Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kobalt HPmu dari Indonesia atau dari Perbudakan Anak di Afrika

18 Mei 2024   04:34 Diperbarui: 26 Mei 2024   04:49 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permintaan Tinggi akan Teknologi:

  • Permintaan akan produk teknologi, seperti ponsel cerdas dan kendaraan listrik, semakin meningkat.

  • Cobalt, yang digunakan dalam baterai lithium-ion, adalah komponen penting dalam teknologi ini.

  • Karena DRC (Republik Demokratik Kongo) merupakan produsen utama cobalt, permintaan ini memicu aktivitas penambangan, termasuk pekerjaan anak.

  • Penambangan Artisanal dan Ketidakberaturan:

    • Penambangan cobalt sering dilakukan secara artisanal di DRC, di luar regulasi formal.

    • Kondisi kerja yang berbahaya dan kurangnya perlindungan bagi pekerja menjadi masalah serius.

    • Anak-anak sering terlibat dalam penambangan ini karena kemiskinan dan kurangnya alternatif lain

  • Necessitas Ekonomi:
    • Keluarga di DRC seringkali bergantung pada pendapatan dari penambangan cobalt untuk bertahan hidup.

    • Penambangan artisanal memberikan sumber penghasilan bagi anak-anak dan wanita di wilayah tersebut.

    • Namun, kurangnya alternatif dan investasi di sektor lain membuat keluarga terus mengandalkan penambangan cobalt.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun