Tapi sayangnya, harapan itu belum sepenuhnya terealisasi. Â Sharing and caring dalam media sosial berbalik menjadi saling serang (fighting) dan benci (hating). Â Ironisnya itu juga dilakukan oleh sosok-sosok guru, dosen atau ustadz. Â Di media, mereka suka marah, suka mengkafirkan, menyebar kebencian, menyebar berita bohong, memprovokasi dan memecah belah. Â Sedih sekali melihat ini.
Sosok guru perlu dikembalikan ke tempatnya. Â Guru wajib menguasai ilmu-ilmu disertai akhlak, agar ia mampu menempatkan diri dan fungsinya dengan baik. Â Guru sebelum mengajar kepada orang lain harus mengajar dirinya sendiri, sehingga apa yang akan diajarkan telah "dilakoni" dulu. Â Guru yang memberi nasehat keihlasan maka ia harus ikhlas lebih dulu. Â Guru yang mengajarkan kelembutan maka ia adalah memang sosok yang lembut.
Selamat Hari Guru
Malang, 25 Nopember 2018
Buku yang sudah diterbitkan:
- Iwan Nugroho. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 978-602-9033-31-1
- Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri. 2012. Pembangunan Wilayah: Perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. Cetakan Ulang. Cetakan 1 tahun 2004. Diterbitkan kembali oleh LP3ES, Jakarta. ISBN 979-3330-90-2Â
- Iwan Nugroho. 2013. Budaya Akademik Dosen Profesional. Era Adicitra Intermedia, Solo. 169p. ISBN 978-979-8340-26-0
- Iwan Nugroho dan Purnawan D Negara. 2015. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata, diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia, Solo. 281 halaman. ISBN 978-602-1680-13-1Â
- Iwan Nugroho. 2016. Kepemimpinan: Perpaduan Iman, Ilmu dan Akhlak. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 9786022296386
- Iwan Nugroho. 2018. Menulis, Membangun kekuatan dan motivasi kehidupan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 155p. ISBN 9786022299271