Israel dengan Bantuan Garda Revolusi Iran
Berita Terkini: Nasrallah Tewas dalam Serangan UdaraBeirut, Lebanon 9/30/2024 Terbukti intelijen Israel Mossad tidak sendirian dalam menghabisi pimpinan musuh bebuyutannya, karena dalam aksinya Mossad juga bekerjasama dengan agen intelijen pasukan garda revolusi, seperti juga pada waktu menghabisi pimpinan Hamas di Iran--- Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, bersama 12 komandan tertinggi, tewas pada saat mengadakan pertemuan inti organisasi Hizbullah dalam serangan udara Israel yang dilaporkan dibocorkan oleh agen ganda Iran.Â
Ke 12 komandan tertinggi tersebut adalah pengganti semua komandan yang telah terbunuh pada minggu lalu, baik terkena ledakan pager, walkie talkie atau serangan rudal Israel. Â Serangan ini, yang digambarkan sebagai yang terbesar sejak 2006, terjadi setelah Nasrallah menghadiri pemakaman komandan unit drone Hezbollah, Muhammad Surur, yang tewas dalam serangan Israel sebelumnya.
Menurut laporan eksklusif dari Le Parisien, Angkatan Udara Israel (IAF) meluncurkan serangan presisi menggunakan jet tempur F-35 yang dilengkapi bom luncur. Serangan ini menargetkan markas bawah tanah Hezbollah, tempat Nasrallah dan pejabat tinggi lainnya sedang mengadakan pertemuan. Agen ganda Iran, yang identitasnya masih dirahasiakan, bertanggung jawab memberi informasi kepada intelijen Israel tentang kedatangan Nasrallah di lokasi tersebut.
Peran Kritis Agen Iran
Sumber dari layanan keamanan Lebanon mengungkapkan bahwa Nasrallah melakukan perjalanan ke markas Hizbullah dengan mobil, didampingi oleh Abbas Nilforoushan, komandan senior Pasukan Al-Quds Iran. Agen tersebut memberikan sinyal kepada Israel setelah semua personel penting berada di dalam markas, memicu serangan udara. Enam bom luncur dijatuhkan di lokasi tersebut, meninggalkan kawah sedalam 30 meter dan menghancurkan kompleks bawah tanah tersebut.
Serangan Terbesar Sejak 2006
"Ini adalah serangan terbesar yang kami lihat sejak Perang Lebanon 2006," kata seorang sumber dari pasukan keamanan Lebanon kepada Le Parisien. Ledakan dahsyat tersebut menghancurkan markas, dan menurut laporan awal dari Reuters, jasad Nasrallah ditemukan di lokasi. Namun, para ahli menyarankan bahwa kematiannya mungkin bukan disebabkan langsung oleh ledakan, melainkan oleh gelombang kejut dari ledakan tersebut.
Penggunaan Teknologi Tinggi: Triangulasi Informasi dan GPS
Serangan ini juga menunjukkan tingkat kecanggihan teknologi yang digunakan Israel, dengan triangulasi informasi dan sistem GPS yang memungkinkan mereka melacak dan mengunci target dengan akurasi tinggi. Ini menggarisbawahi intensitas usaha Israel dalam melenyapkan segala potensi ancaman. Penggunaan teknologi canggih ini juga memperlihatkan kampanye agresif dan keras yang dijalankan oleh pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Kampanye ini tidak hanya dimaksudkan untuk memperkuat keamanan Israel, tetapi juga membangun citra Netanyahu di mata kelompok radikal kanan sebagai pemimpin yang tidak segan-segan bertindak bengis dan tanpa ampun dalam menghadapi musuh-musuhnya.
Keterlibatan Mossad dan Kolaborasi dengan Intelijen Iran
Serangan ini bukanlah operasi tunggal Israel, melainkan hasil kolaborasi yang lebih luas antara Mossad dan elemen-elemen intelijen dari Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC). Menurut berita 9/30/24 dari Le Parisien. bahwa Mossad tidak sendirian dalam misinya intelijennya melenyapkan pimpinan musuh bebuyutannya. Sebagaimana yang terjadi dalam berbagai operasi sebelumnya yang selalu melibatkan agen ganda dalam garda revolusi Iran terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran.Â
Bahkan agen ganda ini adalah salah satu komandan penting yang sampai bisa mampu memasang bom di kamar tamu negara Iran, kali ini Mossad juga bekerja sama dengan agen-agen inti dari IRGC yang membelot, atau ingin menyabot operasi karena rivalitas didalam, dengan cara memberikan intelijen berharga yang memungkinkan Israel melakukan serangan yang tepat sasaran.Â
Keterlibatan agen-agen dari dalam Iran ini menunjukkan bahwa konflik antara Israel dan Hizbullah serta Iran tidak hanya berlangsung di medan perang terbuka, tetapi juga dalam arena permainan dan persaingan mata-mata dalam garda revolusi Iran yang semakin rumit dan penuh intrik.
Dampak Internasional dan Kehilangan Nyawa Sipil
Selain Nasrallah, Abbas Nilforoushan, komandan Garda Revolusi Iran, juga tewas dalam serangan tersebut. Kematian ini telah memicu tanggapan cepat dan keras dari Teheran, yang berjanji akan membalas. "Kejahatan mengerikan ini dari rezim Zionis yang agresor tidak akan dibiarkan begitu saja," ujar perwakilan pemerintah Iran dalam pernyataan resmi.
Israel belum secara resmi mengkonfirmasi keterlibatannya dalam serangan ini, namun para ahli keamanan menyebut operasi ini sebagai titik balik penting dalam perang bayangan yang terus berlangsung antara Israel, Hezbollah, dan Iran. Nasrallah, yang memimpin Hezbollah sejak 1992, merupakan tokoh penting dalam dinamika politik Timur Tengah, memimpin banyak konflik dengan Israel dan memperluas pengaruh Hizbullah di seluruh kawasan.
Namun, serangan ini tidak hanya menyebabkan jatuhnya pimpinan Hizbullah. Ribuan korban sipil yang tewas atau terluka akibat serangan ini menambah catatan hitam bagi Israel di mata dunia internasional. Pendekatan tanpa kompromi Netanyahu dan dukungan sayap kanan radikal terus memicu kecaman internasional atas hilangnya nyawa warga sipil yang tak berdosa di kawasan konflik.
Ketegangan Regional Meningkat
Kematian Nasrallah diperkirakan akan berdampak signifikan pada kepemimpinan Hezbollah dan hubungannya dengan Teheran. Para analis khawatir bahwa serangan ini akan memperburuk situasi yang sudah tegang di wilayah tersebut, sementara Hezbollah dan pejabat Iran mengancam akan melakukan balasan.
Pemerintah Lebanon sedang menilai dampak dari serangan ini, sementara para pengamat internasional dengan cermat mengawasi langkah Hezbollah berikutnya, dengan kekhawatiran bahwa serangan ini dapat memicu eskalasi militer lebih lanjut antara Israel dan pasukan Hizbullah yang ditempatkan di perbatasan selatan Lebanon.
Serangan ini tidak hanya menandai kematian salah satu tokoh paling berpengaruh di Timur Tengah, tetapi juga menyoroti peran penting intelijen dan teknologi canggih dalam konflik yang berkepanjangan di kawasan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H