Menggunakan Ion Hidrogen: PCC menggunakan ion hidrogen sebagai medium transfer energi dalam sel, bukan ion oksigen seperti pada SOFC. Hal ini membuat konduktivitas lebih efisien dan memungkinkan transfer energi yang lebih cepat di dalam sel.
3. Mengatasi Tantangan Suhu Tinggi Melalui Sintering pada Suhu Rendah
Salah satu tantangan besar dalam pengembangan sel keramik adalah proses sintering, yaitu proses pemanasan material keramik hingga menjadi padat tanpa perlu melelehkan material. Proses ini biasanya membutuhkan suhu yang sangat tinggi, namun para peneliti berhasil menurunkan suhu sintering dengan menciptakan senyawa khusus yang terdiri dari dua komponen berbeda. Ini memungkinkan pembuatan elektrolit PCC pada suhu lebih rendah dan dengan tambahan biaya yang minimal.
Proses ini merupakan kemajuan besar, sebab sintering pada suhu tinggi selama ini menjadi salah satu hambatan utama dalam produksi sel keramik untuk skala industri. Dengan metode sintering yang lebih efisien ini, produksi PCC dapat lebih mudah dan murah untuk skala besar.
4. Potensi Komersialisasi dan Masa Depan Teknologi PCC
Saat ini, tim peneliti dari KIST sedang mengembangkan rencana komersialisasi untuk PCC. Menurut Ho-Il Ji, seorang peneliti KIST, apabila teknologi ini berhasil dikembangkan, PCC akan memungkinkan pengelolaan energi yang lebih efisien di berbagai sektor. Teknologi ini menjanjikan masa depan di mana listrik bersumber dari energi bersih dan dapat diakses dengan biaya rendah.
Jika PCC dikomersialisasikan, penerapannya dapat bervariasi, termasuk sebagai penggerak kendaraan seperti mobil hidrogen, generator listrik tanpa polusi di wilayah terpencil, serta sumber energi untuk industri besar yang memerlukan daya stabil dan berkelanjutan.
5. Masa Depan Energi dengan Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar, termasuk PCC, sedang menjadi pusat perhatian karena potensinya yang besar sebagai solusi energi bersih. Seperti yang dilaporkan NASA, polusi udara akibat pembakaran bahan bakar fosil meningkatkan risiko cuaca ekstrem yang dapat mengancam kehidupan. Mengadopsi teknologi ini berarti kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim.
Untuk sementara waktu, kendaraan listrik masih menjadi pilihan populer yang dapat segera diterapkan untuk mengurangi emisi karbon. Dengan adanya insentif pajak dan biaya perawatan rendah, kendaraan listrik dapat membantu dalam penghematan biaya bahan bakar sekaligus mendukung peralihan ke energi bersih.
6. Kesimpulan