Maka saya kembali berkata :
" Cek dulu semua peralatan, sudah sempurna belum?, waktunya tinggal hari ini lho"
Dia menjawab," bukankah bapak yang mengajarkan, untuk action tidak
harus menunggu sempurna terlbih dahulu?"
Rupanya motivasi yang saya berikan selama ini di tangkapnya
terbalik, di pakai untuk membuat dirinya nyaman dalam kerja.
Ini memang kelemahan cara berpikir manusia
yaitu mencari kesenangan dan menghindari kesengsaraan.
Sahabat yang setia,
sempurna yang saya maksudkan disini adalah
dikerjakan semaksimal mungkin, cek lagi dan cek lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!