Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Film

Robert De Niro Seorang Goodfellas yang Sebenarnya

31 Mei 2024   03:09 Diperbarui: 31 Mei 2024   04:15 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sistem demokrasi kita bisa terus meroketkan Cak Lontong tanpa diganggu sepi order dari orang koneksi anti demokrasi? Sepertinya menyerukan demokrasi adalah suatu perjuangan yang bisa membakar karir bahkan diri sendiri para penyerunya. Mengambil inspirasi dari De Niro, ada baiknya aktor pro demokrasi harus menggunakan akalnya berkreasi model penyampaian seperti De Niro, kalau perlu mengubah akting bicaranya atau pilihan kata yang menghasilkan efek dramatisir yang sama menggeloranya. 

Sedikit gambaran apa aktivitas dilakukan oleh sang aktivis demokrasi De Niro pada tanggal 28/5/24, di luar gedung pengadilan saat mengadili kriminalitas Trump. Persidangan ini berusaha membuktikan adanya aksi kriminal Trump, karena membayar uang tutup mulut bintang porno Stormy Daniel supaya tidak mengumbar detail sesi seksnya dengan Trump, karena Trump sedang berkampanye jadi Presiden yang baik. 

Sejumlah $130 ribu dibayarkan dengan bukti sejumlah check pembayaran dengan tanda tangan Trump menggunakan uang perusahaan tanpa melaporkan ke komisi pemilu sama sekali, yang juga melanggar aturan donasi kampanye, dengan membukukan sebagai biaya perusahaan, untuk mengurangi pajak. Ini semua sedang dibuktikan dan diproses dimuka hukum untuk mempertanggung jawabkan dengan kemungkinan hukuman penjara bak pelaku kriminal pada umumnya, bukan sebagai mantan presiden.

Selama ini menurut De Niro, partai demokrat selalu santun dan tidak melakukan cara agresif. Karena sudah lelah menjadi santun, maka De Niro membuat kampanye memanfaatkan Trump yang sedang jatuh kena masalah dan menimpakan sekalian tangganya. 

Caranya De Niro membawa kampanye partai demokrat di luar persidangan Trump untuk bertepuk tangan diatas penderitaan Trump yang sedang stress menanti dipenjara atau tidak? Ini adalah tak tik De Niro terakhir, dan dia pasti tidak berhenti untuk terus bersuara nyaring meneriakkan demokrasi dengan cara cara kontemporer baru lainnya untuk menjamin kemenangan Joe Biden dalam pemilu 2024 ini, dengan taruhan dugaan dirampasnya kebebasan berekspresi kalau sang calon diktator otoriter menang.

 Dalam teriakannya supaya didengar para demonstran dari kubu Trump, "Jika Trump kembali ke Gedung Putih, Anda yang sedang demo dapat mengucapkan selamat tinggal pada kebebasan berdemo atau protes yang kita sedang lakukan, kalian semua jangan menganggap remeh," kata aktor tersebut, seraya menambahkan bahwa dia tidak yakin apakah dia bermaksud menakut-nakuti orang, fear mongering.  Kampanye De Niro untuk Presiden Joe Biden pada hari Selasa ini menjadi bahan olokan untuk Trump dalam semua acara komedi Malam di semua stasiun TV. Dimunculkan juga kemudian mantan Presiden Donald Trump dari ruang Persidangan uang tutup mulut kriminal di Kota New York dengan aktor Robert De Niro dan sepasang mantan petugas polisi dalam upaya memfokuskan kembali pemilihan presiden pada peran mantan presiden dalam pemberontakan Capitol AS pada 6 Januari 2021. 

Hal ini merupakan perubahan yang tajam bagi tim Biden, yang sebagian besar telah mengabaikan persidangan tersebut sejak dimulai enam minggu lalu dan kini berupaya memanfaatkan momen-momen penutupan persidangan yang penuh drama, sehingga membuat mereka kecewa. Teman baik aktor dan responden pertama yang berada di Capitol pada tanggal 6 Januari. Tim kampanye Biden khawatir jika tidak mendukung argumen Trump bahwa persidangan pidananya adalah hasil dari penuntutan yang bermotif politik, namun pada akhirnya mereka memutuskan untuk terlibat karena pesannya tentang pertaruhan. pemilu sedang berjuang untuk menerobos fokus yang intens pada persidangan.

 Sang pembela hak rakyat sipil sekaligus aktor Robert De Niro juga ikut berorasi dalam demo Didepan gedung pengadilan New York, bahkan dengan sangat beraninya menghadapi secara langsung kelompok pembela Trump, seperti sedang melakukan akting di film drama beneran. [Dikutip dari tulisan saya di kompasiana 29/5/24]

Apa yang keluar dari pernyatan seorang De Niro, bintang film expressionist ini selalu diulang selama 13 tahun dalam kekecewaannya,  "Trump adalah seorang 'badut' dan sekaligus seorang 'monster' demikianlah yang diteriakkan De Niro dalam suasana demo diluar gedung pengadilan New York. Dan seperti biasanya Trump pasti tidak akan melewatkan kesempatan emas untuk tetap bisa viral dengan membalas layaknya anak yang saling ejek, dikatakan dikutip dari Truth Social, kalau De Niro menderita "incurable case of TRUMP DERANGEMENT SYNDROME" atau penyakit atau sindrom ketidakmampuan melihat Trump secara rasional. Bisa kalau Trump menulis di sosial medianya pasti tidak lupa menggunakan capital letters atau huruf besar. Di Luar gedung pengadilan pun hari selasa 27/5/24 De Niro terlibat adu mulut dan saling teriak dengan pendukung militan Trump dalam aksi demo mereka dari kubu yang berbeda. 

Keributan ini dimulai ketika De Niro mulai membuka dialog dengan pendukung Trump yang jumlahnya tidak seberapa. Berikut adalah sebagian saja dari semua umpatan sang Aktor yang sampai sekarang masih aktif membuat berbagai film box office. Katanya "Aku ikut demo dan kalian harus berani menyuarakan kebenaran". 

Dilanjutkan "Kalau Trump kembali ke Gedung Putih, kebebasanmu pasti akan dirampas, tidak seperti sekarang kalian enak enak masih menikmati kebebasan, dia adalah badut Batman berbahaya yang kan jadi diktator selamanya" Seketika semua pendukung Trump mengerubuti aktor peraih Oscar ini. Karena terkepung dia berteriak "Berpikir kok caranya teriak dan ngepung?, aku tidak pernah takut cara Trump ini, aku tetap lawan kalian para gangster" Sangat terbukti siapa Robert De Niro, semua bakat aktingnya jadi keluar semua tanpa dikurangi sama sekali, memang layak menjadi bintang film sekaligus pembela kebebasan berkreasi seni atau kebebasan berekspresi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun