Mohon tunggu...
iwan setiawan
iwan setiawan Mohon Tunggu... Petani - petani

hidup penuh kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengingatmu

12 April 2021   11:01 Diperbarui: 12 April 2021   11:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

yang berlari di atapatap ingin
adalah kekosongan hatiku
secuil kata melesat
sepintas kutangkap dalam jerat
dan engkaulah busur itu
yang telah tancapkan anakanak kata
dalam detak jantungku hingga terluka
sejenak aku berhenti
pada persimpangan sebatang kara
aku ingin kembali menuangkan anggur dalam gelasmu
lalu kita mabuk menyanyikan lagu cinta
ya lagu cinta yang tiada arti
kau sudah lupa pada corak gerimis
di kaki bukit arum manis
bukankah kita pernah mengukirnya
batang pohon matoa bermata jelita
masih berdiri perkasa
sudah kuduga jejakmu masih tertinggal di sana
aku masih bisa merasakan
walau penuh kesakitan
 

MADUKORO BARU, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun