Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi dan Masa Depan Pelaku Perekonomian dalam Kemelut Inflasi

13 Agustus 2024   02:45 Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
incustryconnect.org / motherboard

Selain itu, ketika perusahaan-perusahaan global menyesuaikan strategi penetapan harga mereka, Indonesia mungkin akan melihat adanya pergeseran dalam dinamika perdagangan. Misalnya, jika inflasi global mereda dan harga komoditas stabil, sektor-sektor Indonesia yang berorientasi ekspor, seperti minyak sawit, batu bara, dan tekstil, dapat memperoleh manfaat dari peningkatan permintaan atau menghadapi tantangan jika harga turun.

Peluang bagi Pemerintahan Baru

  1. Kebijakan Ekonomi dan Manajemen Inflasi: Pemerintahan yang baru terpilih di Indonesia perlu mengatasi tantangan ekonomi ini dengan pendekatan yang seimbang. Pengelolaan inflasi akan menjadi prioritas utama dan memerlukan koordinasi yang cermat antara kebijakan moneter (seperti penyesuaian suku bunga oleh Bank Indonesia) dan kebijakan fiskal (belanja pemerintah dan subsidi). Pemerintah mungkin perlu menerapkan program subsidi atau bantuan sosial yang ditargetkan untuk melindungi kelompok yang paling rentan dari dampak kenaikan harga.

  2. Investasi dalam Teknologi dan Inovasi Lokal: Untuk memitigasi dampak potensi perlambatan investasi teknologi global, pemerintahan baru dapat fokus pada pengembangan inovasi lokal dan mendukung ekosistem teknologi dalam negeri. Kebijakan yang mendorong kewirausahaan, meningkatkan infrastruktur digital, dan memberikan insentif bagi startup teknologi dapat membantu Indonesia mempertahankan momentum ekonomi digitalnya.

  3. Diversifikasi Perdagangan dan Ekonomi: Pemerintah mungkin juga memprioritaskan diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada pasar global yang bergejolak. Dengan berinvestasi di sektor-sektor seperti energi terbarukan, pariwisata, dan pertanian berkelanjutan, Indonesia dapat membangun perekonomian yang lebih tangguh dan tidak terlalu rentan terhadap guncangan eksternal. Strategi ini juga akan selaras dengan tren global menuju keberlanjutan dan dapat menarik investasi ramah lingkungan.

  4. Stabilitas Politik dan Kontinuitas Kebijakan: Stabilitas politik akan sangat penting bagi pemerintahan baru untuk menerapkan strategi-strategi ini secara efektif. Investor dan dunia usaha biasanya mencari lingkungan kebijakan yang dapat diprediksi dan konsisten. Jika pemerintahan baru dapat mempertahankan iklim politik yang stabil sambil melakukan reformasi yang mampu mengatasi tekanan inflasi jangka pendek dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang, maka pemerintahan baru akan mendapatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan domestik dan internasional.

  5. Harapan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial: Pemerintahan baru juga perlu mengelola ekspektasi masyarakat. Karena inflasi berdampak pada upah riil dan daya beli, mungkin terdapat peningkatan permintaan terhadap layanan sosial, layanan kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik. Mengatasi kebutuhan ini sambil menjaga disiplin fiskal akan menjadi tindakan penyeimbang yang rumit.

Versi Pendek: Menavigasi Lanskap Ekonomi yang Berkembang

Ketika tekanan inflasi terus mempengaruhi perekonomian global, interaksi antara strategi perusahaan dan perilaku konsumen tetap menjadi fokus penting. Tren terkini---yang ditandai dengan PHK besar-besaran di sektor teknologi dan perubahan kebiasaan konsumen---mencerminkan penyesuaian ekonomi yang lebih luas yang mencerminkan pola historis sekaligus menghadirkan tantangan baru.

Sektor teknologi, yang dulunya merupakan penerima manfaat dari permintaan yang didorong oleh pandemi dan stimulus pemerintah, kini menghadapi periode kalibrasi ulang. Perusahaan-perusahaan yang berekspansi dengan cepat selama masa boom kini mulai mengurangi pertumbuhannya, sebagai respons terhadap normalisasi permintaan dan kebutuhan untuk melindungi margin keuntungan. Penyesuaian ini menunjukkan adanya perubahan yang lebih luas dalam strategi perusahaan, dimana perusahaan memprioritaskan harga dibandingkan volume dalam menghadapi tekanan inflasi yang sedang berlangsung.

Perilaku konsumen juga telah berkembang, dengan meningkatnya kesadaran akan biaya dan pergeseran ke arah tawar-menawar yang berdampak pada pola pengeluaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun