Mohon tunggu...
iwan setiawan
iwan setiawan Mohon Tunggu... Petani - petani

hidup penuh kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cemburu

12 April 2021   18:24 Diperbarui: 12 April 2021   18:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku pulang
kepada bebatuan paling terjal
lukaku kian mendalam
dari penantian kuukir namamu
sudah kuhafal jejak sakitku pada derita
api membakar cintaku
perempuan berbaju ungu dalam impian
masih kukenang lewat penyesalan
hatiku kau kandaskan pada rindu
sedang engkau mendua tanpa suara
aku masih bisa menelan cuka
sebelum semua hancur luluh
tetap saja cintaku terbakar
aku pulang
karena sakit tiada tertahan
dengan kesunyian aku berjalan
susuri jalan saat pernah bersamamu
ada yang mengusik pada pandangan
genangan air melukis senyummu
ooo sakitku kian mendalam...
sudahlah lin
akan kunikahi derita ini
jika perlu aku lamar luka ini
daripada aku harus kembali mendapati cintamu
kecewaku sudah di ujung nafas
hingga berdahak pun aku tercekat
biarkan aku mati
dan jangan kau kembali

MADUKORO BARU, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun