Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kekonyolan Elon Musk Melawan Bintang The Lebowski Pendukung Kamala Harris

31 Juli 2024   04:33 Diperbarui: 2 Agustus 2024   00:59 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada malam yang penuh harapan dan semangat, sekelompok hampir 200.000 pendukung Demokrat berkumpul dalam sebuah panggilan Zoom untuk mendukung kampanye Kamala Harris menuju Gedung Putih. Acara ini dihadiri oleh bintang-bintang Hollywood dan beberapa tokoh politik potensial yang mungkin menjadi pasangan Harris dalam pemilihan presiden mendatang. Dengan antusiasme yang tinggi, kelompok ini berhasil mengumpulkan lebih dari $3,5 juta dalam donasi, menambah total $200 juta yang sudah dikumpulkan sejak Harris memulai kampanyenya.

Namun, di balik layar, sebuah insiden terjadi yang menarik perhatian banyak orang. Akun X (sebelumnya Twitter) yang dikelola oleh kelompok pendukung Harris, "White Dudes for Harris" (@dudes4harris), tiba-tiba ditangguhkan tanpa penjelasan. Ross Morales Rocketto, seorang pengusaha yang juga salah satu penyelenggara acara tersebut, dengan cepat menyatakan kekecewaannya. Ia menuduh Elon Musk, yang dikenal sebagai "absolutis kebebasan berekspresi," merasa takut terhadap pengaruh yang mungkin dimiliki kelompok ini. Rocketto menulis di akun pribadinya, "Got @elonmusk scared," dengan menyertakan tangkapan layar yang menunjukkan penangguhan akun tersebut.

Dalam waktu singkat, akun pengganti bernama @dudesforharris dibentuk untuk terus menyebarkan pesan dukungan, dan berhasil mendapatkan 20.000 pengikut sebelum akun asli dipulihkan. Meskipun alasan penangguhan akun ini belum jelas dan Elon Musk belum memberikan komentar resmi, insiden ini memicu kemarahan di kalangan pendukung Harris. Banyak yang melihat tindakan ini sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi, terutama mengingat sikap Musk yang sebelumnya mendukung Donald Trump dan mengkritik Kamala Harris serta Demokrat secara umum. 

Terakhir Elon sebagai pemilik platform yang mengaku selalu non biased dan non partisan, rupanya dilanggar sendiri dengan membuat unggahan AI yang dicomot dari komedi yang mencibir tentang sebagian besar anggota partai Republik yang mengatakan bahwa Wapres Harris hanyalah dijadikan pelengkap seolah olah ada keberagaman ras atau diversity yang secara rasional jabatan Wapres dan pencalonan Presiden bukan hanya mengisi jabatan dengan orang berwarna kulit minoritas. Sangat mengherankan kalau ini oleh Elon digunakan untuk menunjukkan betapa konyol dan kekanak kanakan cara berlogikanya. Semakin konyol, mungkin harapannya sebagai bapak yang beranak 9 dari macam macam ibu dan bukan isteri, supaya semua anak anaknya berfikir bapaknya memang masih remaja, sehingga masih bisa selalu akrab seumuran.

Insiden ini menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan Musk, yang pada tahun 2020 mendukung kampanye Joe Biden sebelum beralih mendukung Trump tahun ini. Sikap Musk yang semakin konservatif dan kritiknya terhadap Harris dan Demokrat menimbulkan banyak pertanyaan tentang konsistensi pandangannya mengenai kebebasan berekspresi.

Kelompok "White Dudes for Harris" sendiri dibentuk dengan tujuan untuk mendukung Harris dalam menghadapi tuduhan dari kubu konservatif bahwa dia hanya dipilih berdasarkan kebijakan DEI (Diversity, Equity, and Inclusion). Dalam acara Zoom tersebut, berbagai tokoh seperti Gubernur Carolina Utara Roy Cooper dan mantan pemimpin mayoritas DPR Steny Hoyer turut hadir, mendukung Harris dan mengecam kritik-kritik yang dianggap tidak berdasar.

Acara ini juga dihadiri oleh bintang-bintang Hollywood seperti Mark Ruffalo, Josh Gad, Sean Astin, Mark Hamill, dan Jeff Bridges, yang terkenal dengan perannya sebagai 'The Dude' dalam film Coen Brothers tahun 1998, "The Big Lebowski." Bridges dengan penuh semangat mengatakan, "I'm white, I'm a dude, and I'm for Harris," menggarisbawahi dukungannya terhadap Harris. Bahkan, sutradara terkenal JJ Abrams secara pribadi menyumbangkan $50.000 untuk kampanye tersebut.

Dalam keseluruhan cerita ini, terlihat betapa kompleksnya lanskap politik dan sosial saat ini. Elon Musk, yang seharusnya menjadi pejuang kebebasan berekspresi, justru terlibat dalam tindakan yang seolah-olah membatasi suara kelompok yang mendukung kandidat yang berbeda pandangan dengannya. Ini menggarisbawahi pentingnya transparansi dan konsistensi dalam menyuarakan dan mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan berekspresi di era digital.

Dan dari rasa ingin tahu bagaimanakah alur cerita The Big Lebowski:, Atau sebuah Kisah Absurd Tentang The Dude yang menginspirasi akun TwitterX diatas? Film ini karya Raymond Chandler. Joel Coen, dibintangi oleh Jeff Bridges sebagai Jeffrey "The dude" Lebowski, seorang pemalas dari Los Angeles dan bowler yang rajin. Dia diserang sebagai akibat dari kekeliruan identitas kemudian mengetahui, bahwa sebenarnya seorang jutawan, juga bernama Jeffrey Lebowski (David Huddleston), adalah korban yang dituju. Istri piala jutawan Lebowski diduga diculik dan jutawan Lebowski menugaskan The Dude untuk memberikan uang tebusan untuk mengamankan pembebasannya. Rencananya menjadi salah ketika teman Dude, Walter Sobchak (John Goodman), berencana untuk menyimpan uang tebusan untuk Dude dan dirinya sendiri. Sam Elliott, Julianne M.

Pada tahun 1991 di Los Angeles, seorang slacker (pemalas) dan penggemar berat bowling bernama Jeffrey "The Dude" Lebowski menemukan dirinya terlibat dalam serangkaian kejadian yang penuh kekacauan dan absurditas. Suatu malam, dua orang enforcer (penagih hutang) yang bekerja untuk raja porno Jackie Treehorn menyerbu rumah The Dude. Mereka salah mengira The Dude sebagai orang kaya Jeffrey Lebowski, yang istrinya berhutang uang kepada Treehorn. Dalam kekacauan itu, salah satu enforcer kencing di karpet The Dude sebelum menyadari kesalahan mereka dan pergi.

Kehilangan karpet kesayangannya, The Dude meminta saran dari teman-teman bowling-nya: veteran perang Vietnam, Walter Sobchak, dan Donny Kerabatsos. Mengikuti saran mereka, The Dude mengunjungi Jeffrey "The Big" Lebowski, seorang filantropis kaya, dan meminta kompensasi untuk karpet yang rusak. Namun, Lebowski menolak. Dengan cerdik, The Dude berhasil menipu asisten Lebowski, Brandt, dan mengambil karpet lain dari rumah mewah itu. Saat berada di luar, The Dude bertemu dengan Bunny, istri muda Lebowski yang glamor, dan temannya, Uli, yang ternyata seorang nihilis Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun