Saat pergi ke negara lain, selalu ada perasaan kangen dengan rumah asal. Hasrat itu selalu muncul, dalam berbagai kebutuhan, termasuk urusan makan. Ini saya rasakan saat kami jalan-jalan di Kota Kaohsiung, Taiwan.
Di Kota Kaohsiung ada Warung Bu Sari, warung Indonesia, tempat melepas kangen orang-orang Indonesia yang tinggal di seputaran Taiwan bagian Selatan. Kaohsiung adalah kota terbesar kedua di Taiwan. Yang makan di sini memang banyak orang-orang Indonesia, terutama para pekerja atau mahasiswa muslim. Ini warung dengan menu makanan halal, menjadi tempat favorit orang-orang Indonesia.
Lokasi warung halal Bu Sari, tidak jauh dari pusat kota. Dari main station kereta, berjalan kaki hanya sekitar 10 menit, atau sejauh 700 m ke arah barat daya. Warung berada di Jalan Tongai nomor 84, Distrik Sanmin. Wilayah ini menyajikan macam-macam kuliner, di Indonesia seperti di seputaran Jalan Gajah Mada di Jakarta, Blauran Surabaya, atau Stasiun Kota Malang.
![Warung Bu Sari, Kaohsiung, Taiwan (koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/24/20170823-204957-599e013391f77b15f54d4943.jpg?t=o&v=770)
![lokasi warung bu Sari, Kaohsiung, Taiwan (googlemap)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/24/20170824-063649-599e078b1ceeef3b27370392.png?t=o&v=770)
![Menu warung Bu Sari, Kaohsiung, Taiwan (koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/24/20170823-204628-599e0168f0f7903e701600a2.jpg?t=o&v=770)
Dari nama menu itu, pasti menggugah selera dan bisa melepas kangen akan tanah air. Harga juga sangat terjangkau. Soto ayam, bakso atau mi ayam dibandrol harga 100 NT atau sekitar 43 ribu rupiah per porsi. Di sini juga dijual camilan krupuk, kue, atau gorengan. Juga terpampang di etalase seperti minuman, makanan, aneka krupuk, kebutuhan pokok, atau tas perempuan. Untuk memanjakan pengunjungnya, juga disediakan free wifi.
![20170823-201644-599e044ff0f7903e6d4e00c3.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/24/20170823-201644-599e044ff0f7903e6d4e00c3.jpg?t=o&v=770)
![warung Bu Sari, Kaohsiung, Taiwan (koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/24/20170823-202321-599e098e46b8d704b463d0c2.jpg?t=o&v=770)
![Menu warung Bu Sari, Kaohsiung, Taiwan (koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/24/20170823-202241-599e090e91f77b15e5284552.jpg?t=o&v=770)
![Pengunjung warung Bu Sari, Kaohsiung, Taiwan (koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/24/20170823-200412-599e09c5ab12ae1ce43b7682.jpg?t=o&v=770)
Kaohsiung, 24 Agustus 2017
Penulis menulis buku:
- Iwan Nugroho. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 978-602-9033-31-1
- Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri. 2012. Pembangunan Wilayah: Perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. Cetakan Ulang. Diterbitkan kembali oleh LP3ES, Jakarta. ISBN 979-3330-90-2Â
- Iwan Nugroho dan Purnawan D Negara. 2015. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata, diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia, Solo. 281 halaman. ISBN 978-602-1680-13-1Â
- Iwan Nugroho. 2016. Kepemimpinan: Perpaduan Iman, Ilmu dan Akhlak. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 9786022296386
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI