Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebijaksanaan Ilmiah Menurut Nabi Sulaiman, Kesalahan Kitab

12 Agustus 2024   04:06 Diperbarui: 14 Agustus 2024   03:38 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi engediresourcecenter.com: Kursi khotbah Musa, Sulaiman dan Yesus

Inovasi ilmu pengetahuan saat itu telah berhasil membangun rumah kokoh dan megah, seperti fondasi dan 7 pilar sebagai syarat minimumnya. Termasuk penemuan Nabi Sulaiman dalam kulinari, cara memarinasi atau membumbui daging, ilmu memproduksi atau mengolah anggur yang enak. Ilmunya juga mampu membuat meja fungsional dan indah.  Ilmu yang dikembangkan nabi Sulaiman juga mampu mengorganisir para pegawai, bahkan pegawai perempuan di Timur Tengah dengan kesetaraan. Semua pegawai wanitanya sangat pintar dan bisa ditugasi untuk mengkomunikasikan pesan raja Sulaiman kepada semua orang termasuk yang bodoh atau susah mengerti pesan komunikasi yang tepat sekalipun. Tidak ada salah pengertian dalam komunikasi antara semua pegawai wanitanya dengan rakyatnya Raja Sulaiman. Bahkan kerajaannya dibangun dengan ilmu pengetahuan supaya berada diatas bukit dan bisa memandang dan memerintah dari atas kota. Para pegawai wanita menyampaikan titah raja Sulaiman "Kuundang hadir kemari siapapun yang pikirannya picik; Karena dia kurang pengetahuan, katanya,. Kemarilah, nikmati makananku, dan kusiapkan minuman anggur hasil olahanku!  Tinggalkan kepicikan berpikirmu, untuk hidup bergairah, dan mengerti cara menjalani hidupmu. Artinya mengajari ilmu pengetahuan secara menarik bahkan kalau perlu menambah pengetahuan tentang semuanya termasuk pemerintahan raja sulaiman dengan makanan dan minuman kerajaan untuk semua rakyat sampai rakyat yang paling bodoh, untuk diangkat pengertiannya menjadi lebih bijaksana dan bersemangat dalam kehidupan sehari harinya. Karena dengan kebijaksanaan rakyat secara umum, maka akan tercipta keadilan, kesejahteraan dalam membangun negara, tanpa ada yang bodoh dan mau memberontak karena kesalah pahaman terhadap program pemerintahannya. Dari inspirasi pikiran saya tadi maka saya mulai membahas Surat Catatan Kebijaksanaan Nabi Sulaiman 39: 1-6. Semoga pengertian saya ini memudahkan bagi yang lainnya untuk mencernanya.

Di Balik Undangan Kebijaksanaan: Sebuah Kisah dari Masa Lalu

Di sebuah kota yang sibuk dan berkembang, berdirilah sebuah rumah megah yang menjadi simbol kebijaksanaan dan pengetahuan. Rumah ini, yang didirikan dengan ketelitian dan inovasi, memiliki tujuh pilar yang menjulang tinggi---tiang-tiang ini melambangkan kekuatan dan stabilitas yang dibawa oleh kebijaksanaan. Ini bukan sekadar rumah; ia adalah manifestasi dari pengetahuan yang telah dibangun oleh Nabi Sulaiman, yang dikenal karena kehebatannya dalam berbagai bidang, termasuk kuliner dan manajemen. 

Inovasi ilmu pengetahuan saat itu telah berhasil membangun rumah kokoh dan megah, seperti fondasi dan tujuh pilar sebagai syarat minimumnya. Penemuan Nabi Sulaiman dalam kulinari, seperti cara memarinasi atau membumbui daging, serta ilmu memproduksi atau mengolah anggur yang enak, juga menjadi bagian dari kebijaksanaan ini. Ilmunya mampu membuat meja yang fungsional dan indah. Selain itu, ilmu yang dikembangkan Nabi Sulaiman juga mampu mengorganisir para pegawai, termasuk pegawai perempuan di Timur Tengah dengan kesetaraan. Semua pegawai wanitanya sangat pintar dan bisa ditugasi untuk mengkomunikasikan pesan Raja Sulaiman kepada semua orang, termasuk yang bodoh atau susah mengerti pesan komunikasi yang tepat sekalipun. Tidak ada salah pengertian dalam komunikasi antara semua pegawai wanitanya dengan rakyatnya Raja Sulaiman. Bahkan kerajaannya dibangun dengan ilmu pengetahuan supaya berada di atas bukit dan bisa memandang dan memerintah dari atas kota. 

Kebijaksanaan, yang berwujud dalam bentuk rumah ini, memutuskan untuk mengadakan sebuah perayaan istimewa. Di bawah atapnya yang megah, dia menyiapkan hidangan yang luar biasa. Daging dimarinasi dengan sempurna dan anggur yang diolah dengan hati-hati, semuanya disiapkan untuk lebih dari sekadar menyenangkan selera. Hidangan ini adalah simbol dari pengetahuan dan kebijaksanaan yang ingin dibagikan kepada siapa saja yang mau mendengarkan. 

Kebijaksanaan mengorganisir para pelayan dengan cermat, termasuk para wanita yang terampil dan pintar, untuk menyebarluaskan undangannya. Dalam budaya Timur Tengah pada masa itu, para pelayan wanita memainkan peran penting dalam komunikasi dan organisasi. Mereka mengelilingi kota, mengumandangkan undangan dari tempat-tempat tinggi, dan menyebarkan pesan dari Kebijaksanaan kepada semua orang. 

Para pegawai wanita menyampaikan titah Raja Sulaiman: "Kuundang hadir kemari siapapun yang pikirannya picik; karena dia kurang pengetahuan, katanya. Kemarilah, nikmati makananku, dan kusiapkan minuman anggur hasil olahanku! Tinggalkan kepicikan berpikirmu, untuk hidup bergairah, dan mengerti cara menjalani hidupmu." 

Kebijaksanaan menawarkan sesuatu yang jauh lebih berharga daripada sekadar makanan dan minuman. Dia mengundang semua orang---terutama mereka yang sederhana dan kurang berpengetahuan---untuk datang dan mengalami manfaat dari kebijaksanaan yang telah disiapkannya. Pesan ini tidak hanya mengenai memuaskan kebutuhan fisik tetapi juga tentang memberikan bimbingan dan pemahaman yang mendalam mengenai cara hidup yang bijaksana. 

Kebijaksanaan berkata dengan lembut namun tegas, "Kemarilah dan nikmati hidanganku serta anggur yang enak hasil buatanku. Tinggalkan cara berpikir yang sembrono dan kekurangan pengetahuanmu. Di sini, kamu akan belajar bagaimana menjalani hidup dengan makna dan pemahaman yang lebih dalam." 

Apa yang ditawarkan oleh Kebijaksanaan bukan hanya makanan dan minuman, tetapi transformasi cara berpikir. Ini adalah ajakan untuk meninggalkan kebodohan dan kekurangan pengetahuan, dan untuk mengadopsi cara berpikir yang lebih bijaksana. Dengan menerima undangan ini, setiap orang akan mendapatkan lebih dari sekadar pengetahuan; mereka akan memperoleh panduan yang akan membantu mereka menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih bermakna. 

Melalui undangannya, Kebijaksanaan berharap untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman rakyat, Kebijaksanaan bertujuan untuk mengurangi kesalahpahaman dan konflik, menciptakan kondisi di mana pemerintahan dapat berjalan dengan lebih harmonis dan efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun