidak jauh soal kesehatan, ekonomi, rumah tangga dan bagaimana bisa tetap sejahtera di kala manula. Silaturahmi memang jadi alat memanjangkan umur kata sejumlah ahli karena keluh kesah dengan teman seumur jadi salah satu solusi tanpa ada gengsi karena kita satu sama lain tahu aslinya dulu waktu sekolah.

(Dok pribadi)
(Dok pribadi)

Yang jelas secara visual para om dan tante ini rata-rata masih enak dipandang dan ngobrolnya juga pakai bahasa gaul saat ini, hanya saja kalau jaman muda dulu bau parfum wangi selalu sering tercium, namun saat ini  bau minyak angin mulai sering terendus.....hehehe.   

Ya semoga saja tahun depan masih bisa ketemu lagi karena dari belasan kelas di kelas 1981-1984, sudah mungkin dua kelas total anggotanya sudah dipanggil Tuhan YME. Terima kasih kepada panitia yang secara luar biasa mempersiapkan acara ini dari banner, pilihan hidangan, promosi, donasi (thanks tante Anti yg kembali jadi bendahara yg sukses), dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. 

(Dok pribadi)
(Dok pribadi)

"When you are happy you enjoy the music but when you are sad you understand the lyrics” (Ketika kamu senang, kamu menikmati musiknya namun ketika k(Ketika kamu senang, kamu menikmati musiknya namun ketika kamu sedih, kamu memahami arti liriknya)

Stay healthy my friends. IP-11 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun