Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengembangkan Jalur Laut Sendangbiru, Kabupaten Malang

25 Juni 2016   23:40 Diperbarui: 26 Juni 2016   12:40 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelabuhan Sendangbiru (koleksi pribadi)

Pelabuhan Sendangbiru (koleksi pribadi)
Pelabuhan Sendangbiru (koleksi pribadi)
Kelemahan/ancaman
  • Wilayah Malang selatan belum berkembang optimal dibanding Malang sebelah utara.  Hambatan berasal dari infrastruktur khususnya jalan, jalan relatif sempit, sementara JLS belum selesai. Sementara kemajuan sektor ekonomi Malang Raya saat ini terhambat oleh kemacetan lalu lintas di kota Malang, Batu, Singosari dan Lawang.  Kondisi ini menjadi motivasi pengembangan jalur laut Sendangbiru.
  • Malang Selatan didominasi pegunungan dari proses geologi (terangkat) berbahan induk kapur.  Sebagian wilayah merupakan hutan lindung atau hutan produksi   Kondisi ini sangat peka terhadap erosi atau ancaman konservasi lingkungan.  Hal ini selalu menciptakan dilema untuk mengkoservasi atau mengembangkan ekonomi wilayah.
  • Sarana dan prasarana pelabuhan Sendangbiru, dan transportasi darat menuju Malang belum sepenuhnya siap menjalankan jalur laut Sendangbiru.

Menutup tulisan ini, untuk terwujudnya jalur laut Sendangbiru memerlukan leadership.  Kepemimpinan kepala daerah memiliki visi pembangunan wilayah jalur laut Sendangbiru yang realistis, dengan memberikan komitmen nyata dan kepastian hukum.  Visi harus dapat meyakinkan semua pihak, dan dapat dicapai dengan kebersamaan.  

Visi dapat dibaca/dipahami oleh seluruh jajaran pemerintahan sendiri, masyarakat maupun oleh investor dan dunia swasta. Leadership (di pemerintahan, swasta dan masyarakat) selanjutnya menjalankan mekanisme tatakelola yang bersih (good governance) yang mendorong partisipasi, transparansi dan tanggungjawab.  Dunia swasta bersungguh-sungguh menjalankan aktivitasnya, untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.

Malang, 25 Juni 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun