Mohon tunggu...
azys algasika
azys algasika Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mancing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

teologi qodoriyah dan jabariyah

23 Desember 2024   08:20 Diperbarui: 22 Desember 2024   22:33 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Opini tentang Teologi Jabariyah dan Qodariyah

Dalam sejarah pemikiran Islam, aliran Jabariyah dan Qodariyah menempati posisi yang menarik karena keduanya mewakili dua kutub ekstrem dalam diskusi teologi tentang hubungan kehendak Allah dengan kehendak manusia. Berikut adalah opini tentang kedua aliran tersebut:

Jabariyah: Manusia sebagai Makhluk Pasif

Teologi Jabariyah berpandangan bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas (free will). Semua perbuatan manusia sepenuhnya ditentukan oleh Allah, dan manusia hanya menjalankan kehendak-Nya. Dalam perspektif Jabariyah, manusia seperti wayang yang sepenuhnya digerakkan oleh dalang.

Kelebihan

  1. Ketundukan kepada Allah
    Jabariyah menekankan tauhid secara total. Segala sesuatu yang terjadi, baik dan buruk, dianggap berasal dari kehendak Allah, sehingga melatih manusia untuk berserah diri sepenuhnya kepada-Nya.

  2. Konsistensi dalam Keimanan
    Dengan keyakinan ini, seseorang cenderung tidak menyalahkan dirinya sendiri atau orang lain atas sesuatu yang terjadi, karena semua dianggap sebagai takdir.

Kekurangan

  1. Menafikan Tanggung Jawab Manusia
    Dengan menghilangkan kehendak bebas, Jabariyah dianggap meniadakan tanggung jawab moral manusia atas perbuatannya. Hal ini bisa menjadi justifikasi untuk berbuat dosa dengan alasan "ini kehendak Allah."

  2. Mengurangi Kehormatan Akal
    Jabariyah cenderung mengesampingkan peran akal dan usaha manusia dalam menentukan nasibnya, yang bertentangan dengan banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menekankan pentingnya usaha dan amal.

Qodariyah: Kebebasan Manusia yang Absolut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun