“Enaknya objek pariwisata di Sumbar itu lokasinya deket-deketan. Jadi dateng ke satu daerahnya, bisa dapet banyak tempat yang dikunjungi.”
“Di sana, nasi padang rasanya lebih otentik dan terasa rempahnya. Kuliner lain pun juga melimpah. Pulang-pulang, pasti berat badan kamu nambah dua kilogram.”
Yaa, dua kata ini yang paling sering saya dengarkan mengenai kondisi pariwisata dan kuliner di Provinsi Sumatera Barat.
Awalnya sebenarnya saya kurang percaya terutama dengan perkataan yang kedua tersebut. Sampai-sampai akhirnya saya membuktikannya sendiri di awal bulan November 2024 kemarin, bahwa pernyataan tersebut salah. Karena, setelah pulang berat badan saya ternyata bertambah empat kilogram!
Kira-kira bagaimana cerita saya bisa dengan cepat menambah berat badan dan me-refresh pikiran hanya dalam waktu dua hari?
Jalan Khas Pegunungan yang Seperti Wahana
Karena saat ini saya berdomisili di Riau, maka lokasinya lebih dekat untuk menuju ke Sumbar. Ditambah sudah tersedianya akses jalan tol.
Walaupun baru selesai setengah jalan, tapi setidaknya sudah bisa memotong waktu perjalanan cukup signifikan. Karena untuk saat ini, jalan tol baru mengakomodasi hingga daerah XIII Koto Kampar saja yang berada di dekat Candi Muara Takus di Kampar.
Pastinya kita harap semoga jalan tol bisa selesai dan beroperasi sesuai target ya. Kan lumayan tuh, bisa membantu mempersingkat waktu tempuh bagi perantau Sumatera Barat di Riau.