Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saudara Kembar Kita di Multiverse, Sama Persis Sedang Baca Ini

27 Juni 2024   23:25 Diperbarui: 28 Juni 2024   03:45 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sony Picture: Jet Li / The One

Kehidupan di Multiverse. Mungkin implikasi paling mencengangkan dari multiverse adalah keberadaan doppelgnger. Doppelganger adalah terminologi seperti cloning orang yang mirip atau persis ganda dari orang yang hidup, berasal dari kata Jerman yang berarti "pejalan kaki ganda" atau "pengunjung ganda, dan disini diartikan alam kloning ganda. Jika jumlah alam semesta tak terhingga namun jumlah cara menyusun partikel dalam setiap alam semesta juga terbatas, maka pola yang sama pasti akan terulang pada akhirnya. Ini berarti bahwa pada jarak yang luar biasa (tetapi terbatas), akan ada kloning salinan dunia persis juga saat kita pada saat ini yang sedang membaca artikel ini sekarang. Dan karena jumlah alam semesta tidak terhingga, skenario kloning doppelganger persis seperti ini akan terjadi secara bersamaan dalam jumlah tak terhingga juga atau multi-verses.

Implikasi Filosofis. Keberadaan multiverse membuka kemungkinan menarik, termasuk adanya doppelgänger. Jika jumlah alam semesta tak terhingga tetapi cara mengatur partikel terbatas, maka pola yang sama pasti akan terulang. Ini berarti bahwa pada jarak yang luar biasa (namun terbatas), ada salinan persis kamu yang sedang membaca artikel ini. Dan karena jumlah alam semesta tak terhingga, skenario ini terjadi secara bersamaan dalam jumlah tak terhingga.

Kemajuan dan Tantangan Saat Ini. Perkembangan Penelitian. Para ilmuwan terus mengembangkan pemahaman mereka tentang alam semesta dan multiverse. Studi tentang CMBR dan fenomena kosmik lainnya tetap menjadi titik fokus penelitian ini. Namun, pembuktian teori multiverse memerlukan identifikasi dan konfirmasi bahwa jejak tersebut memang merupakan tanda dari alam semesta lain.

Implikasi yang Lebih Luas. Konfirmasi teori multiverse tidak hanya akan merevolusi pemahaman kita tentang kosmos tetapi juga mempunyai implikasi besar pada bidang-bidang seperti fisika kuantum dan kosmologi. Hal ini akan menantang persepsi kita tentang realitas dan berpotensi membuka jalan baru bagi penyelidikan dan eksplorasi ilmiah.

Kesimpulan. Pencarian untuk membuktikan keberadaan multiverse adalah sebuah perjalanan menawan di garis depan ilmu pengetahuan modern. Meskipun kemajuan signifikan telah dicapai, bukti konklusif masih sulit diperoleh. Seiring dengan berlanjutnya penelitian, potensi validasi teori multiverse menjanjikan transformasi pemahaman kita tentang alam semesta dan tempat kita di dalamnya.

Untuk informasi lebih detail mengenai teori multiverse dan perkembangan ilmiah terkini, Anda dapat menjelajahi sumber daya seperti artikel dari [Scientific American](https://www.scientificamerican.com), [Nature](https://www.nature.com ), dan [Space.com](https://www.space.com). Sumber-sumber ini memberikan analisis mendalam dan pembaruan mengenai penelitian yang sedang berlangsung di bidang menarik ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun