Musala tersebut menerima seekor kambing, dan (mungkin) 4 ekor sapi. Dann, saya berkesempatan menyaksikan pemotongan 1 ekor kambing tersebut dan 2 ekor sapinya saja.
Secara umum, sebenarnya proses pemotongannya sama saja sih.
Cuman ada satu hal yang menurut saya cukup unik. Karena dilakukan di tanah lapang, maka proses pemotongan dilakukan di atas suatu galian. Sehingga, kucuran air merah (bahasa halusnya) yang keluar akan langsung ditampung di galian tersebut.
Hal ini tentu sangat bagus, karena lebih higienis. Sisa-sisa jasad ataupun cairan tubuh hewan yang dibiarkan di permukaan tentu berpotensi menjadi sumber penyakit. Biarlah mereka terkubur di tanah dan diurai oleh makhluk pengurai di tanah.
Lanjut ke Masjid Sendiri
Setelah beberapa waktu menyaksikan di pinggir jalan, saya pun memutuskan untuk pulang dan datang ke masjid mess. Waktu itu sudah menunjukkan pukul 9 lewat 26 menit.
Ternyata pemotongan pun tidak dilakukan di lingkungan masjid. Melainkan di suatu tempat lapang dan ada bangunan di tempatnya.
Yaa, sama halnya dengan kasus yang kita tonton di pinggir jalan tadi. Tanah terbuka memanglah lebih cocok untuk pemotongan hewan seperti ini.
Pas saya masuk ke area tanah tersebut, bahh ternyata ada seekor sapi yang akan diolah nantinya. Ini fotonya...
Agak kesian yaa sapi. Cuman gapapalah. Insya Allah si sapi bakalan menjadi kendaraan si penyumbang nanti di akhirat kelak. Aaamin.