Di sektor ritel, banyak toko terpaksa tutup karena system kasir yang bergantung pada komputer tidak dapat digunakan. Hal ini juga berdampak pada penjualan tiket acara-acara besar, seperti pertandingan sepak bola, yang tiba-tiba berhenti karena tidak ada cara untuk memproses transaksi. Selain itu, platform perbankan juga offline, membuat banyak orang tidak bisa mengakses rekening mereka atau melakukan transaksi, baik secara online maupun di ATM.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, diketahui bahwa sumber masalah adalah pembaruan perangkat lunak yang rusak yang didistribusikan oleh perusahaan keamanan siber, CrowdStrike. Pembaruan ini memiliki kesalahan kritis pada tingkat kernel, lapisan inti dari system operasi, yang menyebabkan Windows mengalami crash parah. Meskipun pembaruan ini dirancang untuk meningkatkan keamanan, ironisnya justru menyebabkan kerusakan besar.
Proses pemulihan dimulai segera setelah masalah ini teridentifikasi. Namun, karena skala gangguan yang sangat luas, banyak system memerlukan waktu beberapa hari untuk pulih sepenuhnya. Selama periode ini, perusahaan dan organisasi yang terdampak harus bekerja sama dengan CrowdStrike dan Microsoft untuk memperbaiki kerusakan dan memastikan bahwa tidak ada data yang hilang atau rusak.
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, beberapa rekomendasi penting diusulkan:
Pengujian Pembaruan Lebih Lanjut: Pembaruan perangkat lunak, terutama yang berkaitan dengan keamanan, harus diuji secara menyeluruh sebelum dirilis. Simulasi di lingkungan yang menyerupai kondisi nyata dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin tidak terlihat pada pengujian skala kecil.
Prosedur Rollback yang Cepat: System perlu memiliki prosedur rollback yang cepat dan efisien untuk mengatasi masalah segera setelah terdeteksi. Dengan demikian, dampak dari kesalahan pembaruan dapat diminimalisir dengan cepat.
Komunikasi yang Efektif: Penting untuk memiliki jalur komunikasi yang jelas dan terbuka antara penyedia layanan dan pelanggan. Informasi yang tepat waktu tentang masalah yang terjadi dan langkah-langkah yang sedang diambil untuk menyelesaikannya dapat membantu mengurangi kebingungan dan kekhawatiran.
Cadangan dan Pemulihan: Menyiapkan dan memelihara sistem cadangan yang dapat diaktifkan dengan cepat dapat membantu mengurangi dampak saat terjadi kegagalan system utama. Ini juga penting untuk memastikan bahwa data penting tidak hilang atau rusak selama krisis.
Peningkatan Keamanan dan Pemantauan: Implementasi langkah-langkah keamanan yang lebih ketat dan pemantauan yang terus menerus dapat membantu mendeteksi dan mencegah masalah sebelum berdampak luas. Ini termasuk pemantauan terhadap pembaruan perangkat lunak dan system untuk mendeteksi anomali atau masalah potensial.
Dengan mengikuti rekomendasi ini, diharapkan perusahaan dan penyedia layanan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan serupa di masa depan, memastikan bahwa layanan tetap berjalan lancar dan pengguna tidak mengalami ketidaknyamanan yang signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H