Mohon tunggu...
Moh Ikhwan Alkahfi
Moh Ikhwan Alkahfi Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Chemical Engineering

Fresh Graduate Chemical Engineering, with interests on RnD and Sustainability from Engineering World!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sekeping Kisah Perjalanan ke Sei Baung: Menyusuri Sungai, Menembus Hutan

18 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   12:03 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang belum kenal dengan daerah Sei Baung, Ogan Komering Ilir (OKI)? Sei Baung ialah salah satu desa terpencil di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. Saking terpencilnya, daerah ini hanya bisa dicapai melalui transportasi air saja, dan transportasi darat yang sangat terbatas.

Akan tetapi, titel terpencil itu sekarang perlahan mulai memudar layaknya warna cat dinding yang terlalu lama terpapar panas dan hujan. Saat ini, Sei Baung mulai bergerak perlahan menjadi pusat ekonomi penting di daerah setempat.

Karena di sana telah berdiri pabrik pulp dan kertas terbesar se-Asia Tenggara, yaitu PT OKI Pulp and Paper. Dengan adanya pabrik ini, orang-orang perlahan mulai mengisi dan menempati wilayah terisolasi tersebut.

Di awal Agustus 2024, saya berkesempatan untuk mengunjungi daerah ini dalam rangka perjalanan dinas dari kantor. Seperti apa kisah perjalan saya menembus hutan? Ayo simak artikel berikut ini.

Speedboat Pelintas Sungai Kecil

Untuk sampai ke lokasi, perusahaan telah menyiapkan kendaraan berupa speedboat. Speedboat ini khusus hanya boleh ditumpangi oleh karyawan ataupun pihak tertentu yang telah didata sebelumnya. Sehingga tidak perlu lagi khawatir masalah keamanan.

Pemandangan Tugu Belido dan Jembatan Ampera dari area dermaga/dokpri
Pemandangan Tugu Belido dan Jembatan Ampera dari area dermaga/dokpri

Dermaga berlokasi di depan Benteng Kuto Besak, persis di samping Tugu Belida. Saat itu kurang lebih jam 7:30 pagi, pantauan saya di lokasi saat itu sudah cukup banyak orang yang menunggu jemputan . Nggak cuma karyawan, ada juga anggota keluarganya yang akan menumpang.

Sembari menunggu kapal, saya mengisi waktu dengan mengambil beberapa foto dan mengeksplor lokasi sekitar.

Sungai Musi pada pagi itu sedang surut-surutnya, meninggalkan tepian sungai dalam keadaan berpasir layaknya sebuah pantai. Tanaman eceng gondok pun banyak yang terkapar di pantai dibuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun