Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tim Cook Bertaruh Apple Akan Sukses meski Meta Gagal

18 Agustus 2024   23:07 Diperbarui: 19 Agustus 2024   00:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dreamstime/stock photo 132509882

Kesuksesan Apple dalam proyek ini akan sangat tergantung pada kemampuannya untuk membedakan produknya dari kompetitor melalui keunggulan teknologi dan pengalaman pengguna yang superior.

Interkoneksi antara smart devices sering mengalami kendala, seperti sinkronisasi yang tidak sempurna atau kebutuhan akan intervensi manual. Apple telah berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan mengintegrasikan ekosistem perangkat melalui iPhone dan perangkat lunak Apple lainnya, tetapi tantangan utama adalah memastikan kompatibilitas yang mulus di seluruh perangkat dan aplikasi pihak ketiga.

Jika Apple berhasil menciptakan integrasi otomatis yang konsisten antara iPhone dan smart devices, di mana perubahan yang dibuat di satu perangkat langsung diterima oleh perangkat lain, ini akan menjadi langkah besar dalam meningkatkan pengalaman pengguna dan mewujudkan arti sebenarnya dari teknologi "smart" yang seharusnya minimal memerlukan campur tangan manusia.

Market adoption untuk produk-produk smart seperti smart home devices dan tabletop robots masih relatif lambat dan cenderung menarik perhatian hanya dari penggiat teknologi atau mereka yang penasaran mencoba hal baru. Fenomena ini serupa dengan kasus ponsel Nokia di masa lalu, di mana hanya pengguna tertentu yang mengadopsinya sebelum iPhone hadir dan mendominasi pasar dengan inovasi yang revolusioner.

Untuk produk seperti tabletop robot dari Apple, kesuksesannya sebagai pionir di kategori ini bisa saja menghadapi tantangan yang sama. Tanpa melalui fase "Nokia," sangat sulit bagi produk baru untuk langsung mencapai status ikonik seperti iPhone tanpa melewati periode uji coba dan adopsi bertahap. Kesuksesan ini sangat tergantung pada kemampuan Apple untuk membuat perangkat ini relevan dan mudah digunakan oleh konsumen umum, bukan hanya kalangan teknologi.

Jika Apple berhasil menawarkan fitur yang menarik dan terintegrasi dengan ekosistem lainnya, termasuk AI yang canggih, ada kemungkinan tabletop robot bisa menjadi produk besar berikutnya. Namun, perjalanan menuju adopsi pasar yang luas kemungkinan besar akan membutuhkan waktu dan inovasi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun