Mohon tunggu...
iwan fajari
iwan fajari Mohon Tunggu... wiraswasta -

Mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Aplikasi Konversi Energi Biomassa

26 November 2011   06:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10 4045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, mengakibatkan konsumsi energi juga semakin meningkat. Indonesia sebagai Negara agraris besar , sampai saat ini masih mengandalkan pasokan energi nasionalnya dari sektor energi fosil, seperti minyak bumi, batu bara dan gas. Sebagaimana kita ketahui bahwa cadangan energi fosil, terutama minyak bumi semakin menipis, berbanding terbalik dengan pertumbuhan jumlah penduduk, tentu hal ini akan sangat mengkwatirkakan ketahanan energi bangsa Indonesia di masa datang. Sudah saatnya bagi bangsa Indonesia untuk segera memperdayakan penganekaragaman energi, terutama dari sector energi non fosil terbaharukan. Indonesia memiliki potensi yang besar akan energi nonfosil terbarukan, seperti panas bumi, tenaga air, angin, matahari dan biomassa. Diantara energi nonfosil , sebagai negera agraris yang besar Indonesia menyimpan potensi luar biasa dari sector energi biomassa. Energi Biomassa dapat kita artikan sebagai energi yang berasal dari aktifitas mahkluk hidup, seperti seperti tumbuhan maupun hewan. Dan yang lebih di tekankan di sini bahwa energi biomassa adalah energi yang dihasilkan dari limbah sisa atau hasil samping yang selama ini kurang digunakan baik dari pertanian seperti jerami dan sekam padi, perkebunan seperti sisa-sisa tandan kosong kelapa sawit, kehutanan seperti kayu atau serbuk sisa penggergajian ataupun peternakan seperti kotoran sapi maupun kerbau. Penekanan sumber biomassa berasal dari limbah / hasil samping, di karenakan jangan sampai dalam pemenuhan akan sumber energi berbenturan dengan pemenuhan sumber pangan bagi kehidupan manusia. Sesungguhnya penggunaan biomassa sebagai sumber energi telah berlangsung jauh sebelum di temukannya energi fosil, seperti penggunaan kayu sebagai bahan bakar untuk berbagai keperluan, tetapi karena tergeser oleh penggunaan bahan bakar minyak, akhirnya biomassa menjadi tersingkirkan. Tetapi melihat kondisi saat ini, dengan semakin mahalnya bahan bakar minyak, semoga bisa membuat energi biomassa untuk semakin di kembangkan sebagai energi alternatif dan dalam rangka penganeka ragaman energi. Salah satu teknologi untuk mengkonversi biomassa menjadi energi adalah dengan menggunakan teknologi pembriketan yang termasuk kategori densifikasi. Tujuan dari pembriketan adalah untuk menaikkan densitas energi biomassa, memudahkan dalam penyimpanan , pengangkutan, lebih padat, kompak praktis dan tidak volumnis. Teknik pembriketan juga bisa di lakukan secara langsung dari bahan biomassa maupun dengan cara teknik pengarangan yang di lanjutkan dengan pembriketan yang biasa di sebut dengan briket bioarang. Dibawah ini penulis mencoba menyajikan secara sederhana teknik untuk mengolah biomassa (sekam padi dan sisa serutan kayu ) menjadi briket bioarang. 1. Siapkan biomassa yang akan di jadikan briket bioarang, di bawah ini di siapkan sekam padi dan sisa serutan kayu pengerajin kusen pintu / jendela. [caption id="attachment_151740" align="alignnone" width="300" caption="sekam dari penggilingan padi"][/caption] [caption id="attachment_151741" align="aligncenter" width="300" caption="sisa serutan kayu dari pengerajin kusen"][/caption] 2. siapkan alat pengarangan, seperti gambar di bawah, alat yang di gunakan adalah sebuah tabung silinder yang ditengahnya di berikan sebuah cerobong. Tabung silender bisa di buat dari drum ataupun kalen, penulis menggunakan sebuah “dandang” untuk memasak nasi yang sudah tidak di gunakan. [caption id="attachment_151742" align="aligncenter" width="300" caption="tabung pengarangan"][/caption] 3. masukkan sekam padi ataupun serbuk kayu kedalam tabung pengarangan. Kemudian nyalakan api ditengah cerobong sebagi umpan. [caption id="attachment_151733" align="aligncenter" width="300" caption="pengarangan serutan kayu"][/caption] [caption id="attachment_151731" align="aligncenter" width="300" caption="proses pengarangan sekam"][/caption] 4. setelah menjadi arang, dinginkan dalam wadah, haluskan dan saring untuk mendapatkan produk berupa bioarang ukuran yang seragam. Penghalusan bisa langsung dengan remasan tangan, karena sifat arang yang rapuh. [caption id="attachment_151822" align="aligncenter" width="300" caption="arang sekam"][/caption] [caption id="attachment_151823" align="aligncenter" width="300" caption="arang serutan kayu"][/caption] [caption id="attachment_151824" align="aligncenter" width="300" caption="produk bioarang sekam"][/caption] [caption id="attachment_151825" align="aligncenter" width="300" caption="produk biorang serutan kayu"][/caption] 5. siapkan perekat untuk briket bioarang, perekat bisa dibuat dengan tepung tapioca, sebesar 6 – 12 % dari massa bioarang. Dengan jumlah air untuk membuat perekat sebanyak massa bioarang ( 1 : 1 ), misal massa bioarang yang akan dibuat adalah 100 gram, maka tepung tapioca nya adalah 10 gram ( di ambil 10% massa ) dengan jumlah air sebanyak 100 mL. cara membuat perekat adalah campurkan tepung tapioca dengan air kemudian panaskan perlahan dan aduk sampai mengental. Perekat siap di gunakan [caption id="attachment_151830" align="aligncenter" width="300" caption="bahan pembuatan perekat tapioka"][/caption] [caption id="attachment_151831" align="aligncenter" width="300" caption="perekat siap di gunakan"][/caption] 6. Ambil biorang, campurkan dengan perekat sesuai perbandingannya, cetak dengan alat cetak. Di bawah alat cetak menggunakan pipa paralon atau pipa besi yang menggunakan dongkrak sebagai alat press atau pengempa. [caption id="attachment_151832" align="aligncenter" width="300" caption="bioarang yang siap di jadikan briket"][/caption] [caption id="attachment_151834" align="aligncenter" width="300" caption="perekat, adonan bioarang dan alat cetak"][/caption] [caption id="attachment_151836" align="aligncenter" width="300" caption="cetakan briket bioarang dengan pipa paralon"][/caption] [caption id="attachment_151838" align="aligncenter" width="300" caption="cetakan briket bioarang dengan pipa besi"][/caption] 7. keluarkan briket biorang dari cetakan dan kering kan selama 3 hari di bawah sinar matahari. Dan briket siap di gunakan. [caption id="attachment_151840" align="aligncenter" width="300" caption="produk briket bioarang"][/caption] Demikianlah sekilas teknik pengolahan biomassa menjadi briket bioarang. Tulisan ini merupakan sebagai wujud untuk mencoba mengaplikasikan teknologi konversi biomassa. Semoga teknologi konversi biomassa bisa menjadi bagian kehidupan arus energi di masyarakat. Salam kompasiana Iwan fajari mencoba belajar menulis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun