Ternyata di film ini diselipkan pesan sponsor bahwa "AI menjadi satu-satunya harapan untuk survive di jaman AI seperti sekarang ini". Rating secara ringkas, meskipun Jennifer Lopez memberikan penampilan terbaiknya, skrip film gagal menghadirkan tontonan fiksi ilmiah yang spektakuler seperti yang kita semua harapkan dari sang idola kita. Semoga saja, lain kali JLo akan membuat karya seni maha cemerlang lagi yang bisa mengejutkan semuanya.
NeuraLink ini menjadi sangat inspiratif untuk modal membuat film Sci-Fi, sudah banyak research tentang Neuralink tetapi Elon Musk berani untuk maju dengan hasil research ini untuk benar benar menguji cobakan pada makhluk hidup. Seperti biasa Elon tidak pernah membendung niat menjadi "pionir" dalam produksi teknologi, atau apapun yang berhubungan dengan berbagai produk Smart, itulah ambisi Elon. Neuralink ini dikatakan sudah merekrut sejumlah orang difabel berumur minimum 22 tahun, untuk menjadi kelinci percobaan dalam berbagai percobaan uji klinis dan bahkan sudah mendapat izin dari FDA Mei 2023. NeuraLink ini belum se intrusif seperti didalam film Atlas ini, melainkan hanya untuk mengaktifkan saraf motorik untuk bisa berjalan dan menggerakkan tangan dan jari secara normal. Uji klinis ini dinamakan PRIME, atau precise robotically implanted Brain-Computer Interface, memang keren namanya, akan tetapi janjinya belum sekeren namanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H