Mohon tunggu...
Iwan Nurdin
Iwan Nurdin Mohon Tunggu... -

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)-Jakarta. www.adisuara.blogspot.com www.kpa.or.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kami Keturunan Tionghoa, Kami Bangga!!!

7 Mei 2010   10:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:21 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kami ini adalah keturunan pengusaha ulet yang menganggap uang bukan jatuh dari langit,
tapi harus dibayar dengan keringat dan kadang dengan air mata maupun darah.
Tapi ada yang mengutuki kami, mengapa negeri ini penuh dengan keturunan kami yang sukses,
Ada yang tidak senang dan mengiri akan kesuksesan kami.

Kami bukannya sombong dan kami sama sekali bukanlah orang yang pembenci sesama,
tapi kami hanya ingin hidup seperti apa yang nenek moyang kami ajarkan,

" JANGAN PERNAH MEMINTA, TAPI BERUSAHALAH "

Bukan kami tak mencintai Negeri ini, percayalah Hati kami telah tertaut dan milik Negeri ini .
Kami ini ditakdirkan Lahir di Negeri ini , mencari Hidup dan ingin Mati di negeri ini.
Tapi ada sebagian orang yang membenci kami dan bahkan ingin menyakiti kami .

Percayalah kami ini hanya berkorban , kami hanya berbuat yang terbaik untuk anak-cucu kami
Kami ini berjuang dari kemiskinan untuk mencapai kemakmuran.
Kami ini tidak pernah meminta semua itu dengan gratis.
Kami membayar apa yang harus kami bayar.

KAMI KETURUNAN TIONGHOA, KAMI BANGGA

Meski kami kenyang tapi kadang tidur kami tak nyenyak, kami dalam ketakutan ,
Takut kembali diserbu, takut kembali disakiti, Sering kami dihantui mimpi buruk ,
Rumah dan harta bisa hilang , Bahkan Nyawa pun bisa melayang.
Kadang kami merasa berdiri diatas Bom Waktu yang bisa meledak setiap sa’at.
Dua belas tahun sudah kami menanti tanpa kabar berita.
Dua belas tahun sudah kami memendam perih dihati.
Dua belas tahun sudah …………….. kami putus harapan tanpa kejelasan.
Kami ini terlahir di Indonesia, apakah kami ini bukan termasuk anak bangsa.
Kebanggaan dan Tumpah Darah kami adalah INDONESIA.

Jangan tanya Tuhan kenapa kami dilahirkan disini ,
Jangan lagi bicara soal sipitnya mata kami ,
Jangan lagi bicara soal kuningnya kulit kami,
Jangan lagi masalahkan kesukuan kami ,
Jangan lagi ada rasa curiga.
Jangan lagi ada rasa permusuhan.
Jangan lagi ada rasa Benci.

Karena Tumpah Darah kami tetaplah INDONESIA,
Karena Minum kami adalah air INDONESIA,
Makan kamipun juga nasi INDONESIA,
Maka Darah kami pastilah juga Darah INDONESIA.

Sekarang ….. Zaman telah berganti, penguasa juga telah datang dan pergi.
Sekarang ….. Kita lupakan masa lalu yang menyeramkan dan sangat kelabu.
Sekarang ….. Jangan lagi ada Tragedi yang menyayat banyak hati.
Sekarang ….. Sa’atnya kita lupakan dan hilangkan masalah kesukuan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita semua bersatu padu membangun Negeri.
Sekarang ….. Sa’atnya kita angkat Negeri Tercinta ini dari kemiskinan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita galang semangat Persatuan dan Kebersamaan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita kembangan bersama wawasan Kebangsaan kita.
=== PANCASILA dan BHINEKA TUNGGAL IKA ===

Kawan-kawan semua, pagi tadi saya menerima dalam in box saya sebuah puisi yang menurut saya sangat bagus dan menyentuh. Puisi saya dapatkan dari Hbk Wu, yang mendedikasikan puisinya untuk peringatan tragedi Mei 1998. Bagaimanapun, yang bersalah harus tetap dihukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun