Mohon tunggu...
Iwan Nurdin
Iwan Nurdin Mohon Tunggu... -

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)-Jakarta. www.adisuara.blogspot.com www.kpa.or.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dalam Kongres PD, Mas Ibas Tidak Siap Kalah

16 Mei 2010   13:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:10 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Achmad Mubarok, keluarga Cikeas terbelah, ada yang setuju dengan Andi Malaranggeng dan ada yang setuju dengan Anas Urbaningrum. Mirip keluarga Gusdur dalam menangani PKB. Hanya saja, masih menurut pak Mubarok, SBY sih cuman senyum-senyum saja.

SBY adalah sosok pemimpin Jawa tulen. Banyak sekali ulasan bagaimana sosok dan gaya kepemimpinan Jawa. Baca saja tulisan Pak Prayitno Ramelan di blog ini yang mengulas gaya Jawa yang "dipakai" oleh Amerika. Namun, menurut teorinya, orang Jawa atau Kstaria Jawa itu mati langkah atau tak berdaya kalau "dipangku" alias dipuja-puji. Mirip dengan aksara Jawa "Ha Na Ca Ra Ka" yang tidak mengenal huruf konsonan. Cara membuat mati huruf Jawa adalah dengan memberi tanda dipangku. Nah, kalau sudah begini, menurut saya, Andi Malaranggeng kapasitasnya dalam puja-puji jauh diatas Anas. Simak saja cita-cita Andi Malaranggeng "Partai Demokrat tidak dapat dipisahkan dengan SBY, sehingga saya akan melanjutkan cita-cita kebangsaan SBY agar dapat diwujudkan oleh Partai Demokrat". Kalau Anas lain lagi, ia ingin mengurangi ketergantungan Partai Demokrat dengan sosok, khususnya SBY, sehingga kelak Partai Demokrat menjadi partai modern. Dari dua statemen tadi membuktikan bahwa dalam puja-puji Andi Malaranggeng jauh lebih unggul.

Hanya saja, patut diperhatikan, menurut hikayatnya Ha Na Ca Ra Ka, jika kita hubung-hubungkan dengan seteru Andi dan Anas, mirip dua pengawal Aji Saka yang gugur karena sama-sama setia sama si big boss. Nah, kalau sudah begitu, bisa-bisa dalam kongres nanti dicari tokoh tengah yang merangkul keduanya.

Bagi keluarga Satria Jawa tidaklah suka alias haram hukumnya mengumbar perbedaan hingga terbaca keluar rumah. Kalau sudah begitu, sinyal bahwa pihak keluarga SBY setuju dengan kepemimpinan Andi sangat jelas. Sebab Ibas mendukung sepenuhnya Andi Malaranggeng. Namun, blogger Iwan Piliang mengingatkan bahwa, patut dikhawatirkan kedekatan Andi dengan Golkar. Sehingga, posisi tersebut akan membuat kubu Golkar semakin kuat dalam koalisi kelak. Bisa juga dibaca sebaliknya, kedekatan Andi dengan Golkar akan menghubungkan komunikasi politik yang semakin baik dengan Golkar. Dengan demikian koalisi akan solid.

Eh, jadi lupa membahas Mas Ibas. Sosok Ibas tengah diuji kapasitas politiknya melalui Kongres PD. Dan, kalau ia kalah, maka yang malu bukan saja Ibas, namun trah politik SBY. Maka, menurut saya Ibas tidak akan disiapkan untuk kalah atau mengalami perasaan kecewa.

Tapi, seperti biasa, politik harmoni tetap bakal dikedepankan oleh Partai Demokrat. Maka, apakah Anas, Andi, atau sosok lainnya yang akan memimpin PD muaranya adalah: semua kstaria yang bertarung ini akan diberi "kemenangan' oleh SBY dan Ibas....

he he he.

Belajar jadi pengamat dan komentator politik. kalau ngawur jangan pada marah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun