Dan yang paling aktual dalam konser ini dan ini jadi masalah yang tidak pernah usai hingga kini (perrennial=abadi/bertahun-tahun) apalagi kalau bukan urusan "uang" pelicin yang banyak disinggung oleh personil Deep Purple (John Lord dan Glen Hughes) antara lain peralatan bandnya yang harus perlu uang pelicin untuk bisa keluar bandara dan masuk ke Gelora Bung Karno, untuk keluar dari tahanan Glen Hughes  uang pelicin juga diperlukan, dan disinyalir dari dua hari konser di Jakarta, Deep Purple hanya dibayar sehari konser. Kalau ini benar terjadi hal ini, memang sudah mengakar dari dulu korupsi sudah jadi gaya hidup di negeri ini ,bahkan korupsi bansos pun bila ada saat itu pun , juga diembat sepertinya.
Tapi untunglah saat itu konser itu tidak dihadiri Ian Gillan dan Richie Blackmore, dua pendiri/pentolan (founding fathers) dari grup asal  Hertfordshire, Inggris ini, dan mungkin kalau mereka hadir, suara sumbang mereka, bisa bikin kuping kita lebih panas mendengarkan sumpah serapah mereka.
Yang plus dari konser ini adalah keberhasilan promotor membujuk Deep Purple untuk tampil di Indonesia setelah sebelumnya tampil di Australia sebelum terbang ke Jepang. Mereka jujur ingin dapat uang lebih (extra money), tapi tidak menyangka malah pengalaman pahit konser disini membuatnya tidak akan lupa seumur hidup.Â
Jon Lord dan Glen Hughes pun sepakat konser Deep Purple di Jakarta 1975 sebagai "scarry" atau menakutkan, dan mereka berdua merasa beruntung saat itu segera bisa pergi dari sini. Uhm jadi teringat saat ini ribuan orang asing pulang kampung dari negeri ini karena pandemi Covid 19Â yang jauh dari selesai untuk ditangani. Jangan-jangan mereka juga bilang beruntung bisa terbang dan kabur dari negeri ini. Oh Indonesiaku...
If you have the power to make someone smile , do it. The world needs more of that (Seandainya anda mempunyai kemampuan untuk membuat orang lain tersenyum, lakukanlah. (Karena) Dunia memerlukan lebih dari hal itu.
Dari sejumlah sumber.
Semoga bermanfaat
Iw_permadi@yahoo.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H