Munculnya rasa ketidakpuasaan dari masyarakat Timor Leste untuk meminta kepada pemerintah membuka kesempatan kepada operator telekomunikasi lainnya.
Sekitar 97 % masyarakat Timor Leste menginginkan adanya penambahan operator seluler baru untuk melakukan kompetisi terhadap Timor Telecom.
Hal, yang mendasari masyarakat Timor Leste melakukan hal tersebut dikarenakan untuk menekan harga panggilan, sms dan internet yang ada di Timor Leste dan juga untuk meningkatkan kualitas layanan di negeri tersebut.
Media Online Timor Leste
Semakin berkembangannya akses internet dan sarana telekomunikasi yang ada di Timor Leste membuat beberapa peningkatan jumlah media online.
Radio Televisio Timor Leste merupakan sebuah lembaga yang dimiliki oleh pemerintah dan di bentuk di tahun 1999 sampa era tahun 2002.
Media ini memiliki peranan sebagai sarana untuk memfasilitasi warga negara Timor Leste dengan berbagai program-program mengenai keberadaan PBB sebagai lembaga administrasi transisi di saat itu.