Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Kawah ijen

29 Agustus 2015   07:04 Diperbarui: 7 April 2016   19:52 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami berjalan terus ke bibir kepundan.  Disini sudah tidak ada lagi vegetasi.  Semuanya gersang dan kering.  Asap dan sisa-sisa endapan kawah nampak menutup dinding kepundan.  Luar biasa indahnya danau kawah Ijen meski hanya sebagian nampak karena tertutup asap.  Sepasang wisatawan asing nampak berfoto dengan latar belakang kawah.   Di sekitar puncak tersebut ada sekitar 25 orang pengunjung, separohnya turis asing.  Mana blue fire nya, pikir penulis.  Kami terus menuju arah pekerja belerang berjalan.  Kami berhenti di suatu tempat, dimana ada larangan masuk.  Saat itu, angin bertiup tidak berhenti membawa asap kawah yang berbau belerang ke arah penulis.  Di balik tutupan asap, nampak pekerja belerang terus turun ke dasar kawah.  Ada jalanan setapak menuruni kawah dimana pekerja mengambil belerang di bawah sana, dimana tempat blue fire.  Mereka sudah terbiasa hidup berteman dengan belerang dan asapnya. 

[caption caption="Ki-ka: Rita, Sodik, Wulan, Iwan, Pupung (koleksi pribadi)"]

[/caption][caption caption="Pemandangan di sekitar puncak Ijen (koleksi pribadi)"]
[/caption][caption caption="Pesona Kawah Ijen (koleksi pribadi)"]
[/caption]Aturan kunjungan melihat blue fire sangat dibatasi, hanya dibuka mulai jam 2 dini hari, dikendalikan dari Paltuding.  Tujuannya adalah untuk pengendalian dan keamanan.  Asap belerang sangat kuat dan tidak mudah diduga arahnya.  Dini hari adalah saat yang paling aman bagi pengunjung untuk turun ke kawah menikmati api biru.  Api biru terbentuk oleh paduan api magma kawah yang mengandung sulfur, yang hanya dapat dinikmati di kegelapan malam.  Semakin gelap, semakin indah api biru yang terbentuk.

Penulis duduk di atas batu, menikmati pemandangan alam dengan mengambil foto, sambil menunggu teman yang belum tiba di puncak Ijen.  Penulis merasa bersyukur bisa hadir disini, meski terasa belum lengkap dengan api biru.  Danau kawah Ijen berwarna hijau yang indah.   Terbalas sudah perjuangan menapaki gunung Ijen. Kami hanya berdiam diri seraya memuji kebesaran Allah. 

Malang, 28 Agustus 2015

follow @iwanuwg

Terimakasih disampaikan kepada manajemen kebun Blawan, PTPN XII atas kerjasama dan bantuan menerima kunjungan penulis.

Penulis adalah penulis buku: 

  1. Iwan Nugroho.  2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan.  Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p.  ISBN 978-602-9033-31-1
  2. Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri.  2012.  Pembangunan Wilayah: Perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan.   Cetakan Ulang. Diterbitkan kembali oleh LP3ES, Jakarta (ISBN 979-3330-90-2) 
  3. Iwan Nugroho.  2013.  Budaya Akademik Dosen Profesional.  Era Adicitra Intermedia, Solo.  169p.  ISBN 978-979-8340-26-0 
  4. Iwan Nugroho dan Purnawan D Negara.  2015. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata, diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia, Solo. 281 halaman.  ISBN 978-602-1680-13-1 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun