Pemadaman ini telah menyebabkan gangguan bagi banyak bisnis dan individu yang mengandalkan layanan Microsoft 365 untuk operasi sehari-hari mereka. Selain Microsoft 365, layanan Xbox Gaming System juga terpengaruh, meskipun dampaknya tidak sebesar layanan produktivitas lainnya. Microsoft menyadari masalah ini dan sedang berupaya untuk menyelesaikannya.
Masih Dalam Rangkaian Shutdown CrowdStrike
Pemadaman ini terjadi tak lama setelah gangguan global IT yang signifikan yang disebabkan oleh pembaruan yang salah dari CrowdStrike atau yang sepertinya adalah kejadian berantai, yang mempengaruhi banyak perangkat yang menjalankan Windows. Microsoft sementara dalam statement-nya mengatakan sedang berupaya menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.
Baru saja, sebelumnya pada bulan ini ini juga, dunia juga telah dikejutkan oleh salah satu gangguan teknologi informasi (IT) terbesar yang pernah tercatat. Kejadian ini menjadi sorotan utama di berbagai media karena dampaknya yang begitu luas, mempengaruhi berbagai sektor, termasuk transportasi, kesehatan, ritel, dan perbankan.
Awalnya gangguan 19 Juli ini dimulai secara tiba-tiba ketika sejumlah besar komputer yang menggunakan system operasi Windows mengalami crash serentak. Di berbagai bandara udara, papan informasi keberangkatan yang biasanya menampilkan jadwal penerbangan tiba-tiba mati, menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian bagi ribuan penumpang. Banyak penerbangan dan kereta api terpaksa dibatalkan atau ditunda, memaksa para pelancong untuk mencari alternatif perjalanan atau menunggu tanpa kepastian.
Tidak hanya sektor transportasi yang terkena dampaknya. Di Inggris, layanan kesehatan seperti NHS mengalami disrupsi yang signifikan. System komputer yang digunakan untuk mengakses data pasien dan mengatur janji temu mendadak tidak berfungsi, menyebabkan banyak layanan menjadi tidak tersedia. Pasien yang memerlukan perawatan mendesak mengalami penundaan, dan staf medis harus bekerja keras untuk mengatasi kekacauan ini.
Di sektor ritel, banyak toko terpaksa tutup karena system kasir yang bergantung pada komputer tidak dapat digunakan. Hal ini juga berdampak pada penjualan tiket acara-acara besar, seperti pertandingan sepak bola, yang tiba-tiba berhenti karena tidak ada cara untuk memproses transaksi. Selain itu, platform perbankan juga offline, membuat banyak orang tidak bisa mengakses rekening mereka atau melakukan transaksi, baik secara online maupun di ATM.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, diketahui bahwa sumber masalah adalah pembaruan perangkat lunak yang rusak yang didistribusikan oleh perusahaan keamanan siber, CrowdStrike. Pembaruan ini memiliki kesalahan kritis pada tingkat kernel, lapisan inti dari system operasi, yang menyebabkan Windows mengalami crash parah. Meskipun pembaruan ini dirancang untuk meningkatkan keamanan, ironisnya justru menyebabkan kerusakan besar.
Proses pemulihan dimulai segera setelah masalah ini teridentifikasi. Namun, karena skala gangguan yang sangat luas, banyak system memerlukan waktu beberapa hari untuk pulih sepenuhnya. Selama periode ini, perusahaan dan organisasi yang terdampak harus bekerja sama dengan CrowdStrike dan Microsoft untuk memperbaiki kerusakan dan memastikan bahwa tidak ada data yang hilang atau rusak.
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, beberapa rekomendasi penting diusulkan:
Pengujian Pembaruan Lebih Lanjut: Pembaruan perangkat lunak, terutama yang berkaitan dengan keamanan, harus diuji secara menyeluruh sebelum dirilis. Simulasi di lingkungan yang menyerupai kondisi nyata dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin tidak terlihat pada pengujian skala kecil.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!