Mohon tunggu...
Moh Ikhwan Alkahfi
Moh Ikhwan Alkahfi Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Chemical Engineering

Fresh Graduate Chemical Engineering, with interests on RnD and Sustainability from Engineering World!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kertas Ialah Pilihan Unik, Bantu Jaga Lingkungan dari Limbah Domestik

3 Februari 2024   14:46 Diperbarui: 5 Februari 2024   02:53 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Salah satu contoh tugas kuliah saya, yang hanya mendapat nilai 60 haha. Kertas sangat diperlukan untuk pembuatan tugas kuliah seperti ini (Dokumentasi pribadi)

Halo. Perkenalkan nama saya Ikhwan. Saya adalah seorang lulusan baru, walau nggak terlalu baru juga, dari jurusan teknik kimia salah satu PTN di Sumatera. Sebagai seorang fresh graduate, tentu impian pertama saya ialah mendapatkan pekerjaan pertama di perusahaan impian.

Selama perkuliahan, saya sering mendengar istilah terkait sustainability di hampir setiap mata kuliah. Istilah itu seringkali dikaitkan dengan SDG 2030 yang akhir-akhir ini santer digaungkan.

Yaa, tantangan bagi seorang insinyur kimia untuk mengintegrasikan kedua hal itu dalam pekerjaannya. Untuk itu, saya telah berkomitmen terkait itu sejak duduk di bangku kuliah.

Saya berjibaku di bangku kuliah selama kurang lebih 4 tahun. Setelah lulus, inilah saatnya untuk menerapkan ilmu yang didapati di dunia nyata.

Ditambah banyak lagi drama-drama non-akademik yang bisa menjadi pembelajaran bagaimana cara menghadapi kehidupan di luar sana.

Sempat lama menganggur, akhirnya kalau sudah jadi rezeki pun pasti akan tiba jua. Saya mendapatkan panggilan kerja di salah satu perusahaan pulp and paper terbesar di Indonesia. Disini, saya berada di bagian Quality Assurance Pulp.

Dulu Pengguna Setia, Sekarang Kerja Langsung di Pabriknya

Gambar 2. Salah satu contoh tugas kuliah saya, yang hanya mendapat nilai 60 haha. Kertas sangat diperlukan untuk pembuatan tugas kuliah seperti ini (Dokumentasi pribadi)
Gambar 2. Salah satu contoh tugas kuliah saya, yang hanya mendapat nilai 60 haha. Kertas sangat diperlukan untuk pembuatan tugas kuliah seperti ini (Dokumentasi pribadi)

Selama sekolah hingga kuliah, hidup saya benar-benar tidak terpisahkan dari kertas. Mulai dari buku tulis, makalah, laporan praktikum, hingga skripsi pun sangat full dengan kertas. Terutama format A4 80 GSM, format wajib setiap tugas kuliah dari awal hingga akhir.

Bisa dibilang saya dulunya pengguna setia kertas. Tapi tidak menyangka kalau sekarang, saya bekerja langsung di pabrik pembuatannya. Dulu cuman pengguna, sekarang kerja langsung di tempat pembuatannya hehe.

Disinilah saya baru mengetahui dan belajar. Tentang bagaimana sih proses produksi kertas mulai dari pengolahan kayu hingga diperoleh produk berupa dry pulp.

Tetapi karena saya di bagian pulp, saya kurang tau persis gimana pengolahan lanjutannya hingga jadi produk siap jual.

Pekerjaan pertama ini udah memberikan saya insight yang sangat luas. Khususnya terkait industri pulp and paper. Tentang bagaimana saya memahami gimana kertas-kertas yang dulu saya sering pakai itu diproduksi.

Apalagi, posisi saya di bagian Quality Assurance membuat saya cukup tercerahkan terkait kualitas produk. Gimana kita mantau dan menjamin kualitas produk hingga nantinya akan sampai ke tangan adek-adek mahasiswa hari ini.

Tak hanya menjaga kualitas produk, saya juga berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Yaitu, dengan kertas.

Mungkin kamu heran, kok jaga lingkungan dengan kertas sih. Bukankah kertas dihasilkan dari menebang pohon?

Fact: Kertas Diproduksi dengan Tetap Menjaga Lingkungan

Gambar 3. Logo SVLK Indonesia (Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI)
Gambar 3. Logo SVLK Indonesia (Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI)

Selama ini, kertas selalu dikaitkan dengan deforestrasi dan pembalakan hutan liar. Katanya, semakin banyak kertas yang kita pakai, maka semakin banyak juga hutan yang digunduli.

Sebelumnya, mungkin pas masih jadi bocah SD, saya termasuk yang percaya mentah-mentah dengan myth tersebut. Setiap menulis kalimat “Ini ayah budi” di buku tulis, saya selalu teringat kira-kira berapa hutan yang gundul akibat aksi saya yang memiliki banyak buku tulis dari kertas.

Akan tetapi setelah bertambah usia, alias bertambah tua, pemahaman saya tersebut ternyata salah besar. Setelah memasuki first job ini, pikiran saya mulai tercerahkan.

Faktanya, tidak sembarang pohon dan hutan yang bisa ditebang. Industri kertas hanya diizinkan untuk “memanen” pohon dari suatu kawasan hutan yang disebut Hutan Tanaman Industri (HTI).

Dimana setiap tanaman yang ditanam di HTI memanglah dikhususkan untuk produksi kertas oleh industri. Ibaratkan, pohon itu memang ditanam untuk “dipanen” layaknya kebun atau sawah.

Setelah dipanen, nantinya pohon itu akan langsung tergantikan dengan tanaman yang baru. Sehingga, sustainability atau keberlanjutan dari HTI itu sendiri akan terjaga.

Memanen tanaman di luar kawasan yang diizinkan barulah menjadi suatu tindakan ilegal. Tetapi saat ini, sudah banyak sistem sertifikasi legalitas kayu yang tersedia.

Ada yang level nasional dan internasional. Tentunya untuk menjamin bahwa kayu-kayu sebagai bahan baku diperoleh secara legal.

Di level nasional, ada yang namanya Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. SVLK menjamin legalitas dan mampu melacak dari mana asal kayu yang didapat.

Dukung Sustainability Semudah Mendaur Ulang Kertas

Melihat proses pembuatan kertas di pabrik, membuat saya sedikit flashback ke tahun 2021. Saat itu, saya pernah terlibat kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) kampus pada salah satu SMK Negeri di Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan kami dihadiri perwakilan siswa dan masyarakat setempat. Bertujuan untuk mengedukasi tentang bagaimana cara mendaur ulang limbah kertas.

Lebih lanjut, kita juga bantu jelasin prospek nilai kewirausahaannya, alias peluang bisnis. Kayak kebetulan saja ya. Ternyata dari dulu saya udah pernah berurusan dengan dunia kertas-mengertas ini.

Pemaparan tim kami diperhatikan sangat antusias oleh para peserta. Terlebih lagi saat sesi demonstrasi.

Tim panitia mulanya memutarkan video tutorial terkait tema, yang mana saya berperan sebagai editor video tersebut.

Gambar 4. Antusiasme peserta kegiatan pengabdian masyarakat (Dokumentasi pribadi)
Gambar 4. Antusiasme peserta kegiatan pengabdian masyarakat (Dokumentasi pribadi)

Hingga, panitia pun memperagakan langsung tahapannya di depan para peserta. Tidak lupa juga kami mempersilahkan perwakilan peserta untuk maju terlibat langsung dalam demonstrasi.

Di bagian inilah mereka sangat antusias ingin mencoba. Tetapi karena keterbatasan ruang dan waktu, kami hanya mempersilahkan beberapa perwakilan saja.

New insight acquired. Daur ulang kertas ternyata sangatlah mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Dan yang paling penting, lebih hemat dalam hal energi dan aman bagi lingkungan.

Peralatan yang digunakan sangat sederhana dan umum. Tidak diperlukan bahan dan alat yang aneh-aneh dan susah didapat.

Acara ini diharapkan bisa beri insight baru untuk mereka tentang menjaga lingkungan dari limbah domestik, yaitu kertas.

Seperti yang udah dijelasin di awal tadi, kertas sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Apalagi bagi seorang siswa.

Sebagian besar proses daur ulang kertas ini mengandalkan tenaga manusia. Sedangkan untuk penjemuran mengandalkan sumber energi terbesar tapi gratis di dunia, yaitu matahari.

Tren Penggunaan Paper Packaging: Awareness Jaga Lingkungan Semakin Meningkat

Saat ini, semakin meningkat tren penggunaan paper packaging. Contohnya seperti paper bag, yang bisa kita dapetin saat takeaway dari restoran fastfood. Atau ketika beli dimsum atau ricebox, kita pasti sering mendapatkan packaging dari kertas berwarna cokelat.

Itulah salah satu hasil yang bisa didapat dari daur ulang kertas. Meningkatnya tren ini juga didukung data dari Mordor Intelligence, dimana pada rentang 2024-2029 pangsa pasar paper packaging di Indonesia diproyeksi akan terus meningkat hingga 6,07%.

Gambar 5. Hadiah sidang skripsi buat temen saya dengan paper packaging (Dokumentasi pribadi)
Gambar 5. Hadiah sidang skripsi buat temen saya dengan paper packaging (Dokumentasi pribadi)

Contohnya seperti pada gambar ini. Saya memberikan hadiah dimsum seporsi pada hari dia menjalani sidang skripsi. Dan tak lupa, saya minta dia buat fotoin dan instastory-kan buat kenang-kenangan. Terlihat,food packaging yang terbuat dari kertas.

“Wan, makasih yaa dah nyempetin dateng dan ngasih hadiah. Dimsumnya enak loh. Kemasannya juga cantik. Bagus buat diinstastory-in hehe.”

Menurut saya dan temen saya itu, food packaging dari kertas cokelat itu bisa jadikan tampilan hadiah lebih estetik dan anti mainstream.

Dibandingkan kemasan biasa yang terbuat dari plastik ataupun lainnya. Kemasannya pun ringan, tetapi tahan dan kuat.

Hal inilah yang ngebuat hadiah yang temen kita terima menjadi sangat instagramable, minimal buat diupload sebagai instastory dan nge-tag akun IG kita buat di-repost.

Dan kembali ke bahasan awal, paper packaging itu bisa kita daur ulang lagi atau kita manfaatkan lagi untuk keperluan lain. Misalnya paper bag, seringkali saya bawa ke minimarket atau toko kelontong di dekat mess untuk membawa barang belanjaan.

Walhasil, ini akan membentuk suatu rantai keberlanjutan yang baru. Dan juga dengan hadiah itu, rantai kebahagiaan ke teman pun dapat terangkai sempurna.

PENUTUP

Inilah cara saya untuk menjaga lingkungan. Yaitu tidak hanya menyadarkan diri sendiri, tetapi juga masyarakat sekitar.

Mengenai bagaimana limbah kertas yang keliatannya remeh. Tapi jika didaur ulang dengan baik, dampaknya bisa bantu menjaga lingkungan sekaligus potensi cuan kedepannya.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, senang rasanya bisa memberi insight kepada para siswa dan masyarakat. Karena mungkin saja, ini hal yang baru bagi mereka terkait daur ulang kertas.

Harapannya, mereka bisa mengimplementasikannya sendiri. Bahkan membuka peluang bisnis baru buat mereka.

Tak hanya jaga lingkungan dan dapet cuan, kita bisa berbagi kebahagiaan berupa hadiah dengan teman kita.

Warna cokelat-nya kertas, yang identik dengan kesan buram pada food packaging justru menambah nilai keestetikan tersendiri. Hadiah jadi lebih menarik dan anti-mainstream.

Teringat satu quote yang berbunyi:

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala."

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dan bahkan tulisan ini, saya harap sudah banyak “kepala” yang ikut tercerahkan agar semakin sadar untuk menjaga lingkungan.

Seperti halnya saya yang dulu pernah tercerahkan, bahwa kertas tidak serta merta terkait dengan pembalakan hutan liar.

Melainkan dengan kertas lah, sebenarnya kita bisa turut menjaga lingkungan dengan beribu macam cara yang selalu dapat terbarukan. Dan terciptalah rantai keberlanjutan yang baru karena kemudahannya didaur ulang.

REFERENSI

Kementerian LHK. (n.a). Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Diakses 2 Februari 2024, dari https://www.menlhk.go.id/public-service/svlk/.

Mordor Intelligence. (n.a). Indonesia Paper Packaging Market Size & Share Analysis – Growth Trends & Forecasts (2024 – 2029). Diakses 2 Februari 2024, dari https://www.mordorintelligence.com/industry-reports/indonesia-paper-packaging-market.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun