Sesampai dilokasi, peserta dipersilahkan melihat dan berinteraksi langsung dengan pekerja genteng, masyarakat pabrik, hingga model-model cantik yang dihadirkan oleh pihak panitia saat gelaran berlangsung.
Nah saat memasuki area pabrik genteng, selain para pekerja yang lalu lalang membawa dan menjemur genteng, kita disuguhkan juga oleh lapak-lapak kecil penjual ole-ole dan souvenir khas jatiwangi.
Mereka menjajakkan jualannya dari bahan yang terbuat dari tanah pembuatan genteng. Seperti contoh yang saya temui adalah gantungan kunci berbentuk genteng mini, kalung bermata genteng mini, anting genteng mini, kaos bergambar hingga makanan khas jatiwangi.
Selain itu yang menarik untuk di ceritakan adalah karena mungkin gelaran kali ini bertemakan fotografi maka disediakannya model oleh pihak panitia.
Nah yang unik dan perlu untuk saya ceritakan kembali lewat tulisan ini adalah soal apa yang belum pernah saya lihat sebelumnya dan ingin berbagi kepada khalayak bahwa indonesia itu memang luar biasa unik.
Disana para model-model cantik yang tergabung dalam Jebor Posegraph asal Jatiwangi ini, mereka dihiasi dan di dandani lumpur yang pada dasarnya lumpur itu biasa dipakai untuk bahan pembuatan genteng. Namun kali ini manusianya yang diselimuti lumpur.
`
Dari sepanjang perjalanan saya mengikuti even-even dan workshop foto model, tidak pernah saya lihat model di kasih lumpur atau apapun itu yang bisa merusak kecantikan dan kebersihan tubuh si model, dan itu mustahil dilakukan.
Namun pada saat itu hal mustahil menjadi nyata. Saya melihat itu di Jatiwangi. Mereka menikmatinya dan tidak sungkan untuk dilumuri lumpur di sekujur tubuhnya.
Hingga kembali ke Makassar, saya terus bertanya-tanya, mengapa para model itu mau dan dengan ikhlas ber pose layaknya model biasa tanpa dilumuri lumpur.
Dan akhirnya saya mencoba memberanikan diri bertanya ke beberapa model Jebor Posegraph ini.