Akhirnya berselang dua bulan setelah Idul Fitri 1445 H, kita bisa bertemu lagi dengan Hari Raya Idul Adha 1445 H mendekati akhir tahun hijriah. Selamat Hari Raya Idul Adha!
Ada satu hal yang hanya ada di Idul Adha tapi tidak di Fitri. Yaitu adanya hewan kurban. Mungkin hal inilah yang bisa dijadiin tontonan. Walau mungkin sebagian orang ada yang nggak tegaan menontoninya.
Yaa, tapi kali ini kita akan “meneliti” gimana sih perayaan Idul Adha di Perawang, Riau? Mungkin untuk introduction singkat, coba baca artikel saya sebelumnya tentang Idul Fitri di Perawang melalui link berikut.
Solat Idul Adha di Pagi Hari!
Pagi hari itu sangat cerah. Berbeda dengan Idul Fitri sebelumnya yang diguyur hujan gerimis. Sehingga, sangat memungkinkan untuk solat di lapangan ketimbang di dalam masjid.
Didukung dengan udara yang sejuk dan matahari yang nggak keluar dari awan alias mendung, menambah kenyamanan pada pagi saat itu.
Oiya suasananya pun relatif lebih ramai dibandingkan Idul Fitri. Mungkin karena hanya sedikit yang pulang kampung. Jalanan pun masih cukup diisi oleh kendaraan bermotor, dan pertokoan pun banyak yang buka pada pagi itu.
Saat itu, pengurus masjid mengabarkan bahwa pihaknya akan mengurbankan seekor sapi yang disumbangkan dari pihak perusahaan. Hal itu akan diadakan sekitar pukul 9 Pagi.
Menurut saya, wah boleh juga nih ditonton nanti. Penasaran juga ya kan gimana tuh kalo disini. Apakah sama aja atau mungkin ada tahapan khusus gitu. Hehe.