Mohon tunggu...
Ikhwan Nul Yusuf Maulana
Ikhwan Nul Yusuf Maulana Mohon Tunggu... -

Dimanapun dan kapanpun saya adalah PELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TAK KENAL (TAMBANG) MAKA TAK SAYANG, TAK SAYANG BERARTI TAK CINTA!

28 Desember 2013   21:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan kawan nama saya Ikhwan Nul Yusuf Maulana saat ini saya duduk di bangku SMA kelas X-1 jurusan IPS di SMAN 1 Cibadak Sukabumi, Jawa Barat. Pastinya saya adalah seorang laki-laki yang bukan sakti tapi mudah-mudahan memiliki hati yang sejati, hehehe. Santai saja kawan walaupun temanya sangat berat mengenai pertambangan, pada artikel ini saya berusaha mengemas secara sesederhana mungkin agar dapat mudah dipahami oleh semua kalangan terutama remaja generasi penerus bangsa.

Indonesia! semua orang pasti tahu bukan? negara ini adalah negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan saking kayanya “orang bilang tanah kita tanah surga”. Tahukah anda? berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation, Indonesia menduduki peringkat ke-6 negara yang kaya akan sumber daya tambang di dunia. Selain itu banyak potensi SDA yang melimpah diantaranya potensi Batubara, Minyak, Gas, Emas, Timah, Tembaga dan Nikel. Wah..wah..wah sungguh luar biasa nikmat yang diberikan Tuhan pada negara kita.

Tetapikaya alamnya belum tentu kaya manusianya. Kalimat ini mungkin tepat disasarkan untuk Indonesia. Sedih dan kecewa ketika Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia belum siap untuk bisa mengolah sepenuhnya kekayaan SDA khususnya pertambangan di Indonesia. Inilah salah satu korban dari pendidikan yang masih kurang berkualitas.

Untungnya banyak mata asing yang melirik untuk menanamkan modalnya dan siap bekerjasama untuk mengolah SDA yang ada di Indonesia. Tapi ingat untungpun bisa menjadi buntung. Ketika mendengar kata “pertambangan dan perusahaan asing” ini serasa mimpi buruk bagi masyarakat. Masih banyak pandangan buruk bahwa pertambangan yang dilakukan oleh pihak asing hanyalah untuk kepentingan segelintir orang saja demi merauk untung sebanyak-banyaknya, tanpa memperhatikan kondisi masyarakat, lingkungan sekitar, dan negara yang ditumpanginya. Mimpi buruk itu semakin memburuk ketika ada bukti kasus dan maraknya pemberitaan negative terhadap perusahaan pertambangan asing. Ternyata tidak sampai disitu, buruknya pandangan terhadap perusahaan pertambangan asingpun masuk kedalam media pembelajaran bagi pelajar.

Bahayanya bagaimana jika pandangan buruk terhadap perusahaan pertambangan asing terus berkembang di tengah-tengah masyarakat. Ini akan sangat bertolak belakang dengan rasa bangga dan senangnya kita memiliki negara dengan potensi pertambangan yang melimpah. Tentunya pandangan buruk ini tidak bisa dihilangkan begitu saja, perlu adanya bukti tanggung jawab yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan asing terhadap kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar agar dapat diterima dan dekat dengan masyarakat.

Peta Lokasi
Peta Lokasi
PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT)

Hal ini dibuktikan secara nyata oleh PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), yaitu perusahaan pertambangan asing yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Melalui berbagai programnya, perusahaan pertambangan ini membuktikan rasa tanggung jawab sosialnya yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar dan menepis semua mimpi buruk itu.

Pt. Batu Hijjau
Pt. Batu Hijjau
Pit. Batu Hijau

Belum percaya juga? Anda bisa mengakses langsung melalui situs resmi PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) di www.ptnnt.co.id. Disana anda dapat mengetahui PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) secara jelas dan apa saja yang dikerjakan. Pasti anda terkejut! sayapun terkejut ketika mengetahui asal usul dan seluk beluk PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) di Indonesia. Ternyata apa yang dikatakan banyak orang mengenai seramnya perusahaan pertambangan asing bisa dibilang salah besar!. Tapi ini mungkin hanya berlaku pada PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) saja. Karena menurut saya perusahaan ini adalah perusahaan pertambangan asing yang terbuka dan benar-benar bertanggung jawab. Pantas saja visi perusahaan ini adalah "Kita akan menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang.".

Berikut adalah satu pernyataan yang saya kutip pada situs resmi PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT);

“Standar tertinggi bagi pengelolaan dan pemantauan lingkungan merupakan komitmen kami untuk mengurangi kemungkinan risiko atau bahaya yang berpotensi mengganggu lingkungan akibat operasi tambang. Pengakuan terhadap komitmen kami didapat melalui berbagai penghargaan dari pemerintah, seperti Penghargaan kategori Aditama (Emas) dari Kementerian ESDM dalam pengelolaan lingkungan tambang mineral dan Penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup karena kinerja kami dinilai lebih tinggi dari standar yang ditetapkan untuk aspek pengelolaan perlindungan lingkungan dan pengembangan masyarakat di sekitar tambang”. Bayangkan saja 600 keluarga menikmati air bersih, 4.500 liter/hari pelumas bekas untuk dimanfaatkan, 56.500 ton abu batubara untuk dimanfaatkan industri semen, 1.546 terumbu karang buatan di perairan Sumbawa Barat, 733 ha lahan reklamasi dan 43.000 tukik dilepaskan ke laut.

Ini membuktikan kepada kita semua masih ada perusahaan pertambangan asing di Indonesia yang bertanggung jawab. Sungguh mengejutkan dan super sekali!. Semoga PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) bisa menjadi percontohan bagi perusahaan pertambangan asing lainnya di Indonesia bukan malah menjadi saingan. Apalagi jika seluruh kekayaan SDA diolah sepenuhnya dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Tidak ada lagi yang namanya kekhawatiran dan kekecewaan. OLEH KARENA ITU MARI KITA KENALI LEBIH DEKAT KEKAYAAN SDA DI INDONESIA DIANTARANYA TAMBANG. KARENA KETIKA KITA SUDAH MENGENAL DEKAT, PASTI KITA AKAN SAYANG DAN PADA AKHIRNYA KITA AKAN CINTA!.@iwanoell

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun