Penelitian telah menunjukkan bahwa media sosial dapat mengobarkan polarisasi, meskipun hubungan pasti antara platform digital dan sikap yang terpolarisasi masih belum banyak pembuktiannya. Atau semua riset penelitian tentang ini selalu diganggu oleh semua pemilik perusahaan beromzet triliunan dollar, dengan tujuan untuk diambangkan saja. Karena semua orang sudah tahu ada bau baunya, atau mendengar, melihat dan mengalami sendiri, tapi tidak bisa disimpulkan atau ditangkap oleh peneliti dengan hasil ilmiah nyata. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, menemukan cara untuk mengurangi polarisasi sekaligus menjaga wacana demokrasi sangatlah penting. Penting untuk menyadari bahwa meskipun perbedaan politik merupakan hal yang melekat dalam demokrasi yang sehat, polarisasi yang berlebihan dapat melemahkan ikatan masyarakat dan kepercayaan terhadap lembaga-lembaga demokrasi. Upaya untuk menjembatani kesenjangan ini memerlukan pertimbangan yang matang dan kolaborasi lintas disiplin, yang tentunya waterproof terhadap gangguan media mega platform.Â
Ringkasnya, dampak informasi digital terhadap polarisasi politik mempunyai banyak aspek, dan penanganannya memerlukan lebih dari sekedar penyesuaian algoritma. Para peneliti dan pembuat kebijakan harus terus mengeksplorasi strategi yang efektif untuk mendorong dialog yang sehat dan menjembatani kesenjangan ideologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H