Mohon tunggu...
Moh Ikhwan Alkahfi
Moh Ikhwan Alkahfi Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Chemical Engineering

Fresh Graduate Chemical Engineering, with interests on RnD and Sustainability from Engineering World!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sekeping Kisah Perjalanan ke Sei Baung: Menyusuri Sungai, Menembus Hutan

18 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   12:03 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanal lurus dekat Sei Baung/dokpri

Cuaca pagi itu sangat mendukung suasana “kepantaiannya”. Matahari bersinar cerah menyapa dunia di pagi hari.

Lokasi dermaga BKB/dokpri
Lokasi dermaga BKB/dokpri

Setelah beberapa menit berkenalan dengan sinar matahari pagi, akhirnya speedboat pun datang sekitar pukul 8:00 pagi.

Perlahan saya dan beberapa penumpang lain menaiki speedboat minimalis yang terbuat dari kayu ini. Dan tau nggak, inilah pengalaman saya pertama kalinya menyusuri Sungai Musi dengan speedboat.

Saat memasuki speedboat dan meletakkan koper, saya langsung mengambil tempat duduk di belakang. Lah, bukannya kebanyakan orang senang duduk di depan ya? Pengecualian untuk speedboat ukuran kecil ini.

Karena, posisi tempat duduk di depan sangat rawan terhadap guncangan akibat gelombang sungai. Sehingga, kita akan dengan mudah terhempas dan sedikit meloncat ketika speedboat nekat menerabas ombak yang dihasilkan oleh kapal lain di sekitarnya.

Pemandangan Perjalanan Khas Sumsel: Sungai, Hutan, dan Rawa

Tepat pukul 9 Pagi, speedboat kami mulai meninggalkan dermaga. Tak lama dari itu speedboat langsung bergerak ke tengah sungai seakan bergabung dengan perlombaan kejar-kejaran bersama kapal lain yang sudah lebih dulu berada di tengah.

Di sinilah part yang paling seru! Sepanjang perjalanan, kita dapat menyaksikan pemandangan alam khas Sumatera Selatan khususnya bagian timur hingga pesisir. Yaitu dengan menyaksikan sungai-sungai kecil yang seakan-akan saling tersambung, hutan bakau, hingga rawa.

Perjalanan dimulai dengan melintasi Sungai Musi. Di sini kita bisa melihat pemandangan kota Palembang dari sungai, mulai dari Jembatan Ampera, kawasan pasar 16 Ilir, Musi IV, Komplek Pusri, hingga Pulau Kemaro.

Satu hal lain yang baru saya liat adalah bahwa faktanya Sungai Musi sangatlah lebar jika dilihat dari tengah. Wajar jika orang-orang tua terdahulu di Palembang menyebutnya dengan “laut”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun