Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemain Spot Trading Paksa Turun Harga BBM & Untung Triliunan

8 Juni 2024   07:07 Diperbarui: 11 Juni 2024   21:29 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: hand sketch

Yang terjadi di dunia selama ini bahwa AS dan negara-negara lain mulai menimbun cadangan minyak sejak tahun 1970 an, semuanya mempunyai standar target  untuk menampung impor bersih selama 90 hari. Cadangan Minyak Strategis dunia pernah mencapai puncaknya pada 727 juta barel pada tahun 2010 namun kemudian menurun karena berbagai penjualan dan pelepasan. Pelepasan minyak secara signifikan setelah invasi Rusia ke Ukraina mengurangi cadangan minyak ke level terendah dalam kurun 40 tahun terakhir, yaitu 347 juta barel. 

Perkiraan yang terakhir, Pemerintah bertujuan untuk selalu mengisi SPR secara penuh sebagai strategi mengatasi bencana perang. Menyeimbangkan stabilitas harga pasar minyak untuk melayani kepentingan para pembayar pajak. Kontrak terkini dan strategi masa depan menunjukkan semakin nyamannya jangka waktu pembelian yang lebih panjang, sehingga berpotensi menghasilkan kontrak pengiriman yang lebih murah pada akhir tahun 2024 dan 2025. Pemerintah terus beradaptasi dengan kondisi pasar dan perkembangan geopolitik, berupaya mempertahankan peran SPR sebagai alat stabilisasi. kekuatan di pasar minyak global. Dan model Jual beli SPR ini akan mulai ditiru di negara EU mulai sekarang, karena mereka pun sudah memiliki model SPR dalam bentuk perjanjian SPR yang dibuat pada Maret 2001, oleh 30 negara anggota International Energy Agency. IEA ini mensyaratkan semua anggota harus memiliki cadangan minyak selama 90 hari. Terkecuali para anggota yang telah menjadi net-eksportir seperti: Kanada, Estonia, Mexico, Belanda dll.

Ada kalanya kita senang melihat apa saja yang telah dilakukan oleh para pemimpin dunia. Dan tidak ada salahnya kita memberi "judgement" atau mencibir perjuangan mereka untuk menjaga dan mempertahankan kestabilan harga minyak dunia yang dulunya kita pikir mustahil untuk dikontrol. Ternyata salah, karena Biden telah membuktikan bisa, diawali karena kegusarannya melihat korporasi minyak selalu memainkan propaganda untuk mendongkrak harga minyak, atau mengancam menghentikan produksi yang kita semua mesti harus bayar mahal di pom bensin. Dalam situasi persaingan sempurna atau yang dipaksa oleh Pemerintah Kapitalis dibawah Biden, Jangan mimpi lagi bisa mempermainkan dompet rakyat biasa se enaknya, karena sudah ada penjaga Dwarapala membawa gada besar untuk menghardik korporasi minyak dunia dalam usaha kartel mereka yang sangat monopolistik. Lucunya sistem Kapitalistik yang salah kita dengar adalah orang individu. Sedangkan negara Kapitalistik menurut Biden adalah semua warga negara Amerika harus Kapitalistik kaya (Kesejahteraan rakyat / Pancasila). Apakah kita mau menikmati gula gula Kapitalistik dalam arti yang sebenarnya. 

Menurut paham Kapitalis, bahwa sebenarnya setiap rakyat berhak menumpuk kapital (share & surat berharga) sebanyak banyaknya demi kemakmuran setiap rakyat tanpa terkecuali, sehingga total setiap rakyat adalah seluruh rakyat Kapitalis yang memiliki kekayaan yang bertumpuk tumpuk. Bukankah ini arti Kapitalis yang dalam bahasa Indonesianya Kesejahteraan bagi seluruh rakyat? KAlau ada yang mengganggu kesejahteraan rakyat, maka presiden seperti Biden akan berusaha sekuat tenaga menghancurkan tembok kartel dan monopoli. Apa saja yang sudah dihancurkan oleh Biden, selain harga BBM dunia yang kemahalan? 

Biden berfungsi penuh setiap hari sebagai presiden supaya berbakti pada negara, tidak hanya puas bermain trading tetapi juga menegosiasikan kepentingan konstituennya partai Demokrat yang tidak segarang Republican. Caranya, Biden menguatkan BPJS Amerika atau medicare untuk negosiasi ulang harga beli obat obatan, karena BPJS adalah lembaga yang punya daya beli monopoli, maka Biden membuat:

  1. Inflation Reduction Act, atau Kepres Penurunan Inflasi: aturan dari Kepres ini, adalah memberikan kekuatan yang tak terbatas BPJS dalam menegosiasikan harga obat, yang dibuktikan dengan hasil jutaan pensiunan mendapat tabungan dari ongkos obat murah. 

  2. Negotiating Drug Prices, atau negosiasi harga obat lainnya: BPJS Amerika telah menawarkan  dengan paksa pabrik obat untuk 10 obat mahal yang umum dibeli menjadi 5-10 kali lebih murah.

  3. Savings on Prescription Drugs, atau diskon obat resep dokter: Pemerintah mengumumkan banyak diskon untuk 43 obat resep sebagai bukti penurunan inflasi yang tahap pertama untuk penderita diabetes.

Belum beberapa kerja kerasnya yang hanya menekan perusahaan rakus tidak mengenal takut akan korporasi monopoli dan kartel lainnya, bahkan melawan dominasi arus barang China dengan Kepres Chips komputer yang dipakai di setiap alat electronic di mana saja, juga diberikan pemberdayaan pengusaha dalam negeri yang mau memanufaktur chip dengan bantuan subsidi  $52 B dalam manufacturing, ditambah lagi  $24 B dalam kredit pajak, $280 B dalam subsidi publik untuk riset dalam negeri dst. Apakah Biden akan berhenti di sini? Rupanya dia malah berjanji akan semakin memakmurkan Amerika dalam arti yang sebenarnya. Biden tidak pernah dan tidak sudi melakukan kampanye Bansos, karena dia sangat Kapitalis yang hanya mau menumpuk kapital setiap rakyatnya tanpa pilih kasih, tanpa konsesi tambang 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun