Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Capres Biden Mundur Kena COVID, Lalu Tunjuk Kamala Penggantinya

22 Juli 2024   02:45 Diperbarui: 22 Juli 2024   21:34 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gazettextra.com: Joseph R Biden Jr.

Surat pengunduran diri Joe Biden Cawapres AS sebagai berikut aselinya sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:

 

Kepada Rakyat Amerika Serikat yang Terhormat,

Hari, saya menulis surat ini dengan perasaan yang mendalam dan penuh pertimbangan. Setelah banyak pemikiran dan diskusi dengan keluarga saya, saya memutuskan untuk menarik diri dari pencalonan saya sebagai Presiden Amerika Serikat pada pemilihan yang akan datang.

Keputusan ini bukanlah keputusan yang saya buat dengan mudah. Seperti yang Anda ketahui, saya telah mendedikasikan sebagian besar hidup saya untuk melayani negara ini, dan saya sangat menghargai kesempatan yang telah Anda berikan kepada saya untuk memimpin sebagai Presiden. Namun, ada beberapa alasan penting yang mendasari keputusan saya ini.

Pertama, kesehatan dan kesejahteraan pribadi saya serta keluarga saya menjadi prioritas utama. Menjalankan tugas sebagai Presiden Amerika Serikat adalah tanggung jawab yang sangat besar dan membutuhkan energi, fokus, dan komitmen yang luar biasa. Saya merasa bahwa sudah saatnya saya mengalihkan perhatian saya kepada keluarga dan kesehatan saya sendiri.

Kedua, saya percaya bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada generasi baru pemimpin yang memiliki visi segar dan energi baru untuk membawa negara kita ke depan. Saya sangat yakin bahwa ada banyak individu yang mampu dan siap untuk memimpin Amerika Serikat menuju masa depan yang lebih baik.

Selama masa jabatan saya, saya telah berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi janji-janji saya kepada rakyat Amerika. Saya bangga dengan pencapaian yang telah kita raih bersama, termasuk upaya kita dalam mengatasi pandemi COVID-19, meningkatkan ekonomi, memperjuangkan keadilan sosial, dan memperkuat posisi Amerika di panggung dunia. Semua ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan kerjasama dari Anda semua.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rakyat Amerika yang telah memberikan dukungan, doa, dan kepercayaan kepada saya selama ini. Saya juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada rekan-rekan saya di pemerintahan, anggota Kongres, dan semua yang telah bekerja keras bersama saya untuk mewujudkan visi kita bagi negara ini.

Saya yakin bahwa Amerika Serikat akan terus maju dan berkembang di bawah kepemimpinan yang baru. Saya akan tetap berkomitmen untuk mendukung negara ini dan siap membantu dalam kapasitas apa pun yang bisa saya lakukan.

Dengan berat hati namun dengan keyakinan yang kuat, saya menarik diri dari pencalonan saya sebagai Presiden Amerika Serikat. Terima kasih atas semua dukungan dan cinta yang telah Anda berikan kepada saya dan keluarga saya.

Dengan hormat,

Joseph R. Biden Jr.

Presiden Amerika Serikat

Setelah menposting surat 30 menit sebelumnya yang isinya seperti di atas Pada hari Minggu jam 2 siang 21/7/24, dalam sebuah postingan media sosial terpisah, Biden menyatakan dukungannya untuk wakil presidennya, Kamala D. Harris, agar menggantikan dirinya sebagai pembawa bendera partai Demokrat menjelang konvensi nasional yang akan berlangsung pada 19-22 Agustus.

"Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dukungan saya kepada Kamala untuk menjadi calon dari partai kami tahun ini," kata Biden dalam sebuah postingan yang disebarkan di X. "Demokrat — ini saatnya untuk bersatu dan mengalahkan Trump. Ayo kerjakan ini."

Harris adalah wanita pertama, orang kulit hitam, dan orang Asia-Amerika, atau ibunya  Shyamala Gopalan dari Sri Langka  yang akan menduduki jabatan Wapres dan sekarang dia sudah punya kesempatan untuk menjadi presiden wanita pertama di AS.

Meski begitu, keluarnya Biden membuat partainya berada dalam posisi yang hampir tidak pernah terjadi sebelumnya dengan hanya beberapa bulan hingga pemilihan pada 5 November. Wapres Harris, mantan senator dari California, akan membawa kekurangan dan kelebihannya sendiri dalam pemilihan melawan Trump. Anggapan kekurangan Harris oleh Demokrat menjadi ancaman eksistensial terhadap demokrasi, kalau kalah. Persetujuan partai Demokrat atas penunjukan Harris sebagian besar mencerminkan tingginya kekawatiran atas Kinerja senyap Harris sejak 2021, dan kampanye pribadinya dalam pemilihan pendahuluan presiden 2020 gagal sebelum pemungutan suara dimulai. Bahkan dalam debat perdananya Harris kurang menguasai materi dalam serangannya pada Biden yang sempat menjadi lawan debatnya. Walaupun semua berilusi bahwa Harris sebagai mantan jaksa penuntut umum dari negara Bagian California pasti akan mampu menuntut siapa saja dalam debat untuk bertekuk lutut, tetapi Biden bukan pesakitan yang mudah dituntut, karena waktu itu Biden masih segar tidak sedang sakit sakitan atau terkena COVID, seprti sekarang. Atau sedang sakit flu dan pusing saat debat lawan Trump. 

Sekutu dan kritikus Biden menanggapi pengumumannya dengan bersiap-siap dengan opini tendensius secara publik seperti biasanya, untuk pertempuran baru yang mengagetkan semua orang yang tidak menduga akan adanya pengumuman dari  Gedung Putih, pada jam 1:15 an siang.

Pemimpin Mayoritas Senat Charles E. Schumer (D-N.Y.), yang secara pribadi mendesak Biden bahwa pencalonannya yang berkelanjutan akan merugikan peluang Demokrat, memuji Biden karena mundur. Katanya “Joe Biden tidak hanya menjadi presiden yang hebat dan pemimpin legislatif yang hebat, tetapi dia adalah manusia yang benar-benar luar biasa,” kata Schumer dalam sebuah pernyataan email.

Trump menggunakan platform Truth Social-nya untuk tetap menyerang Biden dan berjanji untuk membatalkan banyak warisan hebatnya yang menurut naluri pertahanan dirinya bahwa Trump lebih hebat dalam ilusinya, setelah banyak orang mati terserang Covid karena mitigasi bencana itu sempat berantakan, bahkan sempat “menyarankan” rakyat untuk meminum Chlorine, entah candaan atau serius. Sekali lagi kata Trump: “Crooked Joe Biden tidak layak mencalonkan diri sebagai Presiden, dan tentu saja tidak layak untuk menjabat - Dan tidak pernah!” tulis Trump dalam ilusi lainnya tentang Dialah yang masih menjabat sampai sekarang. Ditambahkan pesan yang pasti tidak konsisten kalau Trump yang masih menjabat “Kita akan sangat menderita karena kepresidenannya, tetapi kita akan memperbaiki kerusakan yang telah dia lakukan dengan sangat cepat.” Memang partai Republik senang bermain spinning atau memutar fakta sampai bingung sendiri.

Situasi Demokrat, tidak ada seorang kandidat yang berhasil keluar dengan memperoleh sebagian besar tanpa tantangan melalui pemilihan pendahuluan partai untuk menjadi calon pilihan melawan sang pertahan, tidak pernah terjadi di era modern AS. Hal ini menandai berakhirnya berminggu-minggu perencanaan strategis yang hati-hati oleh para pemimpin partai tentang cara menyingkirkan Biden, sosok yang membanggakan, karena dengan difabelnya Biden tidak mempan dibully. Bahkan, dikenal suka menentang mereka yang membullynya atau menganggapnya remeh, dengan cara ucapan yang kadang tergagap gagap atau Stutter. Hal ini menandai kesimpulan dari karir politik luar biasa selama setengah abad yang dimulai ketika Biden memenangkan pemilihan Senat pada tahun 1972 sebagai salah satu senator termuda dan sekarang akan berakhir pada bulan Januari dengan pengabdiannya sebagai presiden tertua yang pernah mencapai angka 82 tahun. Keterbatasan cara berbicara Biden membuatnya banyak akal termasuk orang yang sangat kreatif dalam memecahkan segala macam kebuntuan senat atau konggres.

Proses Demokrat untuk mengganti calon mereka secara demokratis akan menjadi kelihatan tergesa-gesa, belum diuji, dan penuh ketidakpastian mendalam serta potensi kekacauan dalam partai. Tetapi ada banyak kandidat yang sangat kuat dan semuanya sudah terasah menjadi ahli dalam berdebat dengan partai Republik yang argumen pongahnya selalu mereka hancurkan dan bahkan mereka tertawaan atau jadi bahan ejekan di gedung konggres yang terhormat. Konvensi Nasional Demokrat akan berlangsung dalam empat minggu di Chicago, meskipun Demokrat awalnya berencana untuk secara resmi menominasikan Biden dalam “roll call virtual” sebelum pertemuan tatap muka.

Presiden akan meninggalkan jabatannya dengan pencapaian penting, terutama untuk seorang presiden satu periode di era perpecahan mendalam. Dia mendorong melalui undang-undang tentang infrastruktur, perubahan iklim, perawatan kesehatan, pengendalian senjata, dan industri semikonduktor. Dia menarik AS keluar dari Afghanistan, membangun kembali aliansi Amerika dan memimpin koalisi untuk membela Ukraina melawan Rusia. Dukungan kuatnya untuk perdamaian Israel - Palestina dalam perang Gaza, yang bagaimanapun, selalu memicu kecaman di dalam dan luar negeri.

Banyak Demokrat menganggap debat presiden Biden pada 27 Juni melawan Trump mengejutkan karena seperti bencana untuk demokrasi, karena Biden dalam menghadapi debat yang serba ilusionis dan membual membuatnya kaget dan masih dalam keheranannya dia tergagap berjuang untuk menyelesaikan kalimat atau mengatur pikirannya, yang kacau dengan tipuan bualan Trump. Presiden dan para pembantunya bersikeras dia tetap dalam perlombaan, membandingkan momen itu dengan kesempatan lain dalam karir panjangnya ketika dia dianggap remeh. Namun kombinasi dari jajak pendapat yang buruk, penggalangan dana yang mencemaskan, dan pembelotan para anggota partai Demokrat akhirnya membuat Biden mengundurkan diri.

Mendasari urgensi Demokrat untuk menggantikan Biden adalah malah konsekuensial karena menjadi menakutan akan gantinya yang mampu meredam Trump, yang banyak dikhawatirkan dari dalam partai, yang percaya ini malah akan sangat merusak.

Dengan meninggalkan kampanye pemilihannya kembali, Biden bergabung dengan dua presiden petahana lainnya dalam sejarah modern yang memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali: Presiden Harry S. Truman pada tahun 1952 dan Presiden Lyndon B. Johnson pada tahun 1968. Pengumuman presiden-presiden tersebut, bagaimanapun, datang beberapa bulan sebelumnya dan memberi partai mereka lebih banyak waktu untuk berkumpul kembali untuk pemilihan umum. Dilihat dari kedua sejarahnya, Demokrat kalah dalam kedua pemilihan akibat pengunduran Truman dan Johnson tersebut.

Para pemilih telah lama mengatakan kepada para peneliti jajak pendapat bahwa mereka khawatir tentang usia Biden. Ini bahkan pernah menjadi isu yang ditiupkan oleh media untuk mempengaruhi pemilu, dalam kampanye 2020. Tetapi kehebatan debat Biden waktu itu menjadi titik balik, melepaskan gelombang kecemasan Demokrat yang sebelumnya sempat meremehkan Biden, seperti kondisi sekarang, tapi sekarang Biden sedang kena menderita Covid yang sangat meluluh lantakkan kekerasan hatinya melawan sang pembully Trump. Memang sehari sebelum COVID ini begitu hebat menyerang Biden hingga berjalanpun sempat sempoyongan di tangga pesawat, Biden menyatakan siap mengalahkan Trump, walaupun seperti biasa dicibir banyak orang, termasuk dari partainya sendiri. 

Menderita COVID bisa merusakkan kesigapan berpikir dengan jernih, apalagi dalam usia yang sangat lanjut dan rapuh, rasanya sangat tidak memungkinkan untuk bermain cerdik dalam berkata kata, apalagi ditambah cara bicara yang cacat karena Biden juga menderita stutter atau gagap bicara karena menurut saya sistem pengiriman perintah otak tidak konsisten, ada disrupsi sesampainya pada otot penggerak sistem bicara yang tidak konsisten atau sinkron dan dampaknya menjadi gagap. Atau ada penelitian ilmiah aneh lainnya yang katanya menunjukkan adanya perbedaan dalam struktur dan fungsi otak pada individu yang gagap. Kalimat berikut saya berpendapat sama bahwa "perbedaan-perbedaan ini mempengaruhi koordinasi dan waktu otot-otot bicara, yang menyebabkan gangguan dalam aliran bicara. Faktor lingkungan (menurut saya sebagai disrupsi atas konsistensi perintah otak), seperti stres dan tekanan untuk berbicara dengan lancar, juga dapat berdampak pada tingkat keparahan gagap. Nah penuaan umur menjadikan Biden mendapat bonus segala macam keusangan organ yang ditambah long COVID, dan stutter telah menghancurkan kepercayaan diri. Apalagi semua orang termasuk petinggi partainya mulai ikutan menyerang tingkat kepercayaan diri Biden yang sehari sebelumnya, semuanya itu bukan apa apa, dan dia berhasil mengatasinya semua. Itulah hari terakhir di menyerah pada kompleksitas situasinya. Dia sebenarnya akan terus melawan dirubahnya negara demokrasi AS menjadi negara diktator dalam system "proyek 2025" yang baru, kalau tidak diyakinkan oleh Kamala bahwa dia selama ini membantu kesuksesannya dalam pengiriman nyata (real delivery) kemajuan dan kesejahteraan rakyat menengah kebawah AS yang dibuktikan dengan berbagai macam metric atau key performance indicators. Waktu itulah Biden menjadi lega, bahwa KAmala akan tetap terus melanjutkan program kesejahteraan masyarakat menengah kebawah, karena itu semua adalah perjuangan nyata partai Demokrat untuk rakyat. Disamping juga ada kekawatiran perpecahan partai karena hanya optik sekali debat yang jelek. Itu adalah semua alasan dari pengunduran pencapresan Biden

Biden dan para pembantunya telah mengakui semua kekurangan dalam cara debat dan bicaranya yang selalu mengecewakan, dan “malam yang naas” dan mengatakan presiden sedang pilek sebagai tanda tanda kena Covid. Dan ini tidak banyak menenangkan semua wartawan media TV yang hari harinya mengolok olok Biden dan tidak sabar untuk segera memilih seorang Diktator saja. Mereka semua lupa bahwa seorang diktator pada waktunya akan menutup media dan kantor mereka bekerja. Demokrat yang melihat penampilan itu sebagai cerminan dari masalah yang jauh lebih dalam dan sudah merasa khawatir tentang peluangnya melawan Trump, yang disangka memimpin dalam banyak jajak pendapat di negara bagian medan pertempuran, sesuai dengan arahan media yang pro Trump.

Pada 2 Juli, Rep. Lloyd Doggett (D-Tex.) menjadi anggota Demokrat pertama di DPR yang secara terbuka meminta Biden untuk mundur sebagai calon Demokrat, mengacu pada keputusan Johnson 56 tahun sebelumnya. “Dalam keadaan yang sangat berbeda, dia membuat keputusan yang menyakitkan untuk mundur,” kata Doggett. “Presiden Biden harus melakukan hal yang sama.” Texas adalah kandang partai Republik yang penuh dengan agitasi dan hoax yang berasal dari Rusia. Disinilah letak moderasi kebebasan berpendapat walaupun ngawur dan dari Rusia, yang selalu mendapat tempat di AS.

Hal itu efeknya mulai menjadi  periode yang menyakitkan bagi Demokrat ketika setiap hari atau lebih, seorang anggota Kongres Demokrat lainnya akan mengeluarkan pernyataan yang menyatakan kasih sayang mereka kepada Biden dan kekaguman atas pencapaiannya, tetapi menambahkan bahwa sudah saatnya dia "mengoper obor."

Sebagai orang asli Scranton, Pa., Biden masuk ke dunia politik lebih dari lima dekade yang lalu, memenangkan kursi di Dewan Kabupaten New Castle di Delaware pada tahun 1970. Dia pertama kali mencalonkan diri sebagai Senator pada tahun 1972, mengalahkan seorang petahana dari Partai Republik, J. Caleb Boggs, dalam kampanye yang gigih dan meremehkan.

Tragedi melanda kehidupan Biden dalam beberapa minggu setelah pemilihan Senatnya, ketika istrinya, Neilia, dan putri mereka yang berusia 1 tahun, Naomi, tewas dalam kecelakaan mobil saat berbelanja Natal di Delaware. Dua putranya yang masih kecil, Beau dan Hunter, yang juga berada di dalam mobil, terluka parah. Biden terus maju, terjun ke kehidupan di Senat, membesarkan anak-anaknya dan menikah lagi dengan istrinya saat ini, Jill — bab pertama dalam biografi panjang tentang tragedi dan pemulihan.

Di Senat, Biden membangun karir selama 36 tahun sebagai pembela kelas pekerja yang memperjuangkan bipartisan tanpa penyesalan. Dia memimpin komite Kehakiman dan Hubungan Luar Negeri, naik dalam kedudukan saat dia memimpin dua sidang konfirmasi Supreme Court atau semacam Mahkamah Agung, termasuk kesalahan konfirmasi kontroversial Hakim Clarence Thomas pada tahun 1991, dan membantu menyusun regulasi anti kejahatan tahun 1994 yang menjadi prioritas Presiden Bill Clinton.

Biden telah lama bercita-cita menjadi presiden. Upayanya yang pertama — pada 1988 — gagal karena skandal plagiarisme, dan dia tidak berhasil jauh saat mencalonkan diri lagi pada 2008, bersaing dalam pemilihan pendahuluan Demokrat yang akhirnya menghasilkan Barack Obama sebagai calon.

Tetapi Obama, yang saat itu masih seorang senator baru, memilih Biden untuk menjadi pasangannya, ingin meyakinkan para pemilih bahwa pemerintahannya akan memiliki pengalaman legislatif dan kebijakan luar negeri yang mendalam. Biden senang mengisi peran tersebut, bertugas dengan setia sebagai penghubung ke Capitol Hill dan pengunjung tetap ke Timur Tengah, terutama Irak. 

Pada tahun 2012, terdapat momen langka ketika Biden secara singkat menyimpang dari posisi Obama, yaitu saat Biden menyatakan dukungan untuk pernikahan sesama jenis dalam sebuah wawancara TV meskipun Obama belum mendukung kebijakan tersebut. Beberapa hari kemudian, presiden Obamapun mengikuti langkah Biden. 

Ketika masa jabatan Obama berakhir pada tahun 2016, Biden sangat mempertimbangkan apakah akan mencalonkan diri untuk menggantikannya, namun akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya karena masih berduka setelah tragedi pribadi lainnya: putra tertuanya, Beau, didiagnosis menderita kanker otak dan meninggal pada tahun 2015 pada usia 46 tahun. 

Trump kemudian mengejutkan dunia politik dengan mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden, mengirim Demokrat ke dalam masa berkabung dan secara dramatis meningkatkan taruhan untuk kampanye tahun 2020. Biden kemudian mengatakan bahwa dia terinspirasi untuk bergabung dalam pemilihan tersebut setelah menyaksikan Trump menolak dengan tegas untuk mengutuk aksi supremasi kulit putih dalam sebuah unjuk rasa di Charlottesville pada tahun 2017. 

Biden menonjol dalam pemilihan pendahuluan Demokrat tahun 2020 sebagai seorang Demokrat moderat yang lebih tua yang berbicara dengan hangat tentang bipartisanship. Kampanyenya awalnya kesulitan untuk menandingi para rivalnya yang lebih karismatik, namun pemilih Demokrat pada akhirnya menerima argumen Biden bahwa dia adalah yang paling mungkin mengalahkan Trump, yang ternyata dikalahkannya, merebut kembali tiga negara bagian krusial yaitu Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin serta menambahkan Georgia dan Arizona. 

Namun, Trump menolak untuk mengakui kekalahannya, bahkan ketika Biden menjabat pada tahun 2021 dengan janji untuk menyembuhkan "jiwa bangsa." Negara yang sudah berada dalam cengkeraman pandemi virus corona semakin terguncang oleh upaya Trump untuk membalikkan hasil pemilu, yang berpuncak pada serangan di Capitol pada 6 Januari 2021. 

Dalam pencalonannya untuk masa jabatan kedua, Biden menyatakan dirinya sebagai sosok yang paling tepat untuk mengalahkan Trump setelah berhasil melakukannya pada tahun 2020, menghadapi sedikit oposisi dalam pemilihan pendahuluan Demokrat meskipun kekhawatiran pemilih tentang usianya terus berlanjut. Kampanyenya sangat fokus pada hak aborsi, dengan janji untuk mengembalikan hak federal atas aborsi setelah Mahkamah Agung membatalkan Roe v. Wade pada tahun 2022.

Meskipun beberapa Demokrat awalnya khawatir bahwa kampanye pemilihan ulang Biden berjalan lambat, dia mendapatkan pujian luas dari dalam partai atas pidato State of the Union pada bulan Februari. Selama pidato tersebut, Biden dengan agresif mempromosikan rekornya, menarik kontras tajam dengan Trump dan menanggapi beberapa anggota parlemen GOP yang menyela pidatonya. 

Penampilan penuh semangat inilah yang diharapkan Demokrat untuk dilihat beberapa bulan kemudian dalam debat pertamanya melawan Trump. Namun, pertarungan di Atlanta tersebut menandai awal dari akhir kampanye pemilihan ulang Biden

Surat Biden lainnya: 

NBCnews.com: Joe Biden Withdrawing Letter
NBCnews.com: Joe Biden Withdrawing Letter

JOSEPH R. BIDEN, JR.
July 8, 2024

My Fellow Americans,

Over the past three and a half years, we have made great progress as a Nation. Today, America has the strongest economy in the world. We’ve made historic investments in rebuilding our Nation, in lowering prescription drug costs for seniors, and in expanding affordable health care to a record number of Americans. We’ve provided critically needed care to a million veterans exposed to toxic substances. Passed the first gun safety law in 30 years. Appointed the first African American woman to the Supreme Court. And passed the most significant climate legislation in the history of the world. America has never been better positioned to lead than we are today.

I know none of this could have been done without you, the American people. Together, we overcame a once in a century pandemic and the worst economic crisis since the Great Depression. We’ve protected and preserved our Democracy. And we’ve revitalized and strengthened our alliances around the world.

It has been the greatest honor of my life to serve as your President. And while it has been my intention to seek reelection, I believe it is in the best interest of my party and the country for me to stand down and to focus solely on fulfilling my duties as President for the remainder of my term.

I will speak to the Nation later this week in more detail about my decision.

For now, let me express my deepest gratitude to all those who have worked so hard to see me reelected. I want to thank Vice President Kamala Harris for being an extraordinary partner in all this work. And let me express my heartfelt appreciation to the American people for the faith and trust you have placed in me.

I believe today what I always have: that there is nothing America can’t do - when we do it together. We just have to remember we are the United States of America.

/s/ Joseph R. Biden, Jr.

Untuk lebih lengkapnya juga sudah ada di X-twitter yang mencantumkan juga memuat keberhasilan kepresidenannya. Dan ini sudah pernah saya muat di tulisan saya dalam Kompasiana sebelumnya, yang memuat lebih dari 20 daftar keberhasilan gemilang Joe Biden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun