Generasi calon pemimpin Indonesia ke depan perlu belajar untuk rendah hati. Â Memimpin Indonesia membutuhkan sikap respek, kalem, empati dan akomodatif terhadap kondisi masyarakat Indonesia yang plural. Â Paslon pemenang hendaknya menjalankan amanah dengan tawadhuk. Paslon yang gagal perlu menunjukkan sikap lebih rendah hati, ksatria, dan akomodatif untuk mendukung Indonesia yang lebih baik. Â Kekalahan ini bukan akhir; anda masih berkesempatan di lima, sepuluh, atau beberapan tahun ke depan memimpin Indonesia.
Rakyat memiliki perasaan dan menggunakan hati membaca calon-calon pemimpin Indonesia. Â Rakyat diam-diam masih menggunakan nilai-nilai budaya, olah bathin, dan pengalaman dalam memberikan keputusan. Â Nilai-nilai luhur itu yang ditanamkan orangtua kepada anak-anaknya. Â Pepatah Jawa menyatakan: Aja rumangsa bisa, nanging bisa rumangsa (jangan merasa bisa, tapi bisa merasakan). Â Maknanya adalah jangan sombong, harus berempati, dan memahami orang lain.
Malang, 18 Januari 2024
Tulisan sebelumnya
https://www.kompasiana.com/iwannugroho/54f6b813a33311265e8b4703/statistik-vs-politik-quick-count
https://www.kompasiana.com/iwannugroho/54f415e47455139e2b6c8617/jokowi-akankah-terus-mengejutkan
https://www.kompasiana.com/iwannugroho/54f684a6a3331179078b50c5/ayo-kerja-tinggalkan-urusan-pilpres
https://www.kompasiana.com/iwannugroho/5529181d6ea834c5428b45c3/merajut-nusantara
https://www.kompasiana.com/iwannugroho/54f418057455139f2b6c86fa/menyambut-indonesia-tersenyum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H