Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Putin Memberikan Kekuasaan Atas Minyak di Eropa pada AS

17 Juli 2024   03:34 Diperbarui: 17 Juli 2024   03:43 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putin Melantik Biden menjadi Penguasa Energi Eropa dan pasar energi dunia 

Invasi Vladimir Putin ke Ukraina sejak tahun 2022 telah dengan cepat mengubah lanskap energi global, alih alih malah menguntungkan Amerika Serikat. Ketika negara-negara Eropa beralih dari gas Rusia, AS muncul sebagai pemasok utama gas alam cair (LNG). Pergeseran dari kevakuman besar-besaran ini menyebabkan perusahaan-perusahaan energi AS mencukupinya dengan meningkatkan ekspor LNG secara signifikan, mengisi kesenjangan yang ditinggalkan oleh Rusia. Laporan Persatuan Gas Internasional menyoroti bahwa pada tahun 2023, perdagangan LNG global melampaui 400 juta ton, dengan AS menyumbang 85 juta ton, sehingga menjadi eksportir terbesar di dunia. 

Inggris, misalnya, menghabiskan 7 miliar untuk LNG AS, yang menunjukkan semakin besarnya ketergantungan pada energi Amerika. Namun, rupanya, sekali lagi bahwa ketergantungan agak absolut pada LNG AS dapat menimbulkan tantangan baru, karena sifat perdagangan LNG yang bersifat global berarti akan membuat EU berada dalam situasi tergantung pada AS. Dan bahwa LNG dapat dikirim ke seluruh dunia, tidak seperti gas pipa yang dibatasi secara geografis, berarti bisa dialihkan atau di stop sewaktu waktu, tanpa menghitung investasi pipanisasi.

Putin telah mengubah pasar energi dunia, seiring dengan upaya negara-negara yang sudah lama bergantung pada gas Rusia. Eropa sudah lama menerapkan sanksi atau memutuskan hubungan ekonomi dengan Rusia, bahkan lebih jauh memutuskan hubungan bank untuk melakukan transaksi. Dengan demikian Putin sepertinya rela menyerahkan kendali nyata atas pasar energi Eropa, demi sejengkal tanah yang dipaksa untuk dijajah. Ini meleset dari rencana atau bahkan tidak dinyana sama sekali oleh presiden Rusia adalah kepada siapa ia akan menyerahkan kunci penguasaan energi Eropanya. Menurut sebuah laporan baru, industri energi Amerika telah menjadi penerima manfaat utama dari perang di Ukraina, karena pemasok gas negara tersebut telah mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Rusia. 

Bahkan AS tidak marah lagi pada Ukraina kerna telah membumi hanguskan kilang minyak Rusia dengan menghujani semua kilang minyak dengan first person view atau FPV Drone yang bermuatan granat. AS pun heran karena ternyata kapasitas produksi LNG sangat tinggi bisa menggantikan kekosongan yang ditinggalkan Rusia. Memang besar sekali kekhawatiran Biden akan harga minyak dunia yang tinggi tak terkontrol disebabkan hilangnya supply dari Rusia, setelah tahu bahwa kapasitas LNG AS masih tetap bisa menutup kebutuhan dunia, Biden pun sudah membolehkan Ukraina menyerang semua kilang minyak di seluruh Rusia. Ternyata pelenyapan supply minyak Rusia saling menguntungkan AS dan Ukraina yang sedang sibuk mengusir Rusia dari daerah jajahannya.

Yang mendasari kebangkitan Amerika Serikat sebagai pusat energi global adalah penemuan cara menambang hydro fracking atau menyuntikkan air ke dalam bumi untuk memaksa gas LNG mengambang ke atap relung rongga bawah tanah, yang kemudian ditambang dengan mudah. Apalagi mesin hydro fracking ini bisa dibelok belokkan di segala arah dibawah tanah, maka penambangan ini menjadi sangat praktis sekali. Penemuan sumber tambang gas ini ada dimana saja di wilayah AS, terutama di daerah Shale atau Oklahoma, dan Alaska. Bahkan dimana saja di daerah Texas di bor maka keluarlah minyaknya. 

Terus naiknya harga minyak dunia jelas merupakan daya tarik utama dari meningkatnya permintaan untuk LNG, yang jelas sangat melimpah atau under mining bukan over mining seperti Indonesia. Akhirnya pengiriman LNG dari AS mulai digunakan oleh Inggris dan Eropa sejak terputus dari Kremlin. Pergeseran permintaan ini memungkinkan perusahaan-perusahaan energi AS untuk melakukan penambangan dalam kapasitas normal lagi, tidak seperti waktu harga minyak jatuh. Jelas ini telah mencuri perhatian dari perusahaan seperti Gazprom, karena mereka telah merencanakan untuk meningkatkan ekspor LNG untuk dikirim ke negara-negara di seluruh dunia, tapi nasib menjadi lain seketika nafsu menjajah Ukraina menjadi jadi. 

Laporan tahunan terbaru International Gas Union (IGU) mengungkapkan skala pertumbuhan seiring dengan perdagangan global LNG yang telah pulih dipenuhi supplynya oleh AS, walaupun supply dari Rusia sudah sangat minim sekali, dan sekarang sudah melampaui 400 juta ton untuk pertama kalinya di dunia pada tahun 2023. 

Dari jumlah tersebut, Amerika menyumbangkan 85 juta ton, menjadikannya eksportir terbesar di dunia setelah meningkatkan pasokan global sebesar 50 persen sejak tahun 2021. Lebih dari dua tahun telah berlalu sejak perang pecah di Ukraina, dan Eropa terus bergantung secara signifikan pada impor LNG untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. mengganti dari kekurangan aliran gas pipa Rusia yang distop. Meski terakhir tahun adalah tahun pembukaan kembali dan pemulihan dunia, konflik di Ukraina masih memaksa Eropa untuk membangun infrastruktur LNG yang cukup, dan konsumen LNG lainnya melakukan diversifikasi dari pipa gas Rusia. 

AS telah memainkan peran yang baik dalam mengisi kesenjangan yang ditinggalkan Rusia dan menjadi eksportir LNG terbesar di dunia. Walaupun awalnya dengan sangat terpaksa harus menenangkan Eropa akan janji memenuhi kebutuhan Eropa seberapapun banyaknya, supaya setuju memberi sanksi tegas pada penjajah baru di Eropa. Inggris sendiri menghabiskan 7 miliar untuk membeli LNG dari AS pada tahun lalu, yang berarti peningkatan sebesar 33 kali lipat sejak tahun 2018. Hal ini berarti bahwa Inggris, bersama dengan sebagian besar negara Eropa Barat, kini bergantung pada AS untuk sebagian besar keamanan energinya. 

Meskipun hal ini mungkin tampak lebih aman dibandingkan ketergantungan Barat pada Putin, para ahli memperingatkan bahwa hal ini dapat menimbulkan masalah tersendiri.  

Perlindungan Lingkungan Biden bentrok dengan Perusahaan Minyak, Hukum AS, dan Anggota Parlemen dari Partai Republik

Meskipun LNG menawarkan fleksibilitas dalam distribusi, namun biaya pengirimannya terhadap lingkungan sangat besar. LNG dibuat dengan mendinginkan gas alam hingga di bawah -161C untuk mengubahnya menjadi cairan, yang membutuhkan energi besar. Mempertahankan suhu rendah selama pengiriman dari AS ke Eropa memerlukan banyak energi dan berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Sebaliknya, gas pipa, meskipun dibatasi oleh geografi, diangkut pada suhu kamar dan memerlukan biaya energi yang lebih sedikit untuk transmisi. Selain itu, jaringan pipa seringkali memiliki emisi operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan proses pendinginan dan transportasi yang terkait dengan LNG. Oleh karena itu, meskipun LNG memberikan solusi serbaguna untuk kebutuhan energi global, LNG juga menimbulkan dampak lingkungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas pipa tradisional.

Perjuangan Presiden Joe Biden untuk melindungi lingkungan penuh dengan tantangan, bentrokan dengan perusahaan minyak, undang-undang AS, dan anggota parlemen dari Partai Republik. Awal tahun ini, Biden menghentikan persetujuan pembangunan terminal gas LNG baru, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai kemampuan pemasok AS untuk memenuhi permintaan. Namun, langkah ini menghadapi potensi pembalikan jika Donald Trump memenangkan pemilu mendatang, mengingat dukungannya dari perusahaan minyak.

Perlawanan terhadap upaya lingkungan hidup yang dilancarkan Biden sangatlah signifikan. Pengeluaran untuk mitigasi bencana perubahan iklim meningkat, dan tantangan hukum pun bermunculan. Kemunduran penting terjadi ketika hakim federal di Louisiana, James Cain, menghentikan penghentian izin ekspor gas alam yang dilakukan Departemen Energi. Cain, yang ditunjuk oleh Trump, mendukung 16 negara bagian merah yang berpendapat bahwa jeda tersebut akan merugikan perekonomian mereka. Dia mengkritik DOE karena tidak memberikan alasan yang memadai mengenai perlunya jeda dan karena gagal mempertimbangkan kekhawatiran negara-negara mengenai keamanan nasional, pendapatan negara, lapangan kerja, dan polusi akibat meningkatnya ketergantungan pada energi asing.

Keputusan ini melemahkan salah satu kebijakan utama iklim Biden dan menyoroti ketegangan yang sedang berlangsung antara tujuan lingkungan pemerintahannya dan oposisi ekonomi dan politik. Meskipun Partai Demokrat meloloskan investasi iklim yang signifikan melalui Undang-Undang Pengurangan Inflasi, Biden menghadapi tekanan terus-menerus dari berbagai bidang, sehingga mempersulit upaya perlindungan lingkungannya.

Mematahkan cengkraman Rusia terhadap Barat 

Selama dua dekade terakhir, kemunculan LNG (gas alam cair) telah merevolusi pasar energi dan membantu mematahkan cengkeraman Rusia terhadap negara-negara Barat. AS kini mendominasi pasar LNG, dan Inggris mengimpor LNG tidak hanya dari Amerika tetapi juga dari Qatar, Peru, Angola, Mesir, dan Trinidad. Pada tahun 2023, 25% pasokan gas Inggris berasal dari LNG, dengan AS sebagai pemasok terbesarnya. Dengan kata lain, Inggris mendapatkan sekitar 17 persen gasnya dari AS dalam bentuk LNG, dan 37 persen lainnya diimpor sebagai gas pipa dari Norwegia.  Secara keseluruhan, ini berarti Inggris akan mengalami peningkatan konsumsi LNG pada tahun ini, sehingga lebih bergantung pada pasokan energi asing daripada yang nantinya akan dicukupinya sendiri dari penambangan di Laut Utara. 

Eropa juga meningkatkan ketergantungannya pada LNG, yang kini mencakup hampir separuh pasokan gas di benua itu. Pergeseran ini telah menempatkan Eropa dalam persaingan langsung dengan Asia untuk pasokan LNG di masa depan. Fleksibilitas pengapalan LNG dibanding pipa minyak adalah memungkinkannya untuk dikirim ke seluruh dunia, mematahkan monopoli pipa regional dan memberikan keamanan dan ketahanan energi. 

Namun, biaya impor LNG cukup besar. Pada tahun 2023, Inggris menghabiskan 21 miliar untuk impor LNG, dengan biaya 750 per rumah tangga. Dengan menurunnya produksi di Laut Utara, biaya ini kemungkinan akan meningkat, sehingga mendorong Partai Buruh untuk mendorong transisi ke energi rendah karbon untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan pada gas. 

Pakar industri memperingatkan bahwa pelarangan izin minyak dan gas baru di Inggris dapat meningkatkan ketergantungan pada LNG dan impor lainnya, karena banyak ladang minyak dan gas dalam negeri mendekati akhir masa produksinya. Industri LNG bersiap menghadapi peningkatan permintaan, dengan miliaran dolar diinvestasikan pada terminal dan kapal baru. Terakhir sekarang ini terdapat  pesanan pengiriman LNG global mencakup 359 kapal baru yang sedang dibangun pada Februari 2024, yang mencerminkan ekspektasi akan berlanjutnya pertumbuhan perdagangan LNG.

Dengan mendiversifikasi sumber energi dan berinvestasi pada infrastruktur LNG, Eropa dan Inggris dapat mengurangi ketergantungan pada gas Rusia, meskipun hal ini memerlukan keseimbangan biaya lingkungan dan memastikan keamanan energi jangka panjang.

Laporan tersebut mengatakan, hal ini merupakan pola yang berulang di seluruh Eropa -- dengan impor LNG yang kini memasok hampir separuh gas di benua ini -- dan menempatkannya dalam persaingan langsung dengan Asia untuk pasokan di masa depan.   

"Eropa kini menjadi negara pengimpor LNG kelas berat, mempertahankan posisi wilayah pengimpor LNG terbesar kedua dengan 121 juta ton LNG [tahun lalu]," kata laporan tersebut. 

"Dengan LNG yang memasok hampir separuh gas Eropa, persaingan antara pasar Asia dan Eropa tetap menjadi dinamika pasar yang utama." 

Orang dalam industri gas melihat fleksibilitas LNG dan kemampuannya untuk mematahkan monopoli berbasis pipa regional sebagai sebuah keuntungan besar. 

Li Yalan, presiden IGU, mengatakan: "Industri LNG telah menunjukkan kelincahan dan inovasi luar biasa melalui beberapa ujian terberat selama beberapa tahun terakhir. 

"Ini adalah industri yang terus memainkan peran penting dalam menghadapi krisis energi yang belum sepenuhnya terselesaikan dan transisi energi yang penuh tantangan. 

"LNG merupakan alat yang sangat penting untuk memberikan ketahanan yang lebih besar bagi sistem energi yang berubah dengan cepat di seluruh dunia, dan LNG akan mempunyai peran penting dalam memitigasi risiko ketidakpastian yang melekat melalui proses tersebut." 

Namun, perlu dicatat bahwa 21 miliar yang dihabiskan Inggris untuk mengimpor LNG tahun lalu adalah uang yang dikirim ke luar negeri, untuk mendukung lapangan kerja dan pemasok di tempat lain selain di Inggris. 

Negara memerlukan biaya setara dengan 750 per rumah tangga untuk mengimpor LNG. Dan mengingat berkurangnya produksi minyak di Laut Utara, jumlah tersebut hanya dapat meningkat jika kita tetap bergantung pada bahan bakar. 

Hal ini, kata Partai Buruh, akan melemahkan perekonomian secara keseluruhan -- itulah sebabnya Ed Miliband, sekretaris energi bayangan Partai Buruh, berjanji untuk "memutus hubungan dengan gas" dan menggerakkan negara menuju energi rendah karbon. 

Ia berpendapat bahwa menghilangkan ketergantungan tersebut akan membawa manfaat lain, khususnya dalam ketahanan energi. 

"Pentingnya energi bersih kini juga merupakan tuntutan kemandirian energi, keamanan energi, dan tagihan yang lebih rendah," kata Miliband pekan lalu. "Hal ini ditunjukkan secara gamblang dan tragis dengan invasi ke Ukraina, saat kita berada dalam cengkeraman Vladimir Putin." 

Namun, pakar industri memperingatkan bahwa rencana Miliband, termasuk pelarangan izin minyak dan gas baru di perairan Inggris, dapat membuat negara tersebut semakin bergantung pada LNG dan impor lainnya. 

Hal ini karena 180 dari 284 ladang minyak dan gas di Inggris diperkirakan akan berhenti berproduksi dalam lima tahun ke depan, dan jika tidak ada ladang minyak baru yang menggantikannya, maka produksi dalam negeri akan berkurang pada tahun 2030. 

LNG diperkirakan akan mengisi kekosongan tersebut. 

Para ahli menggambarkan bagaimana industri ini telah bersiap menghadapi lonjakan permintaan dengan menghabiskan miliaran poundsterling untuk terminal LNG baru dan armada kapal untuk mengangkut bahan bakar ke seluruh dunia. 

Kapal-kapal tersebut merupakan salah satu kapal terbesar di dunia, dan beberapa di antaranya mampu membawa cukup bahan bakar untuk memasok seluruh Inggris selama hampir satu hari penuh. 

Laporan IGU mengatakan masih banyak lagi kapal-kapal tersebut yang sedang dibangun. 

"Buku pesanan pengiriman LNG global memiliki 359 kapal baru yang sedang dibangun pada akhir Februari 2024, setara dengan lebih dari 51 persen armada aktif saat ini. 

"Hal ini menggambarkan ekspektasi pemilik kapal bahwa perdagangan LNG akan terus tumbuh sejalan dengan jadwal peningkatan kapasitas pencairan, khususnya dari AS. Diperkirakan 77 operator akan dikirimkan pada tahun 2024." 

Produksi LNG Amerika meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050 

Mengenai asal usul gas tersebut, sebagian besar berasal dari Amerika. 

Badan Informasi Energi AS memperkirakan produksi LNG Amerika akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050 -- tidak peduli apa yang dikatakan oleh kelompok lingkungan hidup. 

Amerika kini bahkan memasok ke Timur Tengah, karena Sempra, sebuah perusahaan energi Amerika, baru-baru ini mencapai kesepakatan dengan Aramco dari Arab Saudi untuk memasok 5 juta ton LNG per tahun. 

Besarnya perkiraan ekspansi perdagangan LNG global dibuktikan dengan fakta bahwa 700 juta ton akan dikirimkan pada tahun 2030, naik dari 401 juta ton saat ini. 

"Potensi peningkatan besar-besaran ini merupakan bukti nyata bahwa dunia masih membutuhkan lebih banyak LNG," kata IGU. 

Hal ini akan menjadi perhatian bagi para produsen LNG Amerika, yang siap meningkatkan ekspor ketika Rusia semakin terjerumus ke dalam jurang geopolitik. 

Kesimpulan:

Invasi Vladimir Putin ke Ukraina pada tahun 2022 mengubah lanskap energi global, secara tidak langsung menguntungkan Amerika Serikat. Ketika negara-negara Eropa menghentikan impor gas dari Rusia, AS muncul sebagai pahlawan penyelamat atau pemasok utama gas alam cair (LNG), mengisi kesenjangan yang ditinggalkan oleh Rusia. Pada tahun 2023, perdagangan LNG global melampaui 400 juta ton, dengan AS menyumbang 85 juta ton, menjadikannya eksportir terbesar di dunia. Namun, ketergantungan yang besar pada LNG AS menimbulkan tantangan baru karena biaya pengiriman dan dampak lingkungan yang signifikan. Inggris dan Eropa sekarang bergantung pada AS untuk keamanan energi, tetapi diperkirakan hal ini dapat menciptakan masalah baru, termasuk biaya impor yang tinggi dan peningkatan ketergantungan pada sumber energi asing. Eropa dan Inggris perlu mendiversifikasi sumber energi mereka dan berinvestasi dalam infrastruktur LNG untuk memastikan keamanan energi jangka panjang dan mengurangi ketergantungan pada Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun