Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Biden Mendamaikan Gaza dengan Ancaman dan Paksaan

1 Juni 2024   08:27 Diperbarui: 5 Juni 2024   08:35 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai negosiator yang mewakili Hamas, Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah komunike menekankan "pentingnya menciptakan kondisi politik nyata untuk jangka panjangnya membentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh." Qatar sangat terlibat dalam mediasi antar pihak dalam negosiasi. Bahkan hingga sampai kemarin sudah ada 4 negara EU yang sudah mengakui kemerdekaan negara Palestina, diantaranya Norwegia, Spanyol, Lithuania dan Irlandia. Mereka semua mengakui Palestina untuk membuat Israel mengerti bahwa mereka semua sudah tidak sabar dengan kebrutalan serangan Israel ke Gaza.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pengumuman Biden, mantan Presiden Barack Obama memuji rencana yang digariskan dengan menulis bahwa gencatan senjata akan "menyelamatkan nyawa" dan "meletakkan dasar bagi jalan yang panjang dan sulit menuju masa depan di mana Israel aman dan damai. dengan negara-negara tetangganya, dan Palestina akhirnya mendapatkan keamanan, kebebasan, dan penentuan nasib sendiri yang telah lama mereka cari."

Biden pun buru buru membuat pengumuman ini setelah pasukan Israel bergerak lebih jauh ke kota Rafah di Gaza selatan pada hari Selasa. Pengumuman ini menunjukkan ketidak sabaran Biden setelah beberapa hari mendapatkan informasi valid tentang kebrutalan serangan udara Israel lagi, yang memicu kebakaran besar yang menewaskan puluhan orang orang-orang Palestina.

Puncaknya, Biden semakin frustasi dan sangat kesal dengan Netanyahu dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan dalam usaha memaksa Biden mengingatkan pula bahwa sudah berapa kali AS dengan semua sekutunya pada bulan April menangkal Israel dari serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran secara besar besaran terhadap Israel. Desakan ini mengisyaratkan akan berpikir ulang melindungi Israel dari serbuan besar besaran dari Hizbullah, Houthi dan Iran kalau tidak mau menuruti permintaan perdamaian dari Biden.

Maret kemarin, Biden juga memperingatkan Netanyahu agar Israel tidak melancarkan serangan militer di Rafah. Bahkan dia mengutus penasihat keamanan nasional Jake Sullivan untuk merayu, meyakinkan dan memaksa Netanyahu dalam pembicaraan serius bahwa hal itu  akan berakibat fatal dan itu merupakan sebuah kesalahan besar." Keseriusan ini dibuktikan dengan menghentikan pengiriman bantuan senjata ofensif AS dalam jumlah besar ke Israel pada awal Mei. Terlepas dari apa yang tampaknya menjadi Red Line atau garis merah Biden, yaitu Gedung Putih mengatakan awal pekan ini bahwa Israel belum melanggarnya.

Perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan mengakibatkan penculikan 240 orang, telah menewaskan sekitar 36.000 warga Palestina, menurut para pejabat di Gaza. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun