Saat akhir pekan atau hari off bekerja, seringkali kita mengisi waktu dengan melakukan berbagai kegiatan seperti olahraga, hang out ke mal, ataupun sekadar beristirahat total di rumah. Yaa ibaratkan hal itu sudah mainstream dilakukan sebagian besar orang.
Namun, tahukah kamu bahwa ada satu kegiatan yang sangat anti-mainstream yang bisa kamu lakukan di hari weekend? Kegiatan tersebut disangka sangat membosankan bagi sebagian besar orang. Tetapi kalo kita udah nyobain sendiri, malah lebih menyenangkan dan estetik!
Ya, apalagi kalo bukan berkunjung ke Pameran Seni Rupa. Masih sedikit orang yang menyukai kegiatan yang satu ini.
Mungkin sebagian orang berpikir bahwa kegiatan ini membosankan. Yaa apalah cuman nengok-nengok lukisan atau bahkan benda-benda antik yang nggak bisa bergerak.
Cuma, tempat ini menawarkan suatu keunikan dan keindahan tersendiri bagi mereka yang menyukai hal-hal estetik. Bahkan, nggak ada salahnya jika mencoba untuk mulai menikmati keindahan seni lohh!
Di sini, saya punya pengalaman tersendiri saat mengunjungi Pameran Seni Rupa 2024 yang diadakan oleh Forum Komunikasi Seni Rupa Riau (FKSR). Lokasinya berada di Dekranasda Kota Pekanbaru di Jalan Arifin Ahmad.
Rapi, Bersih, dan Gratis!
Seperti wisata kota idaman bagi banyak gen-Z, pameran seni rupa ini tentunya gratis dan tidak dipungut biaya masuk. Jadinya, kamu nggak perlu mikir-mikir lagi tentang biaya. Dan bukannya emang tipe wisata gratisan-lah yang paling kita cari ya kan!
Karena dikelola langsung di gedung pemerintahan, kesan rapi dan bersih yang akan kamu temukan pertama kali ketika memasuki area.
Saat itu suasananya cukup lenggang karena pengunjung yang sedikit, sehingga lebih tenang dan hening. Hal inilah yang menjadi pendukung kita untuk lebih khusyuk menikmati pameran yang disuguhkan dengan syahdu.
Penuh dengan Karya dari Perajin Lokal
Salah satu penampilan utama dalam kegiatan ini ialah ragam lukisan dari berbagai perajin lokal. Kebanyakan lukisan bertemakan kehidupan masa kini, gambaran kota Pekanbaru, kebudayaan Melayu Riau dan keterkaitannya dengan Islam.
Media pembuatannya pun beragam. Mayoritas menggunakan media akrilik dan bahan cat minyak.
Di samping lukisan tertempel suatu kertas kecil berisikan credit atau informasi singkat dari lukisan, seperti judul, nama pelukis, media pembuatan, ukuran gambar, hingga tahun pembuatan.
Sehingga tidak hanya menikmati keindahannya, kita juga bisa mengenal siapa pelukisnya dan bagaimana cara sang pelukis membuatnya. Berikut ini adalah salah satu contoh lukisan berjudul “Tari Zapin” yang dibuat oleh seorang pelukis bernama Indra Yuheldi pada tahun 2020.
Bahkan ada satu “kerajinan” unik yang saya temui di sini. Bentuknya mirip dengan manusia. Tetapi, kerajinan ini bisa bergerak sendiri menjulurkan lidah dan menggerakkan tangannya. Terutama ketika ada seseorang berdiri di depannya, dan berhenti ketika orang di depannya sudah pergi.
Nostalgia Masa Lalu dengan Foto Jadul dan Barang Antik
Ingin melihat juga bagaimana tampilan kota Pekanbaru di masa lalu dan perbandingannya dengan sekarang? Kamu bisa mengetahuinya melalui pameran ini juga!
Pameran Seni Rupa ini juga menampilkan beberapa foto jadul dari kota Pekanbaru. Seperti bagaimana kehidupan masyarakat di tepian sungai Siak di tahun 1940-an. Berikut ini fotonya:
Fotonya juga hadir dalam kualitas yang cukup bagus, sehingga kamu nggak perlu khawatir akan resolusi fotonya terlalu rendah sehingga menyebabkan gambar pecah.
Foto yang ditampilkan juga otentik, yang merupakan arsip simpanan milik pemerintah kota, perusahaan migas di Riau, dan beberapa warga Melayu lokal.
Masih ingat dengan alat ini? Sebelum komputer atau laptop digunakan secara masif hari ini, alat ini telah pertama kali membantu pekerjaan umat manusia di bumi ini. Dari mulai mengetik curhatan hingga mengerjakan skripsi ala mahasiswa jaman dahulu.
Bayangkan kalau kamu sudah mengetik dengan alat ini hampir satu halaman penuh, tiba-tiba kamu nggak sengaja typo walau hanya satu huruf saja? Auto ngulang satu halaman lagi.
Kerajinan Lokal dari Rotan
Seni rupa bukan hanya tentang lukisan dan foto saja loh. Ada juga seni rupa tiga dimensi, yang salah satunya ialah kerajinan lokal berbahan baku rotan. Dan ternyata juga ada di sini.
Kerajinan yang dipamerkan pun bermacam-macam dan bernilai fungsional, seperti sapu, keranjang dan sendal seperti yang ada di gambar berikut.
Nggak cuman benda fungsional, ada juga kerajinan lain yang lebih bernilai seni dari rotan. Nihh, saya udah berfoto dengan patung si gajah dari rotan ini! Unik bukan? Baru kali ini saya bisa melihat patung yang terbuat dari rotan seperti ini hahaa.
Bonsai, Pohon Kerdil yang Mungil
Bonsai ialah metode ”pengerdilan” tanaman dalam pot kecil yang bertujuan untuk membuat miniatur dari tanaman dewasanya. Bisa dibilang, bonsai ialah versi mini dari suatu tanaman besar yang cukup ditanam di dalam pot kecil.
Dan karena bonsai tujuannya ialah seni, maka beberapa pameran bonsai pun tak luput jua ditampilkan pada kegiatan ini. Bonsai yang ada ialah karya dari komunitas bernama Seni Bonsai Pekanbaru, seperti yang tertera pada credit.
Salah satunya yang dipamerkan ialah bonsai tanaman sianci, suatu tanaman buah yang mirip sekali dengan ceri.
Terakhir, Bisa Jajan dan Bawa Oleh-Oleh
Satu hal yang nggak kalah penting, ternyata di pameran seni rupa juga dijajakan beberapa barang yang bisa kita bawa pulang sebagai oleh-oleh.
Mulai dari minuman seperti kopi bubuk, snack keripik ringan, hingga aksesoris seperti gantungan kunci dan sebagainya.
Jadinya, kamu nggak bakalan pulang dengan tangan kosong di sini dan tetap bisa membawa oleh-oleh sebagai kenang-kenangan!
Yaa itulah pengalaman singkat dari saya Ketika mengunjungi pameran seni di hari libur kerja. Ternyata cukup seru dan membawa kesan khas tersendiri yang nggak bisa didapatkan Ketika ke tempat lain.
Yaitu, kita bisa menikmati keindahan seni dengan lebih lambat dan enjoy. Perlahan menyerap butir-butir kesyahduan dan keindahannya layaknya kain yang perlahan menyerap air dari permukaan.
Tunggu apa lagi? Ayo coba kunjungi pameran seni rupa yang diadakan di kota mu dan rasakan sendiri keestetikannya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H