Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Seseorang yang sedang tahap belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Wawasan Kebhinekhaan Global

25 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   20:06 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global - Universitas Negeri Malang, yang dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Minggu, 14 Januari 2024
Pukul : 08:00 - selesai

Kelas : TKI 005
Dosen Pemateri Sesi 1 : Prof. Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd
Dosen Pemateri Sesi 2 : Dyah Lestari, S.T., M.Eng.

Era globalisasi membawa dampak signifikan pada kebhinekaan global, yang mengacu pada keragaman budaya, bahasa, agama, dan nilai-nilai di seluruh dunia. Globalisasi membawa orang-orang dari berbagai latar belakang bersatu dalam ruang yang lebih terkoneksi. Interaksi dan pertukaran antarbudaya menjadi lebih sering, memungkinkan orang untuk belajar dan memahami budaya satu sama lain. Hal ini tentunya membuat pendidikan antar budaya menjadi semakin penting untuk mempersiapkan generasi yang mampu beradaptasi dengan kebhinekaan global. Pendidikan ini dapat meningkatkan pemahaman, mengurangi prasangka, dan membangun keterampilan antarbudaya.

Sementara era globalisasi membawa dampak positif, perlu juga diakui bahwa tantangan dapat muncul, termasuk risiko homogenisasi budaya atau ketidaksetaraan dalam manfaat globalisasi. Oleh karena itu, upaya untuk mempromosikan kebhinekaan dan pemahaman lintas budaya menjadi kunci untuk menjadikan era globalisasi lebih inklusif dan adil.

Dunia yang Berwarna

Kebhinekaan global tidak hanya tentang mengakui keberagaman, tetapi juga memastikan bahwa komunitas suku dan etnis memiliki peran dan pengaruh yang kuat. Keanekaragaman suku dan etnis menciptakan kesempatan untuk kolaborasi antarbudaya yang produktif. Melalui pertukaran budaya, ide, dan pengalaman, masyarakat dapat tumbuh dan berkembang bersama.

Negeri Penuh Harmoni

Indonesia dikenal dengan keberagaman etnis yang luar biasa. Pulau-pulau besar dan kecil di negeri ini dihuni oleh berbagai suku dengan budaya dan bahasa yang berbeda. Namun, di tengah keberagaman ini, terdapat semangat persatuan dan toleransi.

Damai Mulai Dari Diri

Penerimaan diri menjadi dasar bagi pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan, dengan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, individu ini belajar untuk menerima segala kelebihan dan kekurangannya.

Sekolahku yang Bhineka

Bukan hanya tempat untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter yang mampu menghargai dan merayakan keanekaragaman. Ini menciptakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan holistik siswa, mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat global yang penuh dengan perbedaan. Seperti Program Pertukaran Pelajar, Diskusi Multikultural di Kelas, Kunjungan Lapangan Antarbudaya, Program Pendidikan Kewarganegaraan Global.

Sekolahku yang Damai

Menciptakan lingkungan belajar yang damai sesuai dengan profil pelajar Pancasila memerlukan pendekatan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan landasan. Berikut adalah langkah yang dapat diambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang damai sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. 

  • Jadikan pendidikan moral dan Pancasila sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah.
  • Mengagendakan forum diskusi rutin mengenai nilai-nilai Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Membangun Budaya Kesetaraan yang menekankan kesetaraan di antara siswa.
  • Penerapan Keadilan Sosial dalam kebijakan sekolah dan tindakan pencegahan diskriminasi.
  • Kolaborasi dan Kebersamaan di antara siswa dengan agenda kegiatan gotong royong untuk membangun semangat kebersamaan antara siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun