Sumatera Selatan dipenuhi oleh banyak sungai yang kecil hingga lebar. Selain itu, struktur tanahnya pun didominasi oleh lahan gambut khususnya untuk bagian timur mendekati pantai.
Sehingga hal ini yang membuat penduduk untuk memutar otaknya bagaimana agar hunian yang mereka tempati bisa bebas banjir. Salah satunya ialah dengan membuat model rumah panggung.
Sepanjang jalan akan sering kita temui rumah dengan model seperti ini di tepian sungai. Rumah-rumah tersebut berdekatan satu sama lain dan membentuk semacam desa.
Karena letaknya yang cukup terisolir dan tidak adanya jalur darat ke kota, maka transportasi air menjadi andalan bagi penduduk lokal. Bahkan hampir di setiap rumah panggung terparkir perahu kecil di depannya.
Jika kita bandingkan dengan penduduk kota, kebanyakan dari mereka mengandalkan alat transportasi darat seperti motor dan mobil. Walaupun begitu, epeda motor masih diandalkan untuk transportasi antar rumah dan desa.
Untuk transportasi barang dan komoditas dari kota, mereka mengandalkan transportasi air. Bagaikan kota Venesia dari Italia. Wajarlah jika Palembang juga dijuluki dengan Venice of The East atau Venesia dari Timur!
Satu lagi hal unik yang saya temui. Saya juga dapat menemukan ada jembatan rangka berdiri melintasi sungai. Seakan-akan masih terdapat jalan raya sebagai akses darat di kawasan tersebut.
Yang saya pikirkan adalah, bagaimana dan darimana cara kita mengakses jalan tersebut? Jika memang ada jalur transportasi darat yang mendukung, patut kita jajal sama-sama nih.
Akhirnya Sampai Pun
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam, akhirnya speedboat kami pun berhasil bersua dengan lapak berlabuhnya.