Mohon tunggu...
Iwan Kodrat
Iwan Kodrat Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jangan berdiri dibelakangku, aku tak mau diikuti Jangan Berdiri didepanku, aku tak mau mengikuti Berdirilah disampingku, kita melangkah bersama.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Emas dan Berlian Tidak Akan Berubah Walaupun Dipembuangan Tinja

13 Juni 2014   11:04 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Seorang pemimpin akan terlihat kualitas kepemimpinannya kita diuji satu masalah yang bergojalak. Karakter pemimpin itu akan terlihat dari cara-caranya dalam menyelesaikan persoalan yang dialaminya. Dari sini barulah masyarakat tahu ia apakah ia benar-benar seorang pemimpin yang teruji atau hanya pemimpin jadi-jadian”

Kutipan-kutipan di atas sering kali dilontarkan Ketua DPD PDI-P Lampung, Sjcahroedin ZP ketika ia sedang menjabat gubernur Lampung. Jika kita simak secara lebih mendalam, arti dari kutipan di atas bahwasanya karakter yang kuat dan penuh warna wajib dimiliki untuk seseorang pemimpin. Pemimpin harus berani untuk tegas dalam mengambil setiap keputusan, meskipun disadarinya kebijakan yang telah ditetapkan akan menimbulkan pro dan kontra. Pemimpin juga harus dan mampu menyelesaikan segala bentuk fitnah dan gejolak massa yang menyerang untuk menjatuhkan nama baiknya. Sebab, dapat dipastikan kelompok tertentu yang kontra dengan keputusannya akan selalu mengkritik dan menghujat. Pemimpin yang teruji kualitasnya, tidak akan pernah takut dengan segala bentuk intervensi untuk merubah kebijakan yang telah diambilnya untuk kepentingan rakyatnya.

Sejatinya seorang pemimpin harus mampu menjadikan segala persoalan-persoalan yang dihadapinya sebagai pembentukan mental yang kuat. Ibarat Indonesia merupakan negara kelima terbesar kekayaan alamnya, tetapi kita miskin dan pangan serta kebutuhan lainnya tergantung impor. Para pemimpin kita mudah diatur untuk kepentingkan asing. Jika rakyat mempercayakan memimpin Indonesia ke depan kepada kami, Insya Allah, kita akan menjadi bangsa yang kuat  dan tangguh,” janjinya.menjadi almunium ataupun batu kali.

Pastinya rakyat Indonesia yang saat sedang melangsungkan proses pelaksanaan pemilihan Presiden sedang menyeleksi dan mencari sosok yang tegas dan mau membela kepentingan rakyat. Rakyat Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang mampu mempersatukan segala bentuk perbedaan yang ada di Indonesia. Mampu menyelamatkan seluruh kekayaan negeri untuk mensejahterakan seluruh rakyatnya.

Menyimak dalam beberapa hari terakhir kampanye dua calon Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang ikut kontes pilpres kali ini, sosok Prabowo Subianto banyak dinilai kalangan akademisi dan masyarakat lebih tepat memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibandingakn gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dinilai tepat untuk mewujudkankan kemandirian bangsa serta menjadikan Indonesia lebih bermartabat. Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang tegas untuk segala hal. Tak hanya itu saja, keduanya memiliki pengalaman yang tujuan akhirnya untuk kepentingan bangsa dan negara serta rakyatnya. Kita bangsa ini butuh pemimpinyang tegas dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, serta butuh pengalaman dalam menjalan pemerintahan yang kuat karena dalam sistem kita pemerintah itu butuh dukungan parlemen untuk menjalan programnya.

Prabowo Subianto yang lahir di Jakarta 17 Oktober 1951 lalu memilki darah pejuang darah Pahlawan Bangsa. Leluhur Prabowo adalah Panglima Laskar Diponegoro untuk wilayah Gowong (Kedu), yang bernama Raden Tumenggung Kertanegara III.

Mantan Danjen Kopasus yang juga pengusaha sukses, politisi putera dari begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo. Ia juga cucu dr Raden Mas Margono Djojohadikusumo yang merupakan anggota BPUPKI dan juga merupakan pendiri Bank Nasional Indonesia (BNI)


Sikap kenegarawan Prabowo Subianto semakin terlihat di tengah derasnya tudingan atas terlibatannya dalam penculikan aktifis mahasiswa 1998 lalu. Gencarnya serangan negatif dari berbagai kelompok tertentu tidak membuat Prabowo Subianto patah semangat dan balas menyerang lawan politiknya. Prabowo mengatakan dirinya sudah tiga kali ikut dalam pesta demokrasi. Namun kata dia, baru kali ini isu pelanggaran HAM kembali diungkit ke permukaan. Tidak terhitung lagi jumlah pemberitaan negatif tentang Prabowo.

Indonesia merupakan negara kelima terbesar kekayaan alamnya, tetapi kita miskin dan pangan serta kebutuhan lainnya tergantung impor. Para pemimpin kita mudah diatur untuk kepentingkan asing. Jika rakyat mempercayakan memimpin Indonesia ke depan kepada kami, Insya Allah, kita akan menjadi bangsa yang kuat  dan tangguh.,Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun