Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Semua Senjata Rusia Hancur Masih Bisa Beli Dari Iran

19 September 2024   22:14 Diperbarui: 21 September 2024   02:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permintaan Senjata Jarak Jauh dan Dukungan Internasional

Zelensky menegaskan bahwa Ukraina berhak menanggapi teror Rusia "dengan cara apa pun yang diperlukan untuk menghentikannya," termasuk penggunaan senjata jarak jauh. Ia mendesak negara-negara Barat untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata tersebut, yang saat ini mencegah Ukraina menyerang target di dalam wilayah Rusia.

"Inklusi keputusan untuk melakukan serangan jarak jauh di lokasi peluncuran rudal Rusia, menghancurkan logistik militer Rusia, dan melakukan upaya bersama untuk menembak jatuh rudal dan drone---semua ini akan membantu kita melawan kejahatan Rusia," tegas Zelensky.

Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, mengungkapkan kepada CNN bahwa ia telah memberikan kepada pemerintahan Biden daftar target di Rusia yang ingin diserang oleh Kyiv menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok AS, termasuk Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS). Namun, sejauh ini, AS belum memberikan persetujuan untuk penggunaan senjata tersebut.

Pengembangan Senjata Dalam Negeri

Sementara menunggu dukungan internasional, Ukraina telah mengembangkan senjata jarak jauh buatan dalam negeri. Bulan lalu, Zelensky mengumumkan adanya drone bertenaga jet baru bernama "Palianytsia" yang mampu menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Drone ini diklaim lebih cepat dan lebih kuat dibandingkan armada drone Ukraina sebelumnya, dengan jangkauan yang mungkin melebihi 1.500 kilometer (932 mil).

Analisis dan Implikasi Strategis

Analis dari Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington mendukung klaim Ukraina bahwa terdapat target bernilai tinggi di Rusia dalam jangkauan ATACMS. ISW mengidentifikasi 233 target Rusia, termasuk pangkalan militer besar, stasiun komunikasi, pusat logistik, dan fasilitas perbaikan yang merupakan aset tidak bergerak. Serangan terhadap beberapa target ini dapat memberikan dampak signifikan pada kemampuan Rusia untuk berperang di garis depan.

Namun, seorang pejabat AS menyatakan bahwa banyak target bernilai tinggi Ukraina di Rusia berada di luar jangkauan ATACMS dan bahwa militer Rusia telah memindahkan aset-aset penting mereka jauh dari garis depan.

Kesimpulan

Serangan drone besar-besaran Ukraina terhadap Rusia menandai perubahan signifikan dalam dinamika perang modern. Penggunaan teknologi canggih memungkinkan Ukraina menargetkan infrastruktur vital Rusia jauh di dalam wilayah mereka, sekaligus meminimalkan risiko bagi pasukan mereka sendiri. Langkah ini juga meningkatkan tekanan internasional terhadap Rusia dan dapat mempengaruhi dukungan global terhadap Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun