Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perdamaian Gaza, Menunggu Kembalinya Arafat, Perez dan Carter

12 Juni 2024   00:36 Diperbarui: 14 Juni 2024   22:19 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: aljazera.com

Apakah Hamas menerima resolusi gencatan senjata PBB?.  Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi AS yang menyerukan 'gencatan senjata segera, penuh dan menyeluruh' pada hari Senin tanggal 6/10/24 sore. Resolusi ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata komprehensif dalam tiga fase untuk mengakhiri perang di Gaza, dan Duta Besar AS, Linda Greenfield mengatakan kepada para anggotanya Dewan Keamanan "hari ini, kami memilih perdamaian." Teks yang disusun Amerika Serikat menyerukan Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata yang diumumkan pada tanggal 31 Mei oleh Presiden Joe Biden dan telah diterima oleh Israel. 

Resolusi yang diadopsi oleh mayoritas besar dengan 14 suara mendukung dan Rusia abstain, seperti biasanya, karena resolusi dibuat oleh Amerika dan Rusia harus terus mencerminkan konflik dengan Amerika. Walaupun ini resolusi perdamaian yang jelas menguntungkan Rusia kalau semua negara Timur Tengah fokus mendukung sepenuhnya ketimbang separo mendukung Palestina dan Separo mendukung Rusia.  Tetapi demi mencerminkan anti Amerika maka memilih abstain dan tidak menolak, karena alasan bantuan ke Rusia dari group Iran, Yemen, Syria, yang sekarang jadi minim. Timbang semua roketnya tidak dikirim ke Rusia dalam Ukraina, mending memilih untuk tidak menggunakan hak vetonya. Bahkan, ikut  juga mendesak kedua belah pihak untuk sepenuhnya melaksanakan ketentuan proposal "tanpa penundaan dan tanpa syarat."

Perwakilan Tetap Rusia mengatakan kepada Dewan setelah pemungutan suara bahwa ada ketidakjelasan mengenai apa sebenarnya yang telah ditandatangani Israel dalam resolusi tersebut, sehingga menyebabkan terlalu banyak pertanyaan yang belum terjawab hingga Moskow. Sehingga Rusia harus pura pura untuk tidak dapat memberikan dukungannya. Kekhawatiran dari semua anggota Dewan Keamanan yang disuarakan oleh Rusia adalah komitmen PM Israel Bibi Netanyahu yang sekarang plin plan. Alasan pertama Bibi mau menyetujui adalah demi mempertahankan dukungan menteri pertahanan Yoav Gallant, yang partainya Likud baru saja menang 34 kursi, seperti PDIP yang menang kursi parlemen tapi kalah di pemilu. Karena terbukti kekhawatiran Bibi dari keluarnya Yoav karena tidak setuju lagi berkoalisi dengan Bibi yang Egois dan selalu mengutamakan polling dikalangan radikal kanan yang setiap saat menunjukkan kezionisannya dan ingin menguasai Gaza dan Tepi Barat untuk settlement atau pendudukan kaum Yahudi radikal. Bahwa Sekarang Yoav merasa didukung Biden dan mendapat popularitas di pemilu dari 30 kursi menjadi 34 kursi diantara 120 total jumlah kursi, maka dia mengundurkan diri.

Meskipun Presiden Biden menggambarkan resolusi perdamaian tetap yang bukan hanya gencatan senjata sementara yang selalu gagal. Tapi juga akan mengakhiri perang dalam jangka panjang." Disamping, syarat-syarat kesepakatan tersebut telah disampaikan oleh Qatar kepada pimpinan Hamas.

Mosi tersebut mempertimbangkan pendekatan tiga fase untuk memastikan berakhirnya pertempuran secara permanen dan komprehensif:

  • Fase pertama mencakup "gencatan senjata segera, penuh, dan menyeluruh dengan pembebasan sandera termasuk perempuan, orang lanjut usia dan yang terluka, pengembalian sisa-sisa beberapa sandera yang terbunuh, dan pertukaran tahanan Palestina". Resolusi tersebut menyerukan penarikan pasukan Israel dari "daerah berpenduduk" di Gaza, kembalinya warga Palestina ke rumah dan lingkungan mereka di seluruh wilayah kantong tersebut, termasuk di wilayah utara, serta distribusi bantuan kemanusiaan dalam skala besar yang aman dan efektif.

  • Fase kedua akan mengakhiri permusuhan secara permanen "dengan imbalan pembebasan semua sandera lainnya yang masih berada di Gaza, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza".

  • Pada fase ketiga, "rencana rekonstruksi besar-besaran multi-tahun untuk Gaza" akan dimulai dan sisa-sisa sandera yang masih berada di Jalur Gaza akan dikembalikan ke Israel.  

Untungnya Pejabat senior telah menerima resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan PBB yang akan mengarah pada pembebasan sandera yang tersisa dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Resolusi tersebut, yang diadopsi pada hari Senin, adalah pertama kalinya dewan keamanan mendukung perjanjian perdamaian komprehensif untuk mengakhiri perang Gaza. Hanya Rusia yang abstain dalam pemungutan suara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun