Mohon tunggu...
Rachmawan Putro
Rachmawan Putro Mohon Tunggu... -

Aku adalah sebuah hasrat yang ingin bebas menentukan sendiri apa yang kubutuhkan dengan kebebasan, perbedaan tanpa sebuah aturan-aturan muluk-muluk yang hanya untuk kepentingan-kepentingan semata, dan terbayarkan oleh keunikan-keunikan yang tersirat dari balik layar lensa dan tinta, yang bebas mengalir dan bergerak tanpa batasan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Air Terjun Bawi Kameloh

24 September 2012   17:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:47 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu baru menunjukkan pukul 13.00 am. Dan siang yang terik ini, kami berempat menyiapkan perbekalan secukupnya, dan peralatan peralatan yang kiranya nanti kami butuhkan, dimulai dari tripod yg tidak boleh tertinggal dari tasku, lensa, baterai, lap kamera, jas hujan siapa tahu hujan lagi dijalan, dan lain sebagainya. Ternyata perjalanan menuju air terjun Bawi Kameloh cukup merepotkan, dimulai tanah merah yang licin, sehingga terpaksa salah satu dari kami harus turun dari motor dan berjalan kaki, hutan yang masih cukup perawan, karena bila tidak hati-hati kaki kita tidak sengaja akan terkait oleh akar-akar pohon ataupun sulur-sulur tanaman yang malang melintang. Air terjun Bawi Kameloh adalah salah satu objek wisata alami  yang terletak di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah, dan terletak tak jauh dari ibukota Kabupaten Gunung Mas (Kuala Kurun).

13485081021060403965
13485081021060403965
Siang yang terik dan panas sama sekali tidak terasa didalam perjalanan ini, karena kami diselimuti oleh kanopi-kanopi pohon yang cukup besar, sehingga sinyal ponsel pun tidak mampu menembus jaringan yang ada, yang sebenarnya jarak dengan pemancar tidak terlalu jauh. Selama perjalanan objek makro banyak terlihat, namun dikarenakan kami terlalu sore, kami mengejar waktu untuk sampai di lokasi air terjun, yang jaraknya dari tempat kami memarkir motor kurang lebih 1 km
13485080091997995809
13485080091997995809
13485080571937555198
13485080571937555198
Akhirnya sampai juga dilokasi, “edan kesele”. Kurang lebih 2 jam kami habiskan untuk memotret di lokasi ini, masing-masing dengan tehnik sendiri-sendiri, dan gear sendiri-sendiri (ada yang sambil tiduran = entah karena capek terus pura-pura sambil memotret, ada yang naik pohon, ada yang sambil nungging). “Berbagai Gaya pokoke= sing penting MANTEP”
13485082501532702490
13485082501532702490
Sebenarnya agak minder juga dengan gear kawan-kawan yang bermega-mega pixel diatasku, namun aku tetap jatuh cinta dengan gearku sendiri. Canon 1000 D yang selalu setia menemani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun