Mohon tunggu...
iwan setiawan
iwan setiawan Mohon Tunggu... Petani - petani

hidup penuh kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buruh Pabrik

12 April 2021   22:02 Diperbarui: 12 April 2021   22:08 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan kita terjungkal pada terik
pada panas yang membakar
hidup adalah pengembaraan
akan sampai jua saat kita meladang sunyi
o, afifah
terbakarlah sudah peristiwa
dari silam kita petik hikmah
luar biasa sakit kita ini
pelataran menunda waktu menua
seperti karang kita terjalkan kenyataan
agar mimpi mendapati tidur nanti
berapa kali kita terjatuh
hingga tersungkur dalam kubangan
kegelapan luar biasa menelan jiwa
inilah hidup ya inilah hidup
tuan berkata telanjang
engkau dan aku hanyalah buruh
menyerangpun tak akan mampu
pada cerobong cerobong penghidupan
tenaga kita terukuras ganas
upah tak sepadan pada lelah
kita adalah robot bernyawa
hutanhutan mesin menderuderu
membabi buta mencipta karya
dan kita adalah ruang yang terhimpit pada kenyataan

MADUKORO BARU, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun