Karena memang bentuknya bagaikan laut yang diarungi oleh banyak kapal yang memecah ombak dan riak. Mulai dari tongkang batubara, kapal pengangkut barang, hingga kapal kecil bernama getek ada di sini.
Setelah beberapa waktu, speedboat kami mulai menyimpang dari Sungai Musi dan masuk ke suatu sungai kecil. Di sini pemandangan cukup berbeda dari sebelumnya.
Tepian sungai ini dipenuhi oleh pohon bakau dengan akar napasnya yang menjulang seakan ingin mencapai langit. Pohon bakau inilah yang mampu menahan abrasi pada tepian sungai yang dipenuhi pasir layaknya sebuah perisai.
Dan sepengamatan saya, hutan-hutan bakau ini cukup terjaga dan jarang terjamah manusia.
Setelah menyusuri sungai kecil, speedboat mulai memasuki suatu kanal yang jalurnya lurus. Di sini berdiri Pusat Latihan Gajah yang dikelola oleh BKSDA Sumsel. Lokasi ini bisa diakses melalui transportasi air karena dilengkapi fasilitas dermaga.
Sayangnya, mungkin gajahnya sedang tidur saat itu sehingga saya tidak melihat satu ekor pun. Padahal kalau lagi beruntung, kita bisa melihat langsung dari speedboat gajah-gajah sedang bermain di lokasi tersebut.
Pemandangan Pemukiman Penduduk Lokal