Kapal perang Angkatan Laut AS di Timur Tengah menghadapi rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan dari berbagai penjuru di sekitar Timur Tengah. Dengan dibantu Iran, Houthi mulai mempelajari dan menggunakan  rudal-rudal ini dalam mengganggu atau menyerang kapal kapal dagang di sekitar laut Merah, pada mulanya  di akhir tahun 2023.  Selain kapal dagang ada juga kapal sipil lainnya, yang di atasnya ada beberapa pelaut Indonesia. Kita semua mempunyai beberapa teman pelaut yang bekerja di kapal kapal berbendera luar negeri seperti Kabul, Cecep, Dadang dan Cok Putera. Tidak semuanya satu suku melainkan terdiri dari lintas suku, Jawa, Sunda, Batak, Bali dan lain sebagainya. Mengapa mereka adalah pekerja pelaut? Coba lihat sejarahnya, bahwa bangsa Indonesia mempunyai kakek dan nenek moyang pelaut yang berlayar sampai Tanzania tahun 1509. Belum berbagai pulau disekitar lautan Pasifik. Mereka sudah mengerti ilmu ilmu dasar kelautan, yang sekarang kurang dipelajari. Setahu kita bahwa tidak hanya pelaut saja tetapi juga ada yang memilih loncat kapal atau jump boat, yang artinya waktu istirahat disekitar pelabuhan Amerika mereka berubah pikiran dan memilih tidak kembali kekapal sesuai dengan kontraknya, melainkan tinggal di Amerika dan bekerja pada pemilik restoran yang berasal dari Indonesia. Ada pula yang bekerja pada restoran China. Mereka sangat pandai memasak dan melayani tamu layaknya melayani tamu di Cruise line.Â
Mereka yang loncat kapal atau yang memilih jalur Cruise yang tidak melalui sekitar laut Arab akan selamat dari target Sipil suku Houthi. Â Bukan berarti suku Houthi menarget orang Indonesia, tetapi ternyata suku Houthi yang juga terkenal sebagai pelaut nekat juga mengetahui bahwa kapal kapal dagang dan kapal sipil ini pasti berisi kebanyakan pekerja pelaut dari Indonesia dan Filipina, karena mereka juga pernah bersama sama. Di dalam permusuhan atau peperangan rupanya mengorbankan kawan atau lawan adalah hal biasa di Arab dan di Yaman yang sering terlibat perang antar suku antar keluarga, hanya karena adu mulut. Cek cok ini mirip sekali diikuti dengan saling bacok seperti yang terjadi di kampung kumuh di Jakarta atau di kampung carok Madura. Ini bukan karena mereka semua hobi saling bacok, tetapi tidak ada aturan hukum yang mereka percayai hadir ditengah mereka, bahkan merekapun tidak tahu bahwa ada hukum yang berlaku, atau tidak mau tahu dengan produk hukum ala orang Barat yang kehidupan bernegaranya sudah dimengerti sejak TK sampai akil balik.Â
Yang lucu, mereka hidup ada di dalam rimba kekacauan hukum formal, norma ataupun etika yang oleh penguasa biasa dikacaukan dan dijungkir balikkan hanya demi memuaskan ambisi dan harta yang bisa mereka nikmati pada saat hukum, norma dan etika barat atau yang pro hak asasi yang baru saja dikenal puluhan tahun ini di kampung itu. Sehingga banyak yang memilih tidak menggunakan atau tidak peduli, dan memilih jalan kejahatan atau kekerasan yang sudah biasa menurut nenek moyang mereka yang suka jahil di jaman jahiliah sampai akhir akhir ini. Apakah ini merupakan PR bagi para ahli hukum untuk membuat hukum yang keep it simple and stupid dan tidak kedengaran ruwet dan kalang kabut?
Jadi salahkah kita menuduh separuh suku Houthi bersama angkatan bersenjatanya yang menyerang kapal kapal yang penuh dengan pelaut Indonesia dan Filipina, benar benar bermaksud menyerang anak bangsa kita? Rupanya tidak bisa di generalisir dan divonis demikian karena kompleksitas masalahnya. Mungkin kita sebaiknya bisa menanyakan mengapa Rizik Shihab yng juga senang berpura pura atau memang hobi menggelorakan peperangan agama, dia berasal dari Yaman tapi ngakunya keponakan raja Faisal katanya. Walaupun banyak sunan dan pemuka agama yang berasal juga dari Yemen karena dulunya juga pelaut yang senang perdamaian, makanya kita katakan sepruh suku Houthi adalah violence beserta para pemimpin dan angkatan bersenjatanya.
Anehnya mayoritas adalah Sunni tetapi menuruti petunjuk pasukan garda republik Iran yang Syiah, yang dengan sabar mengajari untuk membenci negara barat dan segala bentuk masyarakat sipil, karena tidak mendukung ajaran atau ide tata masyarakat menurut Khomeini. Rupanya suku Houthi yang sering serang dengan Arab Saudi selalu dibantu Iran sepenuhnya dalam persenjataan atau ahli persenjataan dari Iran. Setelah sekian tahun berperang melawan Saudi, mereka makin pandai mengoprek system senjata dan bom. Kepandaian ini rupanya diapresiasi oleh Iran sehingga tentara Garda Iran mencoba test run senjata dumb bomb mereka dengan sasaran Israel, rupanya reaksi terteror dunia positif. Mulailah mereka iseng iseng meneror target kapal sipil yang melewati laut di depan wilayah mereka. Â Walaupun tingkat keberhasilannya minim, tetapi seluruh dunia menjadi gempar dan seketika mereka bisa menyumbang inflasi diseluruh dunia, karena banyak barng yang lama waktu pengirimannya dan banyak kapal yang menolak rute ini sehingga beberapa barang kebutuhan banyak yang menghilang atau tak terkirim. Mereka makin bersorak karena dunia dilanda inflasi, kekacauan terjadi, itulah makna kepuasan mengusili orang lain yang masih dipelihara sampai kini. Dan akibatnya para pelaut kita ikut menderita terserempet peluru, kecipratan bom dan pelayaran dibatalkan atau kepulangan mereka tertunda, karena harus mencari rute memutar arah.
Pembahasan bahwa makin jitu dan berbahayanya rudal Houthi oleh ahli ahli persenjataan dunia telah semakin membuat mereka bersemangat untuk membuat versi berbagai kreasi upgrade lainnya. Dan umumnya para ahli  berpendapat bahwa rudal Houthi "jauh lebih cepat" dari yang selama ini mereka hadapi, berikut adalah penjelasannya:Â
Rudal balistik, termasuk yang digunakan oleh pasukan Houthi, umumnya lebih cepat daripada rudal biasa, seperti rudal jelajah, karena desain dan karakteristik penerbangannya. Berikut adalah alasan utamanya:
Propulsi dan Jalur Penerbangan:
Rudal Balistik: Rudal ini didorong oleh roket pada fase awal penerbangannya, mendorong mereka dengan kecepatan sangat tinggi, sering kali mencapai beberapa kali kecepatan suara. Setelah fase pendakian berdaya, mereka mengikuti lintasan parabola, pada dasarnya meluncur melalui ruang angkasa dan kemudian turun menuju target dengan kecepatan sangat tinggi karena gravitasi.
Rudal Jelajah: Rudal ini biasanya didorong sepanjang penerbangannya oleh mesin jet, mempertahankan kecepatan yang lebih rendah dan lebih konsisten, umumnya subsonik atau sedikit di atas kecepatan suara, untuk memungkinkan navigasi yang terkontrol dan mengikuti kontur medan.
Ketinggian dan Gravitasi:
Rudal Balistik: Setelah fase dorongan awal, rudal balistik bergerak melalui atmosfer atas atau ruang angkasa di mana terdapat sedikit atau tidak ada hambatan udara. Saat memasuki kembali atmosfer, mereka ditarik oleh gravitasi, yang mempercepat mereka lebih jauh, membuat fase terminal mereka sangat cepat.
Rudal Jelajah: Mereka bergerak pada ketinggian yang lebih rendah di dalam atmosfer di mana hambatan udara memperlambat mereka, mempertahankan kecepatan yang stabil yang cocok untuk penargetan yang presisi.
Tujuan Desain:
Rudal Balistik: Dirancang terutama untuk pengiriman hulu ledak jarak jauh dan berkecepatan tinggi, rudal balistik dioptimalkan untuk kecepatan untuk mengurangi waktu ke target dan membuat intersepsi lebih sulit.
Rudal Jelajah: Dirancang untuk serangan presisi, dengan kemampuan untuk bermanuver dan menyesuaikan jalur penerbangannya, mengorbankan kecepatan untuk akurasi dan kemampuan untuk menghindari rintangan dan pertahanan.Â
Secara ringkas, rudal balistik seperti yang digunakan oleh pasukan Houthi lebih cepat daripada rudal biasa (jelajah) karena propulsi roket mereka, penerbangan pada ketinggian tinggi, dan pengaruh gravitasi selama penurunan, yang secara kolektif menghasilkan kecepatan yang jauh lebih tinggi, terutama pada fase terminal lintasannya.
Berita Timur Tengah lainnya:Â
Amal Clooney, istri aktor George Clooney, adalah salah satu ahli yang memberi nasihat kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam mencari surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar atas dugaan kejahatan perang.Â
Kepala jaksa ICC, Karim Khan, meminta Clooney, 46 tahun, untuk membantunya mengevaluasi bukti dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Israel dan Jalur Gaza, tempat pasukan militer Israel beroperasi sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober.
"Saya setuju dan bergabung dengan panel ahli hukum internasional untuk menjalankan tugas ini," kata Clooney, seorang pengacara, dalam pernyataan panjang di situs web Clooney Foundation for Justice.
ICC menentukan bahwa mereka memiliki yurisdiksi atas kejahatan yang diduga dilakukan oleh Sinwar, pemimpin politik tertinggi Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan militer Mohammed Deif, serta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Ayatollah Ali Khamenei segera saja melantik Mohammad Mokhber menjadi presiden Iran yang baru untuk menggantikan  almarhum presiden Raisi. Mereka semua adalah generasi yang lebih radikal ketimbang rejim Ayatollah Khomeini dengan segala peraturan agama super ketat dalam membatasi hak perempuan, walaupun tidak seketat Afghanistan, mengingat Saudi Arabia sebagai kiblat sudah meliberalkan hak hak wanita. Kata liberalisasi atau liberty dan liberal mengandung arti bebas berpikir kreatif dan bebas mengekspresikan diri termasuk dalam hal berpakaian yang pantas. Berpakaian pantas berarti tidak sebebas bebasnya, artinya kalau para pria pemimpin mengatakan tidak pantas, para wanita Arab masih harus menurut ukuran para pemimpin pria ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H